"A-ahyeon unnie...."
Dengan panik, Dain langsung berlari menuju mobil sedan hitam yang ternyata milik sang direktur.Saat mendekat, kedua pupil Rora kontan melebar, nafasnya tercekat, buku-buku jarinya memutih, tak percaya dengan apa yang baru ia saksikan.
Disana, Ahyeon tampak tak berdaya dengan posisi setengah berbaring di jok kursi depan, dan disekap oleh seorang pria yang tak lain adalah Jay Park.
Kondisi Ahyeon sangat memprihatikan, baju atasannya dirobek paksa, sedang tangan Jay yang lain sibuk membekap mulut Ahyeon agar wanita itu tak berteriak minta tolong.
Melihat pemandangan se-mengerikan itu, membuat amarah Dain seketika memuncak, darahnya mendidih karena harus menyaksikan seseorang yang ia cintai diperlakukan layaknya jalang.
"Yah Gaesakki!! Apa yang sudah kau lakukan brengsek! Lepaskan Ahyeon unnie!!" Dain berteriak, matanya menyalak-nyalak menahan amarah dan sedih disaat yang bersamaan.
Karena emosinya sudah di ubun-ubun, tanpa pikir panjang gadis itu menarik kerah belakang Jay dengan mengerahkan seluruh tenaganya, benar-benar kuat, seolah semua energi yang Dain punya berkumpul berkali-kali lipat, dan hanya dalam satu tarikan saja, pria itu terhuyung menghantam batang pohon dan langsung jatuh ke atas tanah.
Jay yang mendapat serangan tiba-tiba seperti itu samasekali belum mempersiapkan diri, ia kaget karena ternyata ada seseorang yang berhasil memergoki perbuatannya.
"Siapa kau?! Beraninya mencampuri urusanku!" Jay ikut marah, ia menunjuk-nunjuk wajah memerah Dain yang kini tengah berdiri diatasnya.
"Dasar brengsek, apa yang sudah kau lakukan padanya! Dan apa yang kau maksud sebagai urusanmu laki-laki biadab?! Kau harus tau, bahwa segala yang menyangkut Ahyeon unnie adalah urusanku!"
Tanpa basa-basi Dain menendang tubuh Jay bertubi-tubi, lalu menginjak dada dan perut pria itu dengan membabi buta, tanpa ampun, tanpa membiarkan Jay dapat mengambil kesempatan sedetik saja untuk membalas, bahkan saking marahnya, Dain sengaja menunduk dan mencekik leher pria tersebut dengan kedua tangannya sekaligus.
Ia benar-benar kesetanan.
"Berani sekali kau menyentuh dia hah? Kau ingin menodainya bukan, kekasih macam apa kau ini!! Jika kau mencintai Ahyeon unnie, kau harus menjaganya, bukan malah ingin merusaknya seperti itu bangsat!!" Dain berteriak penuh emosi, cekikan yang ia layangkan pada leher Jay semakin bertambah kuat seiring dengan kecaman yang ia lontarkan ke wajah Jay yang mulai pucat pasi akibat kekurangan oksigen.
Amarahnya semakin tak terbendung, saat tau resleting celana yang Jay kenakan sudah dalam posisi turun kebawah, gespernya terbuka, pria bejat itu ternyata berniat untuk memperkosa Ahyeon. Bagaimana mungkin Dain tak kesetanan mengetahui hal ini.
Ahyeon yang melihat perbuatan Dain sontak berdiri, terhuyung-huyung sambil menangis histeris, ia berusaha menghampiri gadis itu agar Rora segera menghentikan aksinya. Ini terlalu berbahaya.
"Dain-ah, hentikan.. please! Hikss... kita panggil polisi saja!" sang direktur memohon, menarik-narik jaket hoodie yang dipakai Dain agar gadis itu berhenti mencekik Jay.
Ia bukan kasihan kepada pria jahat itu, Ahyeon hanya tak ingin Rora terjerat masalah hukum karena berusaha membunuh seseorang demi dirinya.
"Kau ingin aku melepaskan pria iblis seperti dia? Apa kau benar-benar mencintainya unnie, sampai kau melarangku menyakitinya?" Dain tersenyum getir, ia masih saja berpikir bahwa Jay adalah kekasih Ahyeon setelah apa yang sudah terjadi.
"Tidak Dain, tidak... hikss! Kau salah paham! Unnie tidak ingin kau terlibat masalah hukum, kita telpon polisi saja arra? Tolong dengarkan unnie kali ini, please" Pinta Ahyeon masih dengan tangisan yang membasahi pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CheeZe CaKe
FanficBerawal dari pertemuan yang tak disengaja antara 2 gadis yang berbeda latar belakang disebuah kedai. Karena Cheesecake gratis, tanpa sadar keduanya kian dekat hingga terjalinlah sebuah ikatan yang tak pernah mereka duga sebelumnya.