"Kalo begitu, ayo bertarung denganku, Praja!" Pinta Angga
"Apa? Bertarung? Mana mungkin kita bertarung secara tiba-tiba tanpa alasan!" Tolak Praja.
"Ayolah, kau adalah Indagis Harimau Putih kan? Sudah lama sekali aku mencarimu. Sejujurnya aku ingin tahu seberapa kuat orang yang dikenal sebagai pemburu Indagis itu!" Ujar Angga.
"Ta-tapi kan ... ." Praja berusaha menolak, namun Angga terus mencoba untuk membujuknya.
Melihat perdebatan itu, Maya berusaha melerai mereka.
"Sudah-sudah, kita kan baru bertemu, masa kita udah berantem aja!" Ucapnya.
Angga mengerutkan keningnya melihat Maya yang mencoba memisahkan mereka.
"Hey, siapa gadis ini? Beraninya sekali mengganggu pembicaraanku!" Ucap Angga dengan ketus.
Dengan jengkel, Maya pun menjawab. "Nama saya Maya, saya ini temannya Praja!" Jelasnya.
Angga pun tertawa mendengar jawaban Maya, "hey Praja, apa kamu memang selemah itu sampai-sampai harus dijagain sama teman cewekmu ini?" Ejeknya.
"Apa kau bilang-" Praja sempat emosi mendengar ejekan Angga. Beruntung secara bersamaan, Bima dan Nayla telah tiba di lokasi itu.
"Hey ada apa ini, kami baru datang udah ada yang mau ribut aja," ucap Bima.
Pandangan mata Angga pun teralih pada Bima, sebelum akhirnya ia berjalan mendekati remaja itu.
"Wah-wah, lagi-lagi ada Indagis lain yang datang kemari. Hey Praja, apa dia ini temanmu?" Tanya Angga.
"Menilik dari auramu, sepertinya kamu juga seorang Indagis." Balas Bima.
Angga pun membenarkan perkataan Bima, ia segera memperkenalkan dirinya. Begitu juga dengan Bima dan Nayla.
"Jadi sekarang, siapa yang akan bertarung melawanku duluan?" Tanya Angga dengan nada meremehkan.
"Bertarung? Kenapa tiba-tiba jadi bahas hal itu?" Heran Bima dengan wajah bingung.
"Sudahlah, nanti biar Maya yang menjelaskan. Tapi untuk sekarang, biar aku yang melawan Angga!" Ujar Praja, dibalas dengan sebuah senyuman menyeringai dari Angga.
***
Di tanah lapang itu, kini Praja dan Angga sudah berdiri saling berhadapan dalam wujud astral. Sementara Bima, Maya, dan Nayla berdiri di jarak yang cukup jauh untuk menonton jalannya pertarungan.
Di sebelah mereka, terdapat tubuh fisik Praja dan Angga yang sedang duduk bersila. Dikarenakan roh mereka sedang berpisah dengan raganya.
"Tidak ku sangka akhirnya keinginanku hari ini akan terwujud. Bisa bertarung melawanmu adalah suatu kehormatan bagiku, Praja!" Ujar Angga.
"Tidak usah banyak bicara, sekarang akan ku buktikan siapa yang terkuat diantara kita!" Tegas Praja.
Kakek Chandra yang berdiri di dekat mereka pun mulai memberikan aba-aba, tanda dimulainya pertarungan.
"Maung Bodas, Lakukan Penyatuan!"
Kemudian terdengarlah suara auman seekor harimau. Secara bersamaan, Maung Bodas pun keluar dari kalung Praja, hingga kemudian segera merasuk ke dalam sukma tuannya.
Tubuh astral Praja kini mulai diselimuti oleh aura biru. Loreng-loreng harimau pun bermunculan di sekujur tubuhnya.
Iris matanya kini telah menyala berwarna biru, serupa dengan warna aura yang ia keluarkan.
Angga pun tersenyum menyeringai melihat Praja yang telah berubah wujud. Ia pun segera melakukan hal yang sama.
Angga segera menarik dua buah keris miliknya dari sarungnya. Sebelum akhirnya ia mulai berucap...
KAMU SEDANG MEMBACA
Indagis
ParanormalIndagis merupakan sekumpulan orang indigo berkekuatan magis. Mereka melakukan kontrak dengan para mahluk halus agar dapat meminjam kekuatan mereka. Membuat orang-orang itu mampu bertransformasi menjadi seorang pahlawan yang membawa kekuatan dari dua...