"Nah itu Dain......." Ahyeon memberitahu ketiga temannya dengan nada bangga.
Padahal, ia sendiri belum terlalu mengenal sang gadis muda. Masih tahap mengetahui nama aslinya saja. Tapi lagaknya sudah seperti teman dekat.
"Jadi ini yang namanya Dain? Yang kau ceritakan tadi? (Ahyeon mengangguk). Woah, gadis ini cantik sekali" puji Ruka.
Patut digaris bawahi, perempuan keturunan Jepang yang sedikit tomboy ini jarang sekali memuji orang. Jika ada kata pujian yang keluar dari mulutnya, itu artinya seseorang yang ia puji tersebut memiliki nilai spesifik di matanya.
Rasa penasaran Ruka kontan terbayar usai melihat penampakan Dain yang menjadi topik pembicaraan Ahyeon dengan sang nenek pemilik kedai.
Pantas saja Ahyeon antusias mengajak mereka makan disini, ternyata ada maksud lain.
Mendengar suara cucunya, Halmoni Lee yang tadinya sibuk didapur langsung buru-buru datang menghampiri.
"Dain-ah.. coba lihat siapa yang datang"Dengan reflek arah mata Rora menuju meja belakang. Ia mendapati wajah cantik perempuan muda yang semalam mampir ke kedainya.
Wajah menawan itu memberikannya senyum cerah saat mereka kembali beradu tatap, seakan senang dengan pertemuan mereka yang kedua.
"Oh annyeong Ahyeon unnie... unnie datang lagi. Senang melihat unnie kembali berkunjung" Rora membungkuk, memberikan sikap sopannya seperti biasa.
Dengan langkah pasti Rora berjalan mendekati meja tempat dimana Ahyeon dkk duduk.
"Tapi sepertinya unnie tidak sendiri kali ini.." lanjutnya. Gummy smile itu terukir manis sepanjang ia menyapa. Nada bicaranya menandakan bahwa ia ingin melanjutkan percakapan. Membuat keempat perempuan dewasa yang melihatnya jadi ikut salah tingkah.
Bahkan Asa, sengaja memusatkan fokusnya untuk bisa melihat figur Rora secara detail dari jarak yang lebih dekat.
Sungguh, gadis muda yang bernama Lee Dain tersebut memiliki kecantikan yang tak biasa. Postur tubuhnya tinggi semampai seperti model berkelas, rambutnya tampak sehat dan berkilau. Matanya bening, kulitnya bersih tanpa cela, mencetak aura segar yang memancar dari atas sampai bawah.
Sungguh Proporsional.
Tak ada hal yang tak menarik darinya. Semakin kita melihatnya, maka akan semakin dibuat jatuh cinta dengan sosoknya. Ditambah lagi dengan sikap ramah yang ia tunjukkan sejak tadi, seolah menambah kesan paket komplit yang terdapat pada visualnya.
Ahyeon mengangguk "Hm.. aku membawa teman-temanku kali ini, aku ingin mereka ikut mencicipi semua menu yang ada disini. Bisa bantu unnie untuk memilih menu lagi?"
"Tentu Unnie.. dengan senang hati" senyum dari bibir pink milik Rora berhasil menghipnotis ketiga teman Ahyeon. Saking terpesonanya, sejak tadi mereka bertiga diam saja seperti patung. Tak jauh berbeda dengan reaksi yang ditunjukkan Ahyeon semalam.
Mereka tertegun, seolah-olah tak pernah melihat perempuan cantik. Padahal mereka bertiga juga cantik, bahkan genk ini menjadi genk yang paling populer karena menjadi incaran banyak mahasiswa di zaman mereka masih kuliah dulu.
"Ekhem.... kau tidak punya rencana Yeon?" Pungkas Ruka sengaja menyikut lengan Ahyeon.
Alis Ahyeon bertaut "huh rencana? Rencana apa?" Jawabnya bingung. Ia tak mengerti pertanyaan ambigu yang dilontarkan Ruka barusan.
"Haish jinjja!! Harusnya kau memperkenalkan kami dulu dengan anak manis ini Jung Ahyeon! Kau mengajak kami, tapi tidak mengenalkan kami padanya, ck yang benar saja!" erang Ruka frustasi. Mengapa Ahyeon lelet sekali dalam mencerna maksud ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CheeZe CaKe
FanfictionBerawal dari pertemuan yang tak disengaja antara 2 gadis yang berbeda latar belakang disebuah kedai. Karena Cheesecake gratis, tanpa sadar keduanya kian dekat hingga terjalinlah sebuah ikatan yang tak pernah mereka duga sebelumnya.