Nervous (Unpredictable)

481 71 410
                                    

"Finally, selesai juga ini tugas! Uugggh capeknya..." Ahyeon meregangkan kedua tangannya keatas, mencoba merelaksasi tubuhnya yang sedikit kaku karena terlalu lama diposisi duduk.

Membuang nafas agak kasar berharap penat yang ia rasakan bisa ikut memendar keluar.

Ia bekerja sekeras itu, berupaya menyelesaikan seluruh berkas yang menumpuk dimejanya, tak lain demi bisa bertemu sang gadis pujaannya sore ini.

Letih memang, tapi semua rasa lelahnya ini akan terbayar hanya dengan melihat wajah cantik Dain yang menyambutnya hangat di kedai nanti.

Lagi dan lagi.
Senyum Ahyeon terpatri sempurna karena membayangkan hal-hal manis yang akan dilaluinya bersama gadis bermarga Lee tersebut.

Setelah membereskan beberapa barang, Ahyeon mulai melangkahkan kakinya keluar dari ruangan.

Ia mengecek ponselnya sebentar dan mengirim sebuah pesan singkat untuk Dain sebelum ia bergerak menuju kedai.

Hatinya berdebar-debar.
Ini bukan kali pertama ia bertemu dengan gadis yang 5th lebih muda darinya itu. Namun bagi Ahyeon, sensasi hari ini terasa berbeda, mungkin efek karena dirinya baru saja bertukar pesan dengan Dain secara perdana, jadi euforianya terkesan lebih implisit, lebih sensitif.

Sepanjang Ahyeon berjalan melewati koridor kantor, ia mendapat banyak sapaan dari para pegawai Appa-nya. Baik pegawai laki-laki maupun perempuan, mereka membungkuk sopan kepada sang direktur meski secara umur banyak dari mereka yang lebih tua dari Ahyeon.

Ia memilih untuk membalas ala kadarnya, senyum tipis rasanya sudah cukup untuk menjaga imagenya agar tetap berwibawa namun tidak terlihat sombong dihadapan para bawahannya.

Dengan langkah pasti Ahyeon memasuki area parkiran dan menjalankan mobil sedan hitam kesayangannya dengan kecepatan sedang.

Ia memutar musik favoritnya untuk menemani perjalanannya menuju kedai, bernyanyi-nyanyi kecil untuk sedikit meredakan kondisi dadanya yang tengah berdebar hebat didalam sana.

"Ck, kenapa aku jadi gugup begini sih? Tenang Ahyeon, tenang.... ini bukan yang pertama kali bukan? Jangan melakukan hal memalukan dihadapan Dain nanti atau kau akan hancur!" Sang direktur bermonolog sendiri.

Mengusap-usap dadanya seakan meminta untuk tetap tenang dan berdetaklah seperti biasa.

7 menit berlalu, mobil yang ia kendarai akhirnya sampai ke tempat tujuan.
Sejenak Ahyeon melihat suasana kedai yang ternyata tidak terlalu ramai sore ini.

"Selamat sore Halmoni..." sapaan lembut keluar dari bibir sang direktur.

Seakan hafal dengan suara Ahyeon, Halmoni Lee langsung menghampiri dan menyambutnya dengan hangat. Benar-benar diperlakukan layaknya cucu sendiri.

"Oh nak Ahyeon.... kau sudah datang, kau ingin bertemu Dain bukan? Dia sudah menunggumu sejak tadi" tanpa basa-basi wanita berusia senja tersebut menarik tangan sang direktur untuk segera masuk.

 kau sudah datang, kau ingin bertemu Dain bukan? Dia sudah menunggumu sejak tadi" tanpa basa-basi wanita berusia senja tersebut menarik tangan sang direktur untuk segera masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CheeZe CaKeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang