tujuh

950 66 0
                                    

" dadah mommy "

" dadah .. eh "

keenan melebarkan mata ia membungkam mulut karena shock " apa itu tadi ? aku ? mommy ? anak itu memanggil ku mommy hah yang benar saja , yatuhan kenapa jadi aku " keenan meraba kursi dan duduk , ia termenung sendiri .

tak hanya ia desy juga sama , wanita itu di balik masker dan kacamatanya kaget dylan memanggil keenan mommy " waduh anak ini " batinnya .

Sementara anak kecil tampan itu menyembunyikan wajahnya ia menunduk malu

" Pasti keenan kaget banget sekarang " ucapnya dalam hati .

Desy menggeleng kecil ia menghembus nafas lalu fokus mengendarai kendaraan roda dua yang mereka gunakan .

nazwa berdiri di depan pagar rumah, ia menunggu desy dan dylan . lima menit yang lalu andra menghubunginya mencari dylan tapi karena dylan ikut pergi bersama desy jadinya andra menyuruhnya menunggu . handphonenya berbunyi , nazwa melihat lalu mengangkat panggilan suara

" halo bang "

" sudah pulang dylan ? "

" belum bang ini aku lagi nunggu depan pagar rumah "

" Jauh kah rumah teman si desy itu ? "

" gak juga sih gak jauh "

" terus kenapa belum sampai "

" mungkin lagi di jalan bang bersabarlah aku juga menunggu ini "

" Abang rindu sama si adek "

Nazwa memicingkan matanya ia akhirnya dapat bernafas lega

" mereka dah di depan mata ku bang "

Motor desy berhenti di depan nazwa " oti "

" adek papa nelpon ini " dengan hati-hati desy membantu dylan turun .

" papa "

" adek dari mana saja ayah rindu "

" adek ikut oti eci kerumah mom . . eh kerumah teman oti eci maksudnya hehe "

" Ooh adek gak nakal kan disana ? "

" tidak . adek anak baik temannya oti eci juga sangat baik, papa adek tadi bobok karena adek tidak bisa bermain bersama mereka "

" kenapa begitu sayang ? "

" karena banyak sekali kakak kakak di rumah temannya oti eci, mereka belajar bersama-sama . papa adek mau juga "

" mau apa dek ? "

" adek mau ikut belajar bersama kakak kakak "

Desy dan nazwa saling tatap lalu sama-sama menatap dylan yang sedang bicara merayu andra di sebrang sana .

" papa adek mau ikut kakak kakak "

" boleh dek tapi tunggu papa pulang ya "

" hore ... adek sayang papa "

" papa jauh lebih sayang adek "

Di rasa telah selesai bicara , dylan mengembalikan ponsel tersebut pada nazwa

" oti adek mau ikut kakak kakak belajar "

Serunya , desy bertekuk lutut ia tersenyum sembari menangkup pipi dylan " adek bahagia disana nak ? "

" iya adek bahagia " begitu semangatnya anak itu mengatakan iya pada desy dan nazwa .

sedangkan nazwa belum tau apa yang membuat keponakannya itu ingin ikut belajar tapi apapun itu jika keponakannya bahagia ia tetap mendukungnya , nazwa mengelus rambut " yuk kita masuk terus adek mandi biar wangi "

Desy berdiri tegak dan mengalihkan wajahnya ke arah nazwa saat nazwa bicara padanya " kak desy terimakasih ya "

" sama-sama dek  o iya besok kakak kan mau ke rumahnya keenan dan si adek katanya mau ikut lagi kamu izinin gak ? atau kalau kamu mau ikut juga boleh kok "

" aku takut kak keenan marah kak bukankah akan mempersempit rumahnya bila aku pun ikut ? "

" enggak lah " desy tertawa ,,

" paling kamu perhatikan kami mengajar " lanjutnya .

" emm aku belum pasti kak tapi dylan kalau mau ikut kakak , kakak bawa saja "

" sebaiknya kamu ikutlah takutnya abang kamu menghubungi mencari dylan eh dylan nya gak ada di rumah kan sedih dia "

" iya juga ya baiklah aku ikut besok kak "

mereka saling melempar senyum lalu masuk kedalam rumah masing-masing setelah saling pamitan .


DYLAN KALERIC PARAMUDYA [ BL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang