Mada mengabaikan tatapan dari beberapa karyawan yang ada di perusahaan ini. Dia juga mengabaikan bisikan-bisikan yang sudah jelas tertuju kepadanya karena rumor mengenai Mada mendorong Ilham dari tangga. Sayup-sayup, Mada juga mendengar sebuah bisikan yang membahas tentang Mada yang Ilham terlihat tidak akur.
Mereka menduga kalau hal tersebut merupakan pemicu Mada mendorong Ilham dari tangga. Tetapi, mereka semua tidak tahu apa yang terjadi. Orang-orang yang berbisik ini serta orang-orang yang melihat tetapi tidak dari awal kejadian, tidak akan pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Mada.."
Mada menoleh, dia mendapati Ulfa dan Salsa berjalan mendekatinya. Mada memberikan senyuman tipis kepada rekan kerjanya itu.
"Ish! Masih aja lo bisa senyum! Kita ini khawatir sama lo tahu, nggak!" kesal Salsa karena melihat Mada begitu santai dan masih bisa tersenyum di situasi seperti ini.
"Gue juga khawatir sama diri gue sendiri tahu, Sal" sahut Mada yang setelahnya, dia terkekeh pelan.
"Lo nggak usah khawatir, kan lo nggak salah" ucap Ulfa kepada Mada.
Mada menatap Ulfa yang masih tetap membela Mada meskipun wanita itu ada di sana dan melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau Ilham jatuh dari tangga. Seharusnya, Ulfa ikut memusuhinya. Tetapi, yang Ulfa lakukan justru mempercayai Mada.
"Memang kejadiannya cepet banget. Gue ada di sana dan tiba-tiba aja Ilham udah jatuh dan ada lo di sana. Kalo orang lain lihat, pasti ngira lo yang dorong. Tapi, karena gue pinter, gue udah ngerasa kalo ada yang janggal apa lagi dari posisi jatuhnya Ilham" jelas Ulfa membuat Mada apalagi Salsa jadi penasaran ingin mendengar dari sisi Ulfa.
"Emangnya, kenapa sama posisi jatuhnya Ilham, Fa?" tanya Salsa mewakilkan isi hati Mada.
"Dia kayak cari aman supaya luka yang dia dapat nggak parah-parah banget" ucap Ulfa membuat Mada dan Salsa semakin bingung.
Ulfa menghembuskan nafas kesal.
"Gini ya, kalo gue jadi Mada, gue mana mau dorong Ilham dengan jarak lantai sama tangga nggak terlalu jauh? Mending gue jorokin aja dia dari ujung tangga teratas biar dia guling-guling sampai ke bawah terus mati!"
"Gila, jahat bener lu, Fa!" ucap Salsa tetapi setelahnya anak itu tertawa terbahak-bahak. Dia juga mulai berpikir kalau yang Ulfa katakan itu ada benarnya juga. Kalau dia berada di posisi Mada, lebih baik dia mendorong Ilham dari atas tangga supaya mati saja sekalian.
"Lagian cara Ilham jatuhnya kayak takut-takut dan ragu-ragu gitu. Seharusnya kalo didorong, tubuh Ilham itu beneran terdorong ke belakang loh. Dia mana sempat mikir mau jatuh pake cara apa karena shock duluan didorong Mada" jelas Ulfa membuat Mada dan Salsa sampai terpana dengan wanita itu.
Pantas saja Ulfa selalu dibanggakan oleh bos mereka. Dia benar-benar secerdas itu. Logikanya benar-benar jalan.
"Gila Fa, lo kok, keren banget, sih? Terpesona gue!" ucap Salsa yang jatuh hati dengan kepintaran temannya.
Ulfa hanya mendengus geli mendengar ucapan Salsa. Sedangkan Mada, dia tidak berhenti berdecak kagum ke Ulfa karena wanita itu benar-benar hebat. Cara Ulfa memikirkan semuanya membuat Mada teringat dengan Nanda.
"Mada, lo dipanggil sama bos."
Mada pun menghembuskan nafas lelah. Inilah saatnya dia disidang oleh bosnya mengenai masalah Ilham.
***
"Renjana, ada yang nyariin lo di lobi."
Renjana yang sedang berebut permen dengan Janu itu pun langsung menoleh ke rekan kerjanya tersebut. Dia sebenarnya bingung siapa yang mencarinya sampai ke kantor. Tetapi, tidak menutup kemungkinan kalau Darma yang menemuinya. Terkadang, kalau Darma sedang bosan, dia suka pergi ke tempat kerja Renjana. Lalu, Darma akan membawa Renjana jalan-jalan dan hal itu terkadang membuat Arka kelimpungan, apalagi kalau dia sedang membutuhkan Renjana.

KAMU SEDANG MEMBACA
[FF NCT DREAM] KARSA
Fanfiction*Lanjutan dari cerita Teduh* Hanya keseharian tujuh pemuda setelah semua masalah yang terjadi.. Cast: 1. Mark Lee as Mada Cazim 2. Huang Renjun as Renjana Wistara 3. Lee Jeno as Janu Oliver 4. Lee Haechan as Hadinata Byantara 5. Na Jaemin as Nanda G...