Chapter 50

454 80 21
                                    

Janu memarkirkan motornya di carport. Keadaan rumah mereka begitu sepi karena baru dia dengan Renjana saja yang pulang ke rumah. Ketika Renjana turun dari motor Janu dan menyerahkan helmnya ke Janu, dia menyadari kalau ada satu bodyguard milik Darma berdiri tidak jauh dari rumah mereka.

Bodyguard milik Darma itu menyamar sebagai petugas kebersihan. Dia mengenakan pakaian yang kumal, handuk kecil berada di lehernya, serta menggunakan topi. Terdapat gerobak sampah di dekat pria tersebut membuat Renjana sampai kebingungan. Dari mana si bodyguard mendapatkan gerobak sampah tersebut?

"Janu, kamu lihat petugas kebersihan itu?" ucap Renjana sambil menepuk-nepuk pundak Janu.

Janu menoleh ke arah Renjana lalu dia mengarahkan pandangannya ke petugas kebersihan yang Renjana maksudkan.

"Kenapa?" tanya Janu.

"Dia bodyguardnya papa" bisik Renjana ke Janu yang mengerjapkan matanya.

Janu kembali melihat ke arah petugas kebersihan yang memang duduk tidak jauh dari rumah mereka. Tetapi, setelah Janu lihat-lihat lagi, di mata Janu, petugas kebersihan itu tidak ada tampang bodyguardnya. Dia saja sampai tidak yakin kalau pria tersebut adalah bodyguard nya Darma.

"Totalitas banget bodyguard nya Om Darma. Gue sampe percaya itu beneran petugas kebersihan" ucap Janu.

Sepertinya, bodyguard milik Darma rata-rata mantan intel. Bahkan, Janu masih ingat bagaimana Pak Reza menyamar menjadi tukang sate dan ajaibnya sate buatan Pak Reza sangat enak.

"Ayo, Ren masuk ke dalam, anak kecil nggak boleh lama-lama di luar apalagi bentar lagi mau maghrib" ucap Janu yang alhasil pinggangnya dicubit oleh Renjana.

Renjana mendengus saja ketika Janu melotot padanya karena tidak terima dirinya dicubit.

"Renjanaa, Januuu."

Mereka berdua menoleh ke asal suara. Mereka mendapati Azwar berjalan menghampiri mereka dengan senyuman lebar. Tanpa sadar, Janu langsung berdiri di depan Renjana, dia menggenggam helm yang ada di dua tangannya. Jadi, kalau Azwar macam-macam, dia akan langsung menghantam helm itu ke kepala Azwar.

Janu juga menyadari dari sudut matanya, kalau petugas kebersihan tadi sudah berdiri dan memperhatikan mereka dengan penuh waspada.

"Untung di antara kalian ada yang pulang. Ada yang bisa bantuin om?" ucap Azwar sambil menatap Renjana dan Janu bergantian.

Azwar baru sadar kalau Renjana berdiri di belakang Janu dan sedikit mengintip keberadaan Azwar dari pundak Janu. Entah kenapa Azwar merasa kalau dua anak ini begitu waspada terhadapnya.

"Bantuin apa om?" tanya Janu.

"Om mau masangin lampu, cuma karena tempatnya tinggi, om takut jatuh karena nggak ada yang megangin tangga nya. Jadi, bisa nggak kalian bantuin om?" ucap Azwar.

Janu merasakan kalau Renjana menarik kemeja yang Janu kenakan. Temannya itu seperti menyuruh Janu untuk menolak permintaan Azwar.

"Oke" ucap Janu.

"Januu" bisik Renjana ke Janu yang sudah membalikkan tubuhnya menghadap ke Renjana.

"Ini helm nya. Lo masuk ke dalam. Nggak usah ikut" ucap Janu ke Renjana yang menggelengkan kepalanya tidak setuju.

"Janu, aku sendirian di rumah kalo kamu pergi ke rumah Om Azwar. Aku nggak mau sendirian di rumah.." bisik Renjana ke Janu yang menghembuskan nafasnya.

"Lo tunggu di sini. Di depan ada bodyguardnya Om Darma, kan? Kalo ada apa-apa, lo lari aja ke dia" ucap Janu.

Dia pun berjalan mengikuti Azwar yang sabar menunggu Janu berbicara dengan Renjana.

"Renjana, om pinjam Janu sebentar, yaa" ucap Azwar dan Renjana hanya membalasnya dengan senyuman kikuk.

[FF NCT DREAM] KARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang