empat belas

1.1K 74 2
                                    

Setelah selesai sarapan dan sedikit mencuci piring keenan ke depan membuka pintu sekaligus jendela lalu menyusun meja-meja mini di lantai . keenan mengeluarkan beberapa pensil dan penghapus lalu meletaknya di atas meja miliknya. selain dirinya, ada sosok anak kecil yang sibuk memperhatikan gerakannya, siapa lagi orangnya kalau bukan dylan . dylan menunggunya selesai ia juga sesekali melirik pintu rumah " mommy " rengeknya .

" iya dek " sekilas keenan menoleh ke arahnya

" mimi nya kapan ? "

keenan berbalik ia tertawa kecil membuat dylan cemberut " mommy lupa ya ? "

keenan mendekati dylan, mereka sama-sama duduk di lantai " nanti kakak kakak datang terus lihat adek emangnya adek gak malu ? "

anak itu tampak bersedih " tidak apa-apa kalau mommy tidak mau seharusnya adek tak meminta sekarang karena mommy mau bekerja "

orang dewasa itu malah menertawai dirinya " mana ada mommy bilang tidak mau " kata keenan padanya .

" sini-sini " keenan menyuruhnya duduk di pangkuan ia membuka kancing baju lalu anak itu menghisap putingnya . keenan mengelus rambutnya lalu bermain ponsel sembari menunggu dylan selesai .

Alisnya mengerut saat ketika sebuah nomor asing menghubungi nomornya " nomor siapa ini " lalu ia jawab .,

" halo "

" keenan ini aku andra "

" ooh ternyata kamu "

" iya, dylan mana ? aku ubah ke vc ya aku mau lihat si adek "

" eh jangan " keenan panik .

" lah kenapa ? aku mau lihat si adek "

di sebrang sana andra bingung dan mulai curiga

" kamu gak aneh-aneh kan sama anakku"

" enggaklah ya kali "

" mana tau kamu kan galak tapi anakku jangan di galakkin "

" aku tidak segila itu andra "

" mommy " keenan menunduk dan andra di seberang sana lega mendengar suara putranya " iya dek "

" itu siapa ? "

" ini papa adek mau ngomong sama papa "

" mau "

" duduk dulu lah "

" kok duduk emang kalian lagi ngapain?"

Tanya andra di sebrang sana .

" bukan apa-apa "

" keenan kamu gak macem-macem kan sama anakku "

" macem-macem apa sih ? gak ada "

" halah jangan bohong aku tak percaya "

" gak ada andra "

" jangan bohong deh dosa "

" ini kamu jadi ngomong gak sih sama anak kamu "

" y-ya jadi tapi aku curiga padamu "

" curiga apa ? aku gak ngapa-ngapain loh "

" yakin ? "

" yakin "

" kalau bohong ? "

" Terserahlah capek aku ngomong sama kamu "

" eh denger ya kelinci galak, jangan macem-macem sama anakku ya aku gak terima "

DYLAN KALERIC PARAMUDYA [ BL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang