Saat aku memasuki pintu tempat ini, aku merasakan suasana yang aneh. Aku merasakan bahwa tempat ini diisi oleh penghuni gaib yang bersifat jahat.
"Jadi yang mau menyewa disini ada berapa orang?"
Pertanyaan gadis itu membuyarkan lamunanku.
"Ah, hanya aku saja"
Gadis itu mengangguk, ia tadi memperkenalkan dirinya sebagai Maya. Yah kalau diperhatikan dia sepertinya adalah anak kuliahan, dan umurnya tidak jauh denganku.
Maya lalu menjelaskan soal biaya sewa di kostannya yang ternyata sangat murah, tempat ini benar-benar cocok untuk anak rantau sepertiku.
"Kalau boleh tahu, disini ada berapa penghuni ya?" Tanyaku.
"Selain kamu hanya ada aku dan adikku yang tinggal di sini, kuharap kamu betah ya tinggal di sini" jawabnya.
"Untuk ukuran kost-kostan murah, sangat aneh kalau tempat ini sepi. Tapi mengingat auranya seperti ini sih tidak heran kosan ini tidak ada yang menyewa. Aku harus menemukan penyebabnya!" Batinku.
***
Hari sudah menjelang malam, sepanjang hari ini aku belum menemukan satu pun mahluk halus yang menghuni tempat ini.
Bahkan malam ini aku sudah mencoba berkeliling, namun masih belum menemukan petunjuk.
"Apa mungkin penyebabnya ada di pohon beringin di depan ya? Sepertinya aku harus cek di sana!?" Batinku.
***
Kini aku tiba di pohon beringin itu, suasananya cukup gelap dan terasa dingin. Dari bawah pohon ini tampak besar dan rindang.
Aku meletakkan telapak tangan kananku ke batang pohon, tak lupa juga aku memejamkan mata untuk merasakan aliran energi di pohon itu.
"Aneh, aku tidak merasakan energi mistis apapun!?" batinku.
Kemudian aku mendengar suara seorang perempuan di belakangku.
"Kamu sedang apa di sana?" Tanyanya.
Saat aku menoleh, kulihat seorang gadis berseragam SMA dan mengenakan topi kupluk sedang berdiri dan memandangku dengan aneh.
"Kamu, penghuni baru ya?" Tanyanya mencoba memastikan.
"Eh iya, namaku Praja. Kamu pasti Nayla, adiknya Maya" ucapku dengan gugup.
"Iya benar, salam kenal ya bang Praja" ucapnya sambil tersenyum ramah.
"Ngomong-ngomong bang Praja ngapain berdiri sambil megangin pohon begitu?" Tanyanya dengan penasaran.
"Itu, anu,..." Aku bingung bagaimana menjawabnya, sebelum kulihat Maya berjalan menghampiri kami.
"Kalian lagi ngobrolin apa disini? Mending ngobrolnya sambil duduk di di dalam!" ucapnya.
"Eh iya kak" balas Nayla sambil tersenyum.
Kami bergegas menuju ke ruang tamu kostan ini. Tempat ini memang memiliki sebuah ruang dengan beberapa sofa dan sebuah meja. Posisinya dekat dengan pintu depan.
Kami pun duduk di sofa dan mulai mengobrol, untung saja percakapan kami dapat mengalir tanpa mengungkit kejadian tadi.
Dari perbincangan itu aku jadi lebih mengenal mereka, Maya sang kakak memang tidak banyak bicara namun ia tampaknya memiliki beban pikiran yang tidak ia utarakan.
Sedangkan Nayla sang adik adalah gadis SMA yang ramah dan ceria. Ia sepertinya senang dengan kehadiran penghuni baru di kosan ini.
Namun saat sedang asik berbincang, aku merasakan aura jahat yang kuat. Rasanya para mahluk gaib itu sudah mulai beraksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indagis
ParanormalIndagis merupakan sekumpulan orang indigo berkekuatan magis. Mereka melakukan kontrak dengan para mahluk halus agar dapat meminjam kekuatan mereka. Membuat orang-orang itu mampu bertransformasi menjadi seorang pahlawan yang membawa kekuatan dari dua...