Cakra tanpa sadar melengos ketika dia tidak sengaja bersitatap dengan Mira yang berjalan di lorong fakultas bersama dengan beberapa dosen lain. Cakra berjalan begitu saja setelah dia menyapa dua profesor yang berjalan bersama Mira. Dia pun keluar gedung fakultas setelah dia meletakkan tugasnya di ruangan dosennya yang merupakan ketua fakultas.
Cakra melihat jam di ponselnya, melihat waktu menunjukkan jam makan siang. Dia pun iseng mengirimkan pesan ke Jiro. Siapa tahu anak itu sudah selesai kelas dan mereka bisa makan siang bersama di kafe dekat kampus.
"Lu main ninggalin gue aja!"
Cakra menoleh ke arah tempat parkir dan melihat Satria baru saja turun dari mobil sambil memegang tugasnya.
"Elo, sih, lamaaa. Gue udah berjam-jam nungguin lo di dekat pintu. Elo juga tumbenan banget nggak masuk. Lo kan mahasiswa paling rajin sedunia" ucap Cakra ke Satria yang langsung merangkul Cakra.
Satria tidak mau sendirian masuk ke dalam gedung fakultas. Kalau kata Satria, orang-orang yang ada di dalam gedung fakultas ekspresi mukanya masam semua.
"Gue ketiduran, dari pada gue dipermalukan sama Pak Sunaryo? Mending gue absen sekalian" ucap Satria, dia tahu sekali kalau dosennya yang satu itu akan selalu membahas mahasiswa terlambat di kelasnya setiap ada kesempatan.
Cakra pun berdecak, "Lo sendirian aja ke dalam! Gue males ke sana lagi!" ucap Cakra yang melepas rangkulan tangan Satria di pundaknya.
"Yee, gue males sendirian di sana, Cak. Muka orang-orang di sana kayak harinya Senin tiap hari, horor banget. Gue kan, jadi takut" ucap Satria membuat Cakra mencebik kesal ke Satria.
Padahal, Cakra malas masuk ke dalam karena ada Mira di sana.
"Ya udah, cepetan!" ucap Cakra membuat Satria tersenyum senang.
Mereka pun masuk ke dalam gedung fakultas lalu naik ke lantai dua. Cakra memutuskan untuk menunggui Satria di luar, sedangkan Satria masuk ke dalam ruangan ketua fakultas itu untuk meletakkan tugasnya.
Suara ketukan heels di lorong lantai dua yang sepi itu, membuat Cakra menoleh ke asal suara. Dia tidak bisa tidak tersenyum masam ketika dia melihat Mira lah si pemilik suara heels itu.
"Kalian bakalan pusing karena John kabur dari penjara."
Cakra mengernyitkan alisnya setelah mendengar ucapan dari Mira yang berlalu menuruni tangga.
"Dari mana nenek itu tahu?"
***
Hadi terburu-buru ke ruangan Hana karena dia pulang begitu sore. Hadi tidak menyangka bahwa dia harus tertahan sampai sore di kampus karena dia memiliki tugas kelompok. Tidak hanya satu, tapi dua. .
Jadinya, Hadi pulang sore dan dia langsung pergi ke rumah sakit, mengabaikan panggilan Fei, teman satu angkatannya yang entah kenapa suka sekali menempel dengan Hadi padahal sudah jelas Hadi menolak gadis itu sebelumnya.
Hadi melihat ada dua bodyguard nya Darma berdiri di pintu ruang rawat Hana. Dua bodyguar yang melihat keberadaan Hadi langsung menyapa pemuda itu.
"Tenang aja mas. Sudah ada bos sama Mas Mada di dalam" ucap salah satu dari mereka yang membuat Hadi menghembuskan nafas lega.
"Teman-temannya Hana?" tanya Hadi.
"Mereka sudah pulang waktu bos sama Mas Mada datang."
Hadi pun menganggukkan kepalanya mengerti. Dia pun berjalan masuk ke dalam ruangan rawat Hana. Hadi tersenyum masam ketika melihat Nanda sedang bermesraan dengan Hana. Rasanya ingin Hadi gulung dunia ini karena dia kesal sekali melihat senyum sok ganteng punya Nanda. Apalagi, Hana malah tersenyum malu melihat senyuman sok ganteng itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF NCT DREAM] KARSA
Fanfic*Lanjutan dari cerita Teduh* Hanya keseharian tujuh pemuda setelah semua masalah yang terjadi.. Cast: 1. Mark Lee as Mada Cazim 2. Huang Renjun as Renjana Wistara 3. Lee Jeno as Janu Oliver 4. Lee Haechan as Hadinata Byantara 5. Na Jaemin as Nanda G...