17 minutes

398 63 70
                                    

Masih dihari yang sama, siang ini Dain dan Ahyeon berinisiatif untuk jalan-jalan sebentar ke Mall.

Sebenarnya awal tujuan mereka bukan ke tempat itu, tapi karena ada sesuatu yang ingin Ahyeon beli, akhirnya mereka sepakat untuk menghabiskan beberapa jam disana sembari membelikan gadisnya itu sebuah es krim.

Usai melakukan conversation intens di ruang perpustakaan pagi tadi, akhirnya hubungan mereka bisa kembali menghangat seperti semula.

Meski mereka sempat bersitegang cukup alot, namun hal tersebut dapat segera diatasi karena kesabaran dan juga kebijakan sang direktur, dalam memberikan pengertiannya pada sang kekasih, yang mentalnya tengah terguncang agar Dain bisa meraih kepercayaan dirinya lagi.

Tidak mudah memang untuk menjalani hubungan asmara yang masih terbilang ranum seperti ini, selain karena mereka sama-sama baru perdana menjalin sebuah komitmen, terdapat GAP usia yang lumayan diantara keduanya, jadi tak jarang menimbulkan adanya perbedaan pendapat dan juga pola pikir yang ujung-ujungnya hal tersebut menjadi pemicu utama pertengkaran dalam hubungan mereka.

Namun selama berhubungan, baru kali ini mereka bertengkar hebat, itupun dikarenakan adanya pihak ketiga, biasanya jika mereka berdebat, pertengkaran yang mereka hadapi hanya disebabkan oleh hal-hal yang sepele dan ringan. Tidak sampai membuat mereka saling mengotot adu argu, dan se-emosional pagi tadi.

Tapi sudahlah, bagaimanapun proses hubungan mereka berjalan, intinya mereka masih sama-sama harus belajar untuk saling memahami dan menerima, agar kedepannya hubungan mereka bisa terjalin jauh lebih baik hingga keduanya sudah merasa saling pantas untuk diri masing-masing.

"Sayang, sepulang dari mall nanti, kau ingin kita pergi kemana lagi?" Ahyeon membuka percakapan sesaat setelah mereka melajukan mobil sedan kesayangannya.

Dain berpikir sejenak, ia mengetuk-ngetuk dagunya sambil melirik arloji yang ada ditangannya.
"Jam 2 lewat 5, unnie belanja apa saja di mall nanti?" Balasnya sambil menoleh ke arah Ahyeon.

"Uhm belum tau, yang jelas ada beberapa hal penting yang unnie ingin beli dan meletakkannya di ruangan kantor, kenapa sayang? Kau ingin kita pulang cepat?"

Dain tersenyum "anniya, itu terserah unnie saja. Aku hanya ingin menemani kekasihku belanja" jawabnya ringan tanpa tau bahwa ucapannya barusan telah memberikan efek kupu-kupu dalam perut sang direktur.

Ahyeon yang sedang fokus dengan kemudinya jadi tak tahan untuk tidak mencubit kecil pipi chubby gadisnya yang sudah mulai nakal lagi.

Mood Ahyeon yang sejak tadi sudah penuh, menjadi semakin bertambah naik melihat sikap manis kekasihnya yang sudah kembali seperti semula.

"Aigoooo... kau dan mulut manismu itu benar-benar! Baiklah, karena kau sudah menjadi kekasih yang baik dan penurut, unnie akan menghadiahimu es krim yang kau suka" Ujarnya seraya mengusap singkat surai panjang Rora. Saking senangnya, senyum lebar samasekali tak lepas dari sudut bibir Ahyeon.

Dain cemberut "hanya es krim? Itu murah unnie, aku mau yang exclusive"

Sang direktur kontan tertawa mendengar celotehan kekasihnya, sejak kapan gadis pujaannya tersebut menjadi sosok yang materialistic.

"Eoh, biasanya kau selalu happy jika ditraktir es krim, mengapa kali ini seperti tidak terima hm?"

"Bukan tidak senang sayang, tapi hadiahnya terlalu standar! Unnie harus berpikir lebih keras lagi untuk memberikan rewards yang sesuai atas usahaku karena aku sudah menjadi kekasih yang penuh effort untukmu..." dalihnya.

Ahyeon menggelengkan kepala mendengar cerocosan Dain, mode childish kekasihnya itu kambuh lagi.
Tapi ia bahagia karena sekarang ini vibes obrolan mereka terasa ringan, membuat suasana intensitas hubungan mereka menjadi lebih akrab dan santai.

CheeZe CaKeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang