Bos Besar Yakuza sudah meninggalkan Indonesia karena suatu urusan urgent di Jepang. Frans sangat senang mendengar kabar itu. Dia pun segera mengadakan pesta di kantornya.
"Mas Fandi ingin ketemu sama kamu. Ayo temui dia. Mas Fandi klien kelas kakap! Dia Member VIP yang paling royal," bisik Frans pada Laras. Mereka sedang berada di wilayah pesta.
Laras tidak menjawab. Frans tersenyum seringai saat mata perempuan itu melirik padanya.
Dia memekik senang melihat Laras pergi menemui seorang tamu laki-laki yang baru saja tiba di pesta.
"Laras, kamu cantik sekali malam ini." Fandi segera menyambut dan langsung mengecup jemari Laras kala perempuan itu datang padanya.
Laras tersenyum. "Makasih, Mas Fandi. Ayo duduk."
Fandi segera mengikuti langkah perempuan dengan mini dress warna merah di depannya. Laras berjalan dengan melenggak-lenggok seperti burung merak betina.
Fandi tidak tahan melihat keindahan tubuh Laras dan kecantikan perempuan itu.
"Laras, aku ingin kamu malam ini," bisiknya setelah mereka duduk bersisian di sofa.
Laras cuma tersenyum sipu. Mereka pun segera pergi menuju lantai dua kantor di mana ada beberapa kamar khusus di sana.
Anya yang sudah memperhatikan Laras tampak kesal melihatnya. Sial! Kenapa Laras selalu dapat klien kelas kakap? Bahkan, Fandi masih sangat muda dan tampan.
"Kenapa lo?"
Irene, salah satu perempuan yang bekerja dengan Frans segera menghampiri Anya.
Dia sudah memperhatikan gerak-gerik perempuan itu sejak tadi. Anya sepertinya sangat iri dengan keberhasilan Laras.
"Gue cuma lagi bete aja. Ngapain lo tanya-tanya? Kepo banget jadi orang!"
Anya hendak pergi. Dia dan Irene tidak begitu dekat. Bahkan mereka sering bertengkar karena sama-sama bersaing untuk menggaet para klien.
Melihat sikap ketus Anya, Irene tersenyum miring. "Gue tahu lo nggak suka sama Laras. Gue juga sama."
Anya menghentikan langkahnya setelah mendengar ucapan Irene. Rupanya mereka memiliki perasaan yang sama terhadap keberhasilan Laras. Rasa iri.
Dengan acuh tak acuh ia kembali menatap perempuan di depannya. "Terus elo mau apa? Mau celakain si Laras? Sorry ya gue nggak mau!"
Irene tersenyum miring. "Pede banget lo! Siapa juga yang mau ngajak Lo kerja sama? Gue nggak butuh siapa pun buat celakain si Laras!"
Anya tercengang. Irene tidak peduli lagi. Setelah menghembuskan asap rokoknya ke wajah Anya, dia segera melenggang pergi.
Sementara itu di kamar khusus. Laras segera mendorong Fandi sampai laki-laki itu terhempas ke tengah ranjang.
"Laras ..."
Fandi menelan ludah kasar dengan mata membulat sempurna melihat Laras mulai naik ke tubuhnya. Dan sambil duduk di atasnya, perempuan itu mulai menanggalkan pakaian.
"Oh, Laras!"
Fandi terlentang pasrah di tengah ranjang. Dia tak henti berdesah saat Laras memainkan miliknya dengan bibir dan lidah. Itu sensasi luar biasa yang hanya ia dapatkan dari Laras.
Sedang Laras tampak sangat bernafsu memainkan keperkasaan Fandi. Sesekali ia mengurut batang keras berurat itu lalu memasukkannya lagi ke dalam mulut.
Lain hal dengan Bagas. Laki-laki itu sedang termenung sendiri. Dia tak bisa tidur karena memikirkan Laras yang sedang jauh darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OPEN BO
Random| khusus dewasa | Laras dijebak oleh lelaki biadab bernama Frans sehingga dia berakhir menjadi seorang wanita panggilan. Dia merahasiakan semua itu dari suaminya, Bagas. Sementara Bagas, laki-laki itu rela meninggalkan rumah orang tuanya demi menika...