Ruka dan Pharita yang memapah Dain hingga ke area parkiran membuat atensi semua tamu undangan tertuju pada mereka.
Mungkin orang-orang tersebut bertanya-tanya apa yang sedang terjadi, mengapa ada seorang gadis pingsan ditengah-tengah acara yang padahal lagi meriah-meriahnya.
Tapi Ruka dan Pharita samasekali tak peduli, mereka hanya berusaha untuk menyelamatkan Dain yang mereka sendiri juga tidak tau, apa yang sebenarnya terjadi pada gadis ini.
Dengan susah payah, Ruka meminta bantuan satpam penjaga rumah Asa untuk membantu mereka memasukkan Rora yang tengah pingsan kedalam mobil.
Dan sekarang mereka berdua tengah kebingungan kemana harus membawa Dain pergi, mereka tak tau dimana alamat gadis tersebut. Rora juga tak bisa ditanyai karena ia sudah tak sadarkan diri sejak 10 menit yang lalu.
Tapi jika dibawa kerumah salah satu dari mereka, bagaimana mereka memberi kabar pada orangtua Rora? Dan apa yang harus mereka katakan andai mereka bisa mengabari keluarga Dain? Mengatakan bahwa Rora pingsan? No no no itu tidak mungkin!
Itu bukan alasan yang bagus, yang ada malah akan menciptakan kepanikan baru nantinya.
"Gimana nih Mprit, kalau Dain kita bawa pulang kerumah kita, yang ada malah tambah runyam" Ujar Ruka frustasi, ia merasa mentok karena tak tau harus berpikir seperti apalagi demi menemukan solusi yang tepat.
Pharita berpikir sejenak, ia menoleh ke kursi penumpang yang masih memperlihatkan Dain yang tengah pingsan disana.
"Kita bawa kerumah Ahyeon saja.." balas gadis Thailand.
"Kau gila, kau tidak lihat bagaimana Ahyeon tadi? Dia benar-benar frustasi dengan kejadian ini. Bagaimana mungkin kita membawa Dain kerumahnya.."
"Lalu apa? Kita tidak punya opsi lain lagi Ru! kita tidak tau dimana alamat rumah Dain, kita juga tidak mungkin membawanya kerumah kita tanpa memberi kabar apapun pada keluarganya, dan bagaimana kita akan menangani Dain? dia pingsan! Tidak mungkin kita membiarkannya dalam keadaan seperti ini saja.."
Keduanya berdebat kecil karena sama-sama merasa buntu.
Dengan segenap pertimbangan, akhirnya Ruka mengikuti saran dari Pharita."Baiklah, kita bawa Dain kerumah Ahyeon"
Mereka melajukan mobil dan mulai mengarahkan jalan menuju kediaman keluarga Jung. Meski ragu, tapi mereka tak punya pilihan lain. Lagipula hanya Ahyeon satu-satunya yang tau dimana alamat rumah Dain.
Meski sang direktur sedang kacau-kacaunya, Ahyeon pasti tak akan tega membiarkan kekasihnya dalam keadaan lemah seperti ini. Bagaimanapun juga, Ruka dan Pharita yakin jika yang telah terjadi malam ini samasekali bukan salah Rora.
Pasti ada sesuatu hal yang dilakukan Asa yang membuat semuanya bisa se-berantakan ini, dan sayangnya, masalah tersebut luput dari perhatian mereka berdua. Andai mereka tau jika Asa merencanakan sesuatu yang jahat, sudah tentu mereka berdua akan melarang Asa untuk melakukannya.
Wanita Jepang satu itu hanya sedang kehilangan arah, akibat tak menerima kenyataan yang ada.
Skip 🦋🐼
Setelah berkendara selama kurang lebih 20 menit, Ruka dan Pharita tiba di kediaman Keluarga Jung.
Suasana sudah tampak sepi, dan tidak ada tanda-tanda jika Ahyeon telah pulang. Tapi semoga perkiraan mereka salah, semoga Ahyeon sudah kembali ke rumahnya dan mobil sedannya sudah terparkir rapi didalam garasi.
"Nona Ruka, Nona Pharita.. sedang apa malam-malam kesini? Mencari Nona Ahyeon?" Tanya security sesaat setelah mereka keluar dari dalam mobil.
"Ah iya pak, apa Ahyeon ada dirumah?" Balas Ruka.

KAMU SEDANG MEMBACA
CheeZe CaKe
Fiksi PenggemarBerawal dari pertemuan yang tak disengaja antara 2 gadis yang berbeda latar belakang disebuah kedai. Karena Cheesecake gratis, tanpa sadar keduanya kian dekat hingga terjalinlah sebuah ikatan yang tak pernah mereka duga sebelumnya.