"Baron!"
"Keluar lu!"
Suara bising itu sampai ke telinga lelaki yang masih berada di tengah ranjang.
Baron berdecak jengah. Sialan! Rupanya Frans dan anak buahnya sudah datang.
Segera ia melepaskan perempuan yang sedang berada di bawah kendalinya. Laras terkulai tak berdaya di kasur. Dan Baron segera beringsut dari ranjang.
"Di mana bos kalian?! Suruh dia keluar!"
"Bangsat!"
Frans marah-marah di depan markas Baron. Dia kesal karena Baron tidak menepati janjinya. Bukannya mengantar Laras padanya, lelaki itu malah menyekap Laras di markas mereka.
Baron yang sudah berpakaian lengkap segera berjalan menuju teras di mana keributan sedang terjadi. Dia tersenyum remeh saat mata merah Frans menatapnya.
"Anjing! Di mana si Laras?!" Frans menyambar kerah jaket Baron seraya menatapnya tajam.
Baron menanggapi dengan tenang. Bibirnya menyeringai tipis membalas tatapan Frans.
Kemudian matanya melirik ke arah salah satu orang anak buahnya. Sang anak buah segera mengangguk setelah diberi isyarat.
Frans menunjuk muka Baron dengan wajah kesal. Dia bergegas mengikuti lelaki yang akan membawanya pada Laras.
Baron melirik ke arah punggung Frans. Dia geleng-geleng sambil tersenyum.
"Laras?!"
Frans dibuat sangat terkejut setelah lelaki yang mengantarnya membuka pintu sebuah kamar.
Dilihatnya seorang perempuan yang sedang tergolek tanpa busana di tengah ranjang yang kusut.
Melihat tambang emasnya yang tampak mengenaskan, Frans buru-buru menghampiri Laras.
"Laras, bangun!"
Perempuan itu tidak meresponnya. Frans mendengus kesal. "Bajingan si Baron! Dia apakan si Laras?"
Setelah menutupi tubuh polos Laras dengan selimut, Frans segera membopong perempuan itu keluar kamar. Baron dan anak buahnya tertawa melihat lelaki itu tergesa-gesa.
"Brengsek lu semua!" Frans segera membawa Laras menuju mobil.
"Mbak Laras?"
Jarwo sangat terkejut melihat Frans menggendong Laras. Perempuan itu tampak sedang tidak sadarkan diri. Entah apa yang terjadi padanya.
"Jangan bengong aja lu! Cepetan buka pintunya!" Frans kelihatan panik dan marah melihat Jarwo yang tidak bergegas.
Jarwo segera membuka pintu mobil. Frans langsung memasukkan Laras pelan-pelan. Mereka segera meninggalkan tempat itu.
Malam itu juga Laras dilarikan ke rumah sakit. Frans mengirim pesan ancaman pada Baron. Sayangnya lelaki itu tidak peduli.
"Mestinya si Baron bayar 200 juta karena udah bikin si Laras masuk IGD! Sialan tuh orang!"
Frans geleng-geleng dengan wajah pusing. Laras sampai masuk rumah sakit akibat perbuatan Baron. Dia jelas tidak bisa terima. Enak saja lelaki itu menikmati tubuh Laras dengan gratis.
"Laras ..."
Elsa yang sedang tertidur sambil duduk di samping ranjang pasien dibuat terkejut mendengar suara gumaman itu.
Bagas?
Dilihatnya lelaki itu yang mulai siuman. Elsa buru-buru bangkit. Dia segera memanggil dokter.
Sambil berdiri di belakang Dokter Teo, Elsa memasang wajah cemas melihat kondisi Bagas.
KAMU SEDANG MEMBACA
OPEN BO
Random| khusus dewasa | Laras dijebak oleh lelaki biadab bernama Frans sehingga dia berakhir menjadi seorang wanita panggilan. Dia merahasiakan semua itu dari suaminya, Bagas. Sementara Bagas, laki-laki itu rela meninggalkan rumah orang tuanya demi menika...