Chapter 44

499 83 31
                                    

Jiro menatap Cakra yang duduk di dekat kantin sambil memperhatikan teman-teman Julian yang duduk di dalam kantin dan masih menyantap makanan mereka.

Cara Cakra menatap mereka, seperti preman yang siap melabrak anak-anak itu kapan saja. Tidak sekali pun Cakra mengalihkan pandangan dari ketiga teman Julian yang haha hihi di kantin sambil menyantap makanan mereka.

"Kamu mau sampai kapan nungguin mereka?" tanya Jiro yang sepertinya sudah lelah menunggui Cakra.

"Sampai mereka keluar dari kantin. Gue harus dapetin jawaban dari mereka" ucap Cakra yang mengeluarkan satu bungkus permen dari dalam kantung celananya lalu ia berikan ke Jiro.

"Bukain" ucap Cakra membuat Jiro mendengus kesal.

Tetapi, Jiro tetap membukakan bungkus permen itu, bahkan dia juga menyuapkan permen tersebut ke Cakra.

"Selama ini mereka lari terus dari gue, kali ini mereka nggak bisa lari lagi! Gue harus tahu siapa yang nyebarin rumor goblok itu!"

Jiro hanya menghembuskan nafas lelah. Dia pun ikut berdiri di samping Cakra dan memperhatikan ketiga teman Julian yang mulai beranjak dari kantin.

Cakra mulai mengambil ancang-ancang ketika dia melihat ketiga teman Julian berjalan menuju pintu keluar. Tepat disaat ketiga teman Julian keluar dari kantin, Cakra langsung mencengkram tangan salah satu dari mereka.

"Jangan kabur lo!" seru Cakra membuat ketiga teman Julian itu terkejut, apalagi yang tangannya berhasil dicengkram oleh Cakra.

Dua di antara mereka langsung lari ketika melihat Cakra, meninggalkan teman mereka yang tertangkap oleh Cakra.

"Woi! Main tinggalin aja kalian berdua! Bangke kalian!" seru teman Julian yang berusaha melepaskan cengkraman tangan Cakra di tangannya.

Namun, Cakra adalah manusia yang akan berubah menjadi Hulk jika sudah kesal. Jadi, meskipun beberapa kali teman Julian itu berusaha melepaskan tangan Cakra dari tangannya, usahanya akan menjadi sia-sia.

Jiro yang melihat adegan Cakra yang berhasil menangkap salah satu teman Julian hanya bisa meringis, apalagi ketika dia melihat Cakra memiting leher teman Julian lalu menariknya menjauhi kantin.

Jiro langsung mengekori Cakra dan teman Julian itu. Jiro hanya ingin mengantisipasi. Siapa tahu Cakra melakukan adegan kekerasan pada teman Julian itu karena terlampau kesal dengan mereka.

"Mending lo jujur aja sama gue dari pada sok polos dan pura-pura nggak tahu sama rumor gue!" ucap Cakra yang saat ini mendorong teman Julian ke dinding, dia menekan kedua pundak teman Julian itu sehingga pria malang tersebut hanya bisa meringis dan berusaha melepaskan tangan Cakra dari pundaknya.

"Gue beneran nggak tahu, Cak! Gue kira rumor itu bener! Makanya gue lari dari lo! Aaaaakh!"

Jiro kembali meringis karena Cakra semakin menekan kedua pundak teman Julian itu ke dinding.

"Jangan ngadi-ngadi lo! Gue yakin lo tahu siapa dalang dari rumor sialan ini!"

"Akting kalian jelek banget, tahu nggak! Ngaku nggak lo?! Atau gue patahin tangan lo!"

Jiro menatap keadaan di sekitarnya dengan was was, dia takut sekali kalau ada dosen melihat adegan KDRT yang dilakukan Cakra.

"Cak, udah Cak, nanti ada dosen yang lihat, kamu juga yang kena masalah" ucap Jiro ke Cakra yang sepertinya tidak mau mendengarkan ucapan Jiro.

"Cak, kalo kamu kena masalah, nanti Kak Renja ngomel sampai pagi, loh Cak."

Cakra pun melepaskan tangannya dari kedua pundak teman Julian, membiarkan teman Julian itu meringis sambil memijit pelan pundaknya yang terasa sakit.

[FF NCT DREAM] KARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang