Chapter 25. Fandi Menghubungi Laras Lagi

216 3 0
                                    

Pagi-pagi sekali Laras sudah terbangun. Meski Bagas terus menggangunya semalaman tapi dia tetap bisa bangun pagi dan memasak sarapan untuk suaminya itu.

Bagas yang baru saja terjaga dibuat terkejut saat meraba kasur di sampingnya yang sudah kosong. Kemana Laras?

Dengan hanya mengenakan celana pendeknya saja, tubuh tinggi kekar itu segera beringsut dari ranjang. Langkah Bagas mengikuti aroma lezat makanan yang menyerbu indra penciumannya.

Benar saja, Laras sedang sibuk di dapur. Perempuan itu masih mengenakan gaun tidurnya yang tipis dan pendek. Seketika Bagas menjadi tertantang kelelakiannya.

"Ah, Mas Bagas!"

Laras yang sedang menyiapkan sarapan dibuat terkejut saat ada dua tangan besar yang tiba-tiba merengkuhnya dari arah belakang.

Bagas cuma tersenyum usai berhasil mencium pipi istrinya. Masih memeluk Laras dari belakang, ia melihat istrinya yang sedang menata meja makan bundar di hadapan mereka.

"Ih, Mas Bagas kok jadi manja gini? Lepasin, Mas! Laras jadi kesusahan nih!" gerutu Laras pada suaminya yang terus saja menempel.

Bagas tersenyum gemas. "Mas lagi kangen sama kamu, Laras."

Laras tersenyum sipu. Kemudian ia memutar tubuhnya sampai mereka berhadapan. Bagas cuma tersenyum smirk saat Laras merangkum wajahnya.

"Aku juga kangen sama Mas. Aku pingin seharian terus sama Mas," ucap Laras.

Bagas cuma tersenyum menanggapi. Kemudian diraihnya pinggang kecil Laras. Perempuan itu dibuat terkejut saat Bagas mengangkatnya lalu mendudukkan dia di meja kitchen set.

"Mas?"

Manik-manik hitam Laras menelusuri pahatan sempurna wajah laki-laki di hadapannya. Dia dibuat terkejut saat Bagas dengan cepat menyambar bibirnya dengan ciuman.

"Urrh, Mas ..."

Sambil duduk di atas meja dapur, tangan Laras menjambak rambut hitam tebal Bagas. Sesekali ia mengerang dan menggigit bibir bawahnya akibat kenikmatan yang ditimbulkan.

Bagas menangkap kedua paha Laras. Ia sibuk menjelajahi bagian intim sang istri dengan bibir dan lidahnya. Dia memanjakan dengan ciuman dan gigitan pelan.

Foreplay itu berlangsung cukup lama. Hingga tubuh lemas Laras jatuh ke pelukan Bagas. Laki-laki itu segera membopong sang istri ke bilik shower.

Dari luar terdengar desahan dan erangan mereka yang begitu menggila.

***

Frans baru saja tiba di kantornya saat Tomi buru-buru menghampiri laki-laki itu.

Frans dibuat terkejut dengan kabar yang disampaikan si asisten.

"Bos Besar sedang menunggu Mas Frans di ruang tamu!"

Langkah panjang segera diambil. Frans yang diikuti oleh Tomi bergegas menuju ruangan di mana seorang laki-laki sedang menunggu.

"Selamat pagi, Bos."

Seakan memasuki ruang eksekusi mati, Frans gemetaran saat melihat sosok yang sedang duduk bertumpang kaki di ruangannya.

Yuta Kimutsuki, bos komplotan para Yakuza di Jepang. Frans tidak menyangka jika laki-laki bermata sipit itu benar-benar akan datang ke kantornya pagi ini.

Melihat ekspresi laki-laki yang baru saja datang, Yuta tersenyum miring. Dia lantas menoleh ke arah dua orang bodyguardnya.

Frans dibuat terkejut saat dua orang laki-laki bertubuh gempal menangkap kedua tangannya. Dia lantas diseret dan dilemparkan ke hadapan Yuta.

OPEN BO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang