"Ini siapa, sih ngidupin musik dangdut?!"
Setelah beberapa hari ini Hadi kurang tidur karena sibuk mengerjakan tugas kuliah, ketika Hari Minggu tiba, Hadi memutuskan untuk tidur seharian ini karena kebetulan toko sembako milik Zena tidak buka.
Tapi, ketika Hadi baru saja memejamkan mata untuk kembali melanjutkan tidurnya setelah menikmati sarapan bersama yang lain, sayup-sayup terdengar suara musik dangdut dari tetangganya.
Bagaimana bisa di perumahan seperti ini ada yang memutar lagu dangdut?
Dan kebetulan sekali para tetangga tujuh bujang ini ada di rumah?
Hadi mengerang kesal, dia pun keluar dari kamar dan mendapati Jiro dan Cakra ada di lantai atas sedang tiduran dengan posisi menelungkup di ruang lepas sambil menulis sesuatu di atas kertas HVS.
"Ngapain kalian?" tanya Hadi sambil menggaruk perutnya.
"Buat tugas, kak" jawab Jiro dengan pandangannya masih fokus ke kertas HVS serta tangannya aktif menulis.
"Bantuin, dong bang" ucap Cakra yang juga sedang mengerjakan tugas.
Kebetulan sekali mereka berdua sama-sama memiliki tugas dan deadlinenya besok.
"Otak gue udah digunain selama beberapa hari buat ngerjain tugas. Minta bantuan Renja aja sono, atau sama Bang Mada" ucap Hadi lalu setelahnya dia berdecak.
"Kalian nggak terganggu sama musik dangdut ini?" tanya Hadi yang keheranan melihat Cakra dan Jiro malah terlihat tenang walaupun suara musik dangdut terdengar sampai sini.
"Ngapain merasa terganggu? Malah ini menghibur, bang. Tuh, lihat, jempol gue bergoyang" jawab Cakra sambil menunjukkan jempol kakinya yang ia goyangkan.
"Sakit, nih anak" gerutu Hadi, dia memilih turun ke bawah dan mendapati tidak ada seorang pun di lantai bawah.
Hadi pun duduk di sofa lalu perlahan dia membaringkan tubuhnya. Lagu dangdut itu masih terdengar membuat Hadi berdecak dan berjalan keluar dari rumah.
Seketika Hadi speechless.
"TERNYATA ELO YANG NGIDUPIN MUSIK DANGDUT?!"
Ternyata di teras rumah sudah ada Janu yang duduk di kursi dengan satu kaki ia angkat ke kursi.
Di atas meja terdapat speaker yang memutar lagu dangdut, segelas kopi hitam yang sudah habis setengah, dan juga gorengan.
Janu hanya menatap Hadi sekilas lalu kembali meminum kopi hitamnya dengan nikmat.
"Matiin nggak?!" seru Hadi kesal dan Janu pun juga ikut menatapnya dengan kesal.
"Ngapain juga harus gue matiin? Nih, rumah sepi banget tahu, nggak?! Berasa tinggal di kota mati gue" gerutu Janu, dia langsung memeluk speakernya ketika Hadi hendak meraih speaker tersebut.
"Gue mau tidur Janu!" seru Hadi kesal.
"Ya udah sana tidur!" celetuk Janu keras kepala, dia masih setia memeluk speakernya yang masih memutar lagu dangdut yang entah apa judulnya.
"Gimana caranya gue mau tidur kalo lo ngidupin musik segede itu!" seru Hadi gemas, dia sampai menjambak rambutnya sendiri karena kesal sekali dengan tingkah Janu.
"Tinggal lo sumbat aja telinga lo!" balas Janu tidak mau kalah.
Hadi berdecak kesal, dia pun mengulurkan tangan kanannya ke arah Janu lalu tangan kirinya berkacak pinggang.
"Siniin speaker lo!" seru Hadi dengan kedua mata melotot seram ke Janu.
Janu semakin erat memeluk speakernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF NCT DREAM] KARSA
Fanfiction*Lanjutan dari cerita Teduh* Hanya keseharian tujuh pemuda setelah semua masalah yang terjadi.. Cast: 1. Mark Lee as Mada Cazim 2. Huang Renjun as Renjana Wistara 3. Lee Jeno as Janu Oliver 4. Lee Haechan as Hadinata Byantara 5. Na Jaemin as Nanda G...