Setelah selesai sarapan dan sedikit mencuci piring keenan ke depan membuka pintu sekaligus jendela lalu menyusun meja-meja mini di lantai . keenan mengeluarkan beberapa pensil dan penghapus lalu meletaknya di atas meja miliknya. selain dirinya, ada sosok anak kecil yang sibuk memperhatikan gerakannya, siapa lagi orangnya kalau bukan dylan . dylan menunggunya selesai ia juga sesekali melirik pintu rumah " mommy " rengeknya .
" iya dek " sekilas keenan menoleh ke arahnya
" mimi nya kapan ? "
keenan berbalik ia tertawa kecil membuat dylan cemberut " mommy lupa ya ? "
keenan mendekati dylan, mereka sama-sama duduk di lantai " nanti kakak kakak datang terus lihat adek emangnya adek gak malu ? "
anak itu tampak bersedih " tidak apa-apa kalau mommy tidak mau seharusnya adek tak meminta sekarang karena mommy mau bekerja "
orang dewasa itu malah menertawai dirinya " mana ada mommy bilang tidak mau " kata keenan padanya .
" sini-sini " keenan menyuruhnya duduk di pangkuan ia membuka kancing baju lalu anak itu menghisap putingnya . keenan mengelus rambutnya lalu bermain ponsel sembari menunggu dylan selesai .
Alisnya mengerut saat ketika sebuah nomor asing menghubungi nomornya " nomor siapa ini " lalu ia jawab .,
" halo "
" keenan ini aku andra "
" ooh ternyata kamu "
" iya, dylan mana ? aku ubah ke vc ya aku mau lihat si adek "
" eh jangan " keenan panik .
" lah kenapa ? aku mau lihat si adek "
di sebrang sana andra bingung dan mulai curiga
" kamu gak aneh-aneh kan sama anakku"
" enggaklah ya kali "
" mana tau kamu kan galak tapi anakku jangan di galakkin "
" aku tidak segila itu andra "
" mommy " keenan menunduk dan andra di seberang sana lega mendengar suara putranya " iya dek "
" itu siapa ? "
" ini papa adek mau ngomong sama papa "
" mau "
" duduk dulu lah "
" kok duduk emang kalian lagi ngapain?"
Tanya andra di sebrang sana .
" bukan apa-apa "
" keenan kamu gak macem-macem kan sama anakku "
" macem-macem apa sih ? gak ada "
" halah jangan bohong aku tak percaya "
" gak ada andra "
" jangan bohong deh dosa "
" ini kamu jadi ngomong gak sih sama anak kamu "
" y-ya jadi tapi aku curiga padamu "
" curiga apa ? aku gak ngapa-ngapain loh "
" yakin ? "
" yakin "
" kalau bohong ? "
" Terserahlah capek aku ngomong sama kamu "
" eh denger ya kelinci galak, jangan macem-macem sama anakku ya aku gak terima "