First Meet

765 74 9
                                    

Ahyeon, seorang gadis muda yang baru saja lulus kuliah 4 bulan lalu, tidak bisa merasakan apa yang namanya istirahat.

Dirinya terpaksa harus mengikuti kemauan orangtuanya untuk menjadi seorang direktur perusahaan di usia yang terbilang masih sangat belia, demi bisa menggantikan posisi sang Appa nantinya.

Perusahaan yang bergerak dibidang fashion tersebut telah menjadi lahan bisnis keluarga Jung selama 3 dekade lamanya. Dan Ahyeon menjadi pewaris selanjutnya yang akan menempati posisi CEO dalam beberapa tahun kedepan.

Mengapa demikian? Sebab Ahyeon adalah anak tunggal dari garis keturunan sang Appa yang juga menjadi anak satu-satunya dari sang Kakek.

Tapi tidak bisakah ia diberi jeda sedikit lagi? Masa kuliah tempo hari sudah sangat menguras energinya. Ia sudah menanti-nantikan masa kelulusan demi menikmati hari-harinya yang normal bersama teman-temannya tanpa harus memikirkan tugas dan juga beban.

Tapi apa daya, Appa nya hanya bisa memberikan waktu bersenang-senang bagi Ahyeon selama 4 bulan sebelum akhirnya ia dilimpahkan tanggungjawab sebesar ini.

Siapa yang tidak kaget?
Meskipun dirinya lahir dengan IQ diatas rata-rata, namun tetap saja, ia butuh angin segar untuk bisa membebaskan diri dari segala beban hidup yang sudah cukup membuatnya pusing.

Terlahir menjadi keturunan anak konglomerat bukanlah pilihannya.
Ia bahagia, tentu saja. Akan tetapi ia juga ingin merasakan kehidupan normal seperti manusia kebanyakan. Toh jika ia tidak menjabat sebagai direktur pun, kekayaan keluarganya tidak akan habis sampai 7 turunan.

Tapi kini, seluruh keluarganya telah menaruh harapan besar terhadapnya. Meskipun cerdas, Ahyeon tetap harus belajar banyak untuk bisa menjadi pemimpin perusahaan agar bisnis mereka tetap berada pada porosnya.

Skip 🦋🐼

Saat ini waktu menunjukkan pukul 6 sore. Waktunya ia pulang dari kantor.
Biasanya Ahyeon tidak merasa lapar di jam segini. Tapi hari ini, cacing-cacing dalam perutnya terdengar jauh lebih berisik.

Daripada merasakan asam lambungnya naik, lebih baik ia melipir sebentar untuk mengisi perutnya dengan makanan ringan sebelum kembali kerumah.

Setelah mengendarai mobilnya beberapa menit, Ahyeon melihat ada sebuah kedai kecil yang letaknya cukup menarik perhatian.

Kedai itu tampak seperti kedai tradisional lawas namun masih memiliki sisi aesthetic karena bentuknya yang unik. Bangunannya terlihat kokoh karena berdiri tepat dibawah 2 pohon rindang bersebelahan seolah menjadi pilarnya.

Ditambah pernak pernik lampu hias simple yang menyala saat hari mulai gelap, dan adanya beberapa tanaman bunga yang mengelilingi, menambah kesan epic di setiap sudutnya. Membuat siapapun yang mampir menjadi nyaman dan betah.

"Mengapa aku baru tau kalau ada kedai semenarik ini ditengah-tengah kota? Padahal letaknya tidak begitu jauh dari kantor Appa. Apa kedai ini baru saja buka? Atau aku yang baru menyadarinya?" gumam Ahyeon setelah ia memperhatikan kedai tersebut usai turun dari mobil.

"Annyeonghaseyo... Selamat datang di kedai Halmoni Lee, ada yang bisa saya bantu?" Sapa seorang gadis muda berpostur tinggi semampai sesaat Ahyeon berdiri didepan pintu masuk.

Perlakuan gadis itu sangat ramah. Penampilannya sederhana, ia memakai jeans panjang hitam dan kaos biru navy dengan aprons putih yang masih melekat.
Rambutnya lurus menjuntai, begitu kontras dengan warna kulitnya yang putih seperti susu.

Matanya indah dengan binar cerah.
Bibirnya berwarna pink muda dengan gummy smile yang sangat menawan.
Saat pertama kali Ahyeon beradu tatap dengan gadis muda dihadapannya, ia harus mengakui bahwa gadis tersebut sangat......... CANTIK.

CheeZe CaKeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang