Chapter 11. Klien Hiper Seks

803 6 0
                                    

"Aaah! Aaah!"

"Laras! Oh!"

Suara lenguhan kenikmatan itu menguar di seluruh kamar hotel di mana Laras berada.

Tangan perempuan itu mencengkeram punggung laki-laki seumuran Bagas yang sedang bergerak dengan tempo yang cepat.

"Ah, Mas ..."

Laras tak tahan dengan permainan hebat lelaki itu. Dia mulai keenakan hingga melingkarkan kedua kakinya ke pinggang lawan mainnya.

Laki-laki itu bernama Zaki. Dia berasal dari kota Bandung. Usianya sekitaran 25 tahun. Zaki sudah lama menunggu saat ini tiba.

Sudah lama dia menyukai Laras dan ingin sekali dapat kesempatan untuk bisa bercinta dengan bintang yang sedang bersinar di situs dewasa milik Frans itu.

Zaki mengumpulkan banyak uang sampai akhirnya bisa menggumuli tubuh polos Laras sepuasnya.

"Ah, Mas Zaki ..."

Laras hanya bisa berdesah-desah saat Zaki menghujam miliknya sambil berdiri. Sementara setengah tubuh Laras terlentang di atas meja.

Gerakan yang gencar membuat meja terus bergetar. Laras melingkarkan tangannya ke tengkuk leher Zaki, lantas mereka berciuman.

"Laras, aku mohon jangan pergi. Aku cinta sama kamu, Laras!"

Laras cuma tersenyum tipis mendengarnya. Tangannya sibuk merapikan kancing kemeja yang sudah melekat di tubuhnya.

Dua jam sudah berlalu. Tugasnya sudah selesai. Maka dia akan segera pulang. Sementara Zaki, laki-laki itu ingin menahannya di kamar?
Itu mustahil!

"Maaf, Mas Zaki. Kontrak kita sudah selesai, aku harus pulang."

Zaki kecewa mendengarnya. Sepuluh juta bukan uang yang sedikit. Dan semua itu ia gunakan hanya untuk membayar Laras.

Hanya dua jam mereka bermesraan. Bagi Zaki itu masih belum cukup. Mengingat jumlah uang yang sudah ia keluarkan.

"Aku bilang jangan pergi!"

Laras sangat terkejut saat Zaki tiba-tiba saja mencekal lengannya. Dilihatnya laki-laki itu yang sedang menatapnya tajam.

"Lepaskan, Mas! Kontrak kita sudah selesai!" Laras kesal.

Zaki tersenyum miring. "Kamu tidak akan bisa keluar dari kamar ini sebelum benar-benar membuat aku puas!"

"Gila kamu!"

Laras berusaha melepaskan genggaman tangan Zaki, tapi dia kesulitan. Dan laki-laki itu malah tertawa melihatnya.

"Ayo kita main lagi, Laras!"

Zaki melempar Laras ke tengah ranjang. Kemudian dia berjalan sambil membuka kancing kemejanya. Laras mundur ketakutan.

"Lepaskan!"

"Tolong!"

"Mas Jarwo!"

Laras terus berteriak saat Zaki berusaha merobek pakaian yang dikenakan perempuan itu.

Jarwo yang sudah ketiduran di dalam mobil tidak tahu dengan apa yang sedang terjadi pada Laras.

"Lepaskan aku! Sakit!"

Laras meringis menahan sakit saat Zaki berhasil menerobos pertahanannya. Laki-laki itu mendesak dengan kasar.

Perempuan itu cuma terlentang pasrah di tengah ranjang saat Zaki menggumuli tubuhnya. Ini di luar kontrak. Namun Laras tak bisa kabur dari laki-laki biadab itu.

"Oh, Laras ..."

Zaki sangat menikmati penyatuan itu. Dia memang hiper seks. Laras dibuatnya kelelahan hingga tak sadarkan diri.

OPEN BO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang