19.00 wib
Semuanya makan malam bersama, dylan duduk di samping keenan sementara andra duduk di samping kiri dylan . Lebih tepatnya dylan duduk di tengah mereka . dylan menikmati makanannya sambil berceloteh, semuanya mendengarnya. sesekali mereka tertawa saat dylan bicara dengan nada suara yang menggemaskan .
" Mommy besok adek bertemu kakak kakak lagi boleh ? "
" boleh, besok ikut sama oti eci saja "
" oke mommy "
Tak lama kemudian mereka pun selesai, keenan membantu desy di dapur bersama nazwa sambil bercakap-cakap " des nanti libur sekolah aku pulang ke kampung "
" wah iyakah ? aku ikut deh nanti, kangen ibuk sama ayah juga "
" iya nanti kita pulang sama-sama "
gadis berusia dua puluh tiga tahun itu menoleh ia mendengarkan keenan dan desy bicara .
" Nanti di kampung aku mau jalan-jalan pakai motor ayah eh motor ayah ada lagi gak sih ? "
" ada dong, ayah beli motor baru juga kata ibuk "
" aku tak sabar mau pulang kampung"
Nazwa menarik bibirnya tersenyum tipis melihat desy bersemangat, setelah menyusun rapi kursi ia berbalik dan pergi dari hadapan mereka, keenan menoleh " nazwa mau kemana ? "
gadis itu menggeleng lalu lanjut melangkah " desy si nazwa kenapa ? " Tanyanya karena ia merasa gadis itu tampak bersedih
" aku juga kurang tau kee " ia pun sama bingungnya .
Di ruang tamu, ibu desy andra dan dylan berada disana . nazwa melewati mereka bahkan mengabaikan dylan, dylan melihat andra " papa oti wawa kenapa ? "
Dari arah dapur, keenan dan desy datang . andra menatap mereka lalu bertanya " nazwa kenapa ? "
" kita juga tidak tau dia tiba-tiba pergi, saat aku bertanya kenapa dia hanya menggeleng " jawab keenan yang di angguki desy .
Semuanya bertanya-tanya lalu keluar menghampiri nazwa,,
Mereka mencari keberadaan nazwa, andra di buat penasaran ketika telinganya mendengar isak tangis seorang wanita, andra mencari suara itu ia menjadi diam saat Isak tangis tersebut ternyata berasal dari adik perempuannya " hiks papa .. mama wawa rindu "
Yang lainnya mendekati andra, semuanya mendengar Isak tangis seorang gadis merindukan orangtuanya . keenan melirik andra ia menghembus nafas pelan ia dapat merasakan rindu dan sedih mereka .
" hiks mama kenapa pergi " isaknya sembari memandang langit malam yang indah .
dylan tak tega mendengar oti tersayangnya menangis ia kemudian mengejarnya " oti " dylan memeluk nazwa .
" hiks adek " makin pecah tangisnya ketika dylan memeluknya .
" oti kenapa menangis ? "
Airmatanya mengalir deras, nazwa mengangkat dylan lalu memangku dan memeluknya " hiks oti kangen mama nya oti dek "
" oti nanti nenek sedih melihat oti menangis "
" hiks kangen " suaranya sampai serak .
dylan mengusap airmata nazwa lalu memeluknya " adek peluk biar oti tidak bersedih lagi "
Andra mendongak airmatanya mengalir lalu secepatnya ia usap dengan punggung tangannya. kemudian, andra mendekati nazwa dan dylan lalu duduk di samping mereka
merasa ada yang duduk nazwa langsung menoleh " hiks wawa rindu mama " adunya langsung ketika andra yang duduk di sampingnya .
" Abang juga rindu mama sama papa dek dan mereka juga pasti merindukan kita "