Keenan mengusap tubuh belakang andra, andra termenung ia rasakan usapan itu, matanya sesekali terpejam .
" papa " dylan datang
andra mengangkat kepala lalu menoleh ia tersenyum " iya dek " sahutnya dengan suara serak
" papa kenapa menangis ? " tanyanya sambil mengusap air mata yang mengalir
" tidak apa-apa " andra menggeleng dengan senyumnya
" papa tidak boleh menangis adek tidak suka " lalu memeluk andra.
andra memeluknya penuh sayang, dagunya bergetar menahan isaknya ia balik menyandarkan kepalanya di paha keenan " dek papa minta maaf ya "
" minta maaf kenapa ? "
" maaf " lirihnya .
" adek tidak mengerti .. mommy, papa kenapa ? "
keenan menangkup satu pipi gembul dylan ia tersenyum " papa baik-baik saja dek "
" tapi kenapa papa menangis dan mommy juga kenapa menangis ? "
" tidak sayang mommy tidak menangis"
" benarkah ? "
" iya mommy tidak menangis "
lalu dylan menatap andra " papa jangan menangis, adek ndak nakal disini papa, adek anak baik "
" hiks dylan " pecahlah tangis pemuda itu saat dylan bicara .
" aaaa papa jangan menangis " dylan panik papanya mengeluarkan suara tangisnya " adek sayang papa "
" papa juga sayang adek sangat sayang sekali "
kamar tidur itu di iringi isak tangis pemuda berusia dua puluh sembilan tahun dengan si kecil yang memeluknya sebagai cara untuk menyalurkan rasa tenang padanya. sementara pemilik kamar itu yang tak lain adalah keenan ada rasa haru di hatinya saat melihat mereka saling menyayangi satu sama lain. keenan mengelus rambut mereka bergantian sedangkan andra kembali duduk tegak lalu mencium pipi dylan " jangan menangis lagi " kata dylan, andra mengangguk dengan senyumnya.
keenan pun bangkit. .
" mommy " dylan memanggilnya,,
" iya dek ? " sahut keenan.
" adek sayang mommy juga "
" mommy juga sayang adek "
andra melihat interaksi mereka sangat gemas ia tatap keenan yang sedang bergurau dengan anaknya, keenan menyadarinya alisnya sedikit berkerut " kenapa ? "
" tidak apa-apa " dylan menggeleng .
" ooh eem kalian mau disini saja ? aku mau keluar, mau ngajar, kasihan desy sendirian "
" aku mau ke kantor, dek ikut papa yuk"
" tidak mau " andra dan keenan sama-sama bingung
" kenapa ? " tanya keenan,
" nanti adek pusing, kata oti wawa di tempat papa selalu membuat pusing jadi adek tidak mau. adek disini saja bersama kakak-kakak "
" haishh tau dari mana kamu pusing-pusing itu dek ? papa gak ada nyuruh kamu kerja jadi dari mana pusingnya "
" oti wawa yang bilang papa kan adek sudah bilang tadi "
" o iya hehe tapi kamu besar nanti kamu yang gantiin papa loh "
" gak mau ah adek pusing "
" yaelah si bocah "
keenan tertawa mendengarnya
" adek mau seperti mommy "
" mau jadi guru maksudnya ? " tanya andra memastikan
" iya biar adek banyak teman "
" terus yang menggantikan papa nanti siapa dek ? "
" kenapa harus di gantikan rupanya papa tidak bekerja lagi ? nanti papa tidak punya uang loh terus adek tidak bisa jajan nanti "
" bapakmu orang kaya dek " desy menyahut ia tiba-tiba lewat menuju dapur
" tuh dengerin papa mu ini banyak uang dek " kata andra dengan bangganya
keenan spontan mencebikkan bibirnya
" terus kalau banyak uang bisa jajan banyak ? "
" bisalah, adek bisa jajan banyak terus adek bisa beli banyak mainan pokoknya apapun adek bisa beli, jadi sombong pun bisa dek "
" jangan di ajarin anak jadi sombong "
Refleks keenan tarik rambutnya ia geram mendengar andra bicara " aduh kee kenapa rambutku di tarik "
" ajaran mu itu, jangan di ajarin anak jadi orang sombong "
" mana ada aku kan bercanda "
" dia mana tau kamu bercanda. dia masih kecil, ucapanmu itu dia serap ke otaknya kalau dari kecil kamu ajari dia begini besar nanti jadi anak pembangkang "
" yaudah lepas dulu kepalaku sakit kee"
" di didik tuh yang bener bukan kayak tadi "
" iya iya ah cerewet sekali .. ADUH "
desy yang lewat menuju depan terkejut, ia menoleh " keenan itu si andra kamu apain "
" kesal aku sama dia "
" kesal kenapa ? "
" masa dia mau ajarin si adek jadi orang sombong, aku gak terima lah, rasakan ini "
makin kencang keenan menarik rambutnya " aaaaw iya-iya aku minta maaf lepas dulu tanganmu "
" mommy kasihan papa " dylan peluk kaki keenan ia tatap keenan polos agar keenan melepas rambut andra.
" huhh baiklah sayang " keenan melepas rambut andra.
" o tuhan kepalaku " andra memegang kepalanya ia pusing .
Desy geleng-geleng kepala lalu lanjut berjalan menuju murid-murid mereka
" sumpah aku puyeng "
" kalau masih ku dengar kamu ngomong begitu lagi sama si adek ku botakin tuh rambut ya "
" beneran orang galak ih seram "
Andra mengeluarkan reaksi tubuhnya, ia bergedik lalu berlari kecil keluar " adek papa kerja dulu ya nak " serunya sambil melangkah santai
" papa tunggu " dylan mengejarnya di ikuti keenan yang berjalan di belakangnya .
" iya dek ? "
" nanti papa jemput adek kan ? adek mau jajan banyak nanti "
" iya nanti papa jemput, adek jangan nakal disini , nanti kita beli jajan yang banyak ya "
" okey papa "
andra mengangguk ia mengelus rambut dylan lalu kembali melangkah, tak lupa ia juga pamit pada keenan " hati-hati " ucap keenan padanya .