Expectations

218 50 33
                                    

Keesokan Harinya.

Ahyeon sengaja bangun pagi-pagi buta untuk bisa menghampiri kekasihnya hari ini. Mereka janjian untuk breakfast bersama seperti waktu itu, namun bedanya, mereka melakukan kegiatan tersebut di hunian gadisnya langsung.

Selain rindu berat, kunjungan Ahyeon kerumah Rora adalah karena ia ingin berkenalan juga dengan keluarga Dain, hitung-hitung meng-akrabkan diri, sama seperti yang dilakukan kekasihnya yang kini sudah akrab total dengan kedua orangtuanya.

Sebelum bergerak menuju kediaman Dain, Ahyeon menelpon kekasihnya terlebih dahulu. Memastikan agar Rora sudah bangun dan ia tak datang di waktu yang salah.

Setelah mengobrol selama kurang lebih 5 menit, Ahyeon pun menutup panggilannya setelah Dain mengkonfirmasi bahwa ia sudah bisa berkunjung sekarang.

Sang direktur tersenyum lebar.
Ia tak sabar ingin melihat wajah manis kekasihnya, bercengkrama, menghabiskan lebih banyak waktu berdua, mengembangkan hubungan bersama seperti yang sudah-sudah.

Meskipun ada beberapa drama di hari pertama mereka resmi jadian, namun intensitas yang terjadi diantara pasangan ini tak bisa dianggap remeh.

Walau baru sehari menjadi sepasang kekasih, faktanya, kedua insan ini berhasil melewati beberapa ujian yang membuat mereka malah semakin intens dan semakin dekat secara emosional satu sama lain.

Hal inilah yang memotivasi Ahyeon agar ia bisa merajut lebih banyak moment dengan Dain. Ia tak ingin kehilangan kesempatan sedikit saja untuk mengerti segala hal tentang gadisnya tersebut. Rora sudah membuktikan kelayakannya kemarin, sekarang giliran Ahyeon yang akan menunjukkan kelayakan serupa.

Sebelum ia berangkat, Ahyeon memastikan penampilannya sekali lagi didepan cermin. Sebuah setelan suit berwarna biru navy, makeup simple, dengan rambut bergaya ponytail membuat sang direktur terlihat begitu cantik dan elegan.

Look-nya hari ini menciptakan vibes mature yang tak berlebihan, namun kesan classy ala wanita kantoran tetap melekat kuat pada dirinya. Lagipula usianya masih 22th, Ahyeon tetap ingin menerapkan penampilan yang sesuai dengan umurnya meskipun di kantor ia adalah seorang atasan.

Ia tak mau terlihat begitu mencolok dihadapan anggota keluarga kekasihnya, walau ia lahir dari darah konglomerat, Ahyeon tak suka jika orang-orang menganggapnya sombong karena look-nya yang dinilai berlebihan atau terlalu sok boss. Sebab dari kecil Ahyeon selalu diajari orangtuanya agar senantiasa bersikap low profile dimanapun ia berada.

Tak perlu menunjukkan tentang siapa diri kita kepada siapapun, karena yang terpenting dalam hidup ini adalah ; bagaimana caranya agar kita bisa memberikan banyak manfaat untuk sesama, itu saja!

Usai berpamitan dengan sang eomma, Ahyeon melenggang menuju garasi, mengendarai mobil sedan audi kesayangannya sambil membawa sedikit hadiah untuk diberikan kepada orangtua Dain nantinya.

Waktu telah menunjukkan pukul 06:12 KST, masih terlalu pagi sebenarnya, mestinya ia menyambangi Dain kurang dari jam 7 saja, tapi Ahyeon tak tahan jika harus menunggu selama itu.

Perasaan rindunya yang membuncah mendorong Ahyeon agar lekas pergi menemui gadisnya secepat mungkin, sekaligus menunjukkan effort kecil agar sesampainya ia disana, Ahyeon bisa sedikit membantu tugas Rora dalam menyiapkan menu sarapan mereka.

Yaaa anggpalah ia sedang berusaha menoreh kesan baik di first impression nya dengan para anggota keluarga Lee, jadi restu yang diinginkan Ahyeon bisa didapat dengan mudah seperti Rora yang mudah mendapatkan restu kedua orangtua nya.

Skip 🦋🐼

15 menit berlalu, mobil sedan mewah berwarna hitam milik sang direktur akhirnya tiba di area pekarangan rumah Dain. Hunian kekasihnya cukup menawan, terdapat 2 lantai pada bangunannya, tidak terlalu mewah tapi dikata kelas biasa juga tidak.

CheeZe CaKeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang