Lima puluh dua

250 26 0
                                    

Satu bulan berlalu, kebahagiaan masih mengiringi keluarga Andra dan Keenan. Hari ini adalah momen istimewa lainnya, pernikahan Desy dan Andi. Di hari Minggu yang cerah ini, seluruh keluarga Andra berkumpul untuk merayakan hari bahagia Desy, sebagai bagian dari keluarga dekat mempelai wanita. Keenan, Andra, Dylan, dan Nazwa datang bersama, ditemani oleh orang tua Keenan yang jauh-jauh datang dari kampung demi menghadiri pernikahan ini.

Gedung tempat acara berlangsung tampak megah dan dipenuhi dekorasi yang indah, memancarkan suasana romantis. Lampu-lampu gantung yang elegan menerangi seluruh ruangan, menambah kesan mewah. Andra, yang mengenakan setelan jas rapi, tampak sibuk menyambut tamu undangan, sebagian besar adalah rekan kerjanya dan rekan kerja Andi. Senyum ramahnya tak pernah hilang saat ia berbincang dengan tamu-tamu yang datang satu per satu.

Di sisi lain, Keenan bertugas menyambut teman-teman sekolah yang diundang oleh Desy. Ia ditemani oleh Dylan yang berjalan penuh percaya diri di samping kakek dan neneknya, yang tampak senang bisa bertemu dengan teman-teman lama dan keluarga besar. Nazwa pun bergabung dengan mereka, membantu Keenan dalam menyapa tamu.

“Lihat dek kakek dan nenek ada di sini. Kita ramai sekali ya ” ujar Keenan sambil menggandeng tangan Dylan. Dylan hanya tersenyum lebar, menikmati suasana meriah di sekelilingnya. Ia tampak bangga bisa berjalan di antara keluarga besar dan teman-teman ibunya, yang tak henti-hentinya memuji betapa tampan dan pintar dirinya.

Nazwa, yang sibuk memastikan semuanya berjalan lancar, menoleh ke arah keenan “Bagaimana kak, semuanya sudah datang?” tanyanya sambil melirik daftar tamu.

Keenan mengangguk. “Sepertinya hampir semuanya sudah di sini. Aku juga senang sekali ayah dan ibuk bisa datang ” jawabnya, senyumnya lebar. “Mereka pasti senang melihat desy menikah. Ini hari yang mereka tunggu-tunggu juga.”

Di tengah kegembiraan itu, terdengar suara musik lembut yang mulai dimainkan oleh band yang disewa untuk acara. Para tamu semakin ramai berdatangan, dan suasana semakin meriah. Desy dan Andi sudah siap menyambut di pelaminan, menanti doa dan ucapan selamat dari orang-orang terkasih mereka.

Keenan melirik ke arah andra yang masih sibuk dengan rekan-rekannya. Mereka berbagi pandangan dan senyum, merasa bangga bisa berada di sini mendukung desy di hari besarnya. Momen bahagia ini menjadi semakin sempurna, dengan kehadiran keluarga besar dan teman-teman yang turut berbagi suka cita.

-

-

Melihat kondisi ibu keenan yang tampak lelah dan mulai meringis setiap kali melangkah, Nazwa segera mengambil inisiatif untuk mengajak mereka duduk. Dengan lembut, Nazwa menghampiri dylan, serta ayah dan ibu keenan " Ayo, kita duduk sebentar. Biar lebih nyaman " katanya sambil tersenyum.

Ibu Keenan, yang merasa terbantu dengan perhatian Nazwa, mengangguk setuju. "Terima kasih nak. Memang sepertinya butuh istirahat sebentar " ucapnya sambil berjalan perlahan mengikuti nazwa. Dylan dengan semangat menggandeng tangan kakeknya, membantu mereka menuju tempat duduk yang nyaman.

Setelah memastikan semuanya duduk dengan tenang, Nazwa tersenyum lega. Ia menoleh pada dylan yang tampak ceria di antara keluarganya " adek jagain kakek dan nenek ya " ujarnya dengan nada lembut, membuat dylan tersenyum bangga sambil mengangguk penuh semangat.

Sementara itu, Keenan masih berdiri di dekat pintu masuk, menyambut tamu yang datang. Ia ditemani oleh ibu desy, yang sibuk mengawasi jalannya acara. Mereka berbagi tugas, memastikan setiap tamu merasa disambut dengan hangat.

"Sepertinya tamu-tamu terakhir sudah mulai berdatangan " kata ibu desy sambil melihat ke arah keramaian. Keenan mengangguk sambil tersenyum. "Iya, sebentar lagi kita mulai foto keluarga."

Benar saja, tak lama setelah itu, MC acara mengumumkan bahwa sesi foto keluarga akan segera dimulai. Semua keluarga besar dari kedua mempelai diminta naik ke pelaminan. Keenan pun langsung memanggil Nazwa, dylan, dan orang tuanya untuk bersiap-siap. Mereka semua berkumpul, berjalan bersama menuju pelaminan yang dihiasi indah dengan bunga-bunga berwarna pastel dan cahaya lampu yang lembut.

Desy yang sudah berdiri di pelaminan bersama andi, langsung mengajak dylan untuk berdiri di tengah mereka " sini dek berdiri sama oti dan om andi ya " ajak desy sambil mengulurkan tangan. Dylan tersenyum malu, tapi dengan cepat ia melangkah ke tengah dan berdiri di antara kedua mempelai, membuat semua orang tersenyum gemas.

Sesi foto pun dimulai. Suara kamera terdengar saat foto pertama diambil, menangkap kebersamaan yang penuh kehangatan. Setelah itu, Andi dengan spontan menggendong dylan, membuat suasana menjadi lebih santai dan ceria. Mereka berpose dengan gaya yang lucu, Dylan tertawa riang, sementara andi dan desy ikut tertawa melihat keceriaan anak kecil itu.

Semua orang yang hadir di pelaminan pun ikut tersenyum, merasakan kebahagiaan yang terpancar dari keluarga ini. Keenan, yang berdiri di samping ibunya, merasa lega melihat bagaimana semuanya berjalan lancar. Keluarganya yang lengkap, pernikahan desy yang sempurna, dan kebahagiaan yang mengalir di sekitar mereka semuanya terasa seperti momen yang akan selalu dikenang.

Saat sesi foto berakhir, Keenan memandang andra yang berdiri tak jauh darinya, tersenyum penuh arti. Hari ini adalah hari besar, bukan hanya bagi desy dan andi, tapi juga bagi mereka semua sebagai sebuah keluarga.

DYLAN KALERIC PARAMUDYA [ BL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang