𝟏. 𝐌𝐃 𝟐 : 𝐓𝐡𝐚𝐭 𝐖𝐨𝐦𝐚𝐧

6.6K 301 4
                                        

Tell them, if this is a dream please wake me up.

Sebuah ruangan dengan dominasi warna putih pada dinding dan langit-langit terlihat memberikan kesan luas dan bersih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah ruangan dengan dominasi warna putih pada dinding dan langit-langit terlihat memberikan kesan luas dan bersih. Pencahayaan ruangan berasal dari cahaya alami yang masuk melalui jendela besar di bagian belakang ruangan dan diatur intensitasnya dengan tirai putih yang terpasang.

Seorang wanita dalam balutan yang kusut nan sedikit tak rapi mengambil napas dalam-dalam untuk meredakan kegugupannya sebelum melanjutkan.

"Perkenalkan, saya Arisa Vera, usia saya 20 tahun. Saya baru saja lulus dari sekolah menengah dan telah menikah tapi ... Saya bercerai satu bulan yang lalu," lanjutnya, suaranya masih bergetar. Dia berusaha menata rambutnya yang berantakan dan membenahi kacamatanya, tetapi usahanya tampak tidak berhasil, membuatnya terlihat semakin gelisah.

Tatapannya beralih ke meja, melihat berkas-berkas yang tergeletak di sana. "Saya sangat tertarik dengan posisi yang ditawarkan di perusahaan ini," katanya, mencoba meyakinkan pewawancara. "Saya yakin pengalaman saya selama bekerja di beberapa proyek kecil dapat menjadi nilai tambah."

Meski penampilannya tidak sempurna, ada semangat yang menyala di dalam diri Arisa. Dia menjelaskan dengan penuh harapan, "Saya siap belajar dan berkontribusi lebih. Saya percaya, dengan bimbingan yang tepat, saya bisa berkembang di sini." Dia menundukkan kepala sejenak, berusaha menahan rasa malunya, tetapi sorot matanya menunjukkan tekad yang kuat.

Pewawancara yang duduk di depan Arisa mengamati dengan saksama, merasakan energi dan keinginan wanita muda itu untuk sukses. Ruangan yang awalnya tampak kaku mulai terasa lebih hidup dengan kehadiran Arisa, yang meskipun terlihat kusut, tetap membawa aura harapan dan potensi di dalam dirinya.

Setelah beberapa menit berbincang, suasana di ruangan wawancara mulai terasa tegang. Meskipun Arisa berusaha menjelaskan potensi dan pengalaman yang dimilikinya, tampaknya pewawancara tidak terkesan. Beberapa anggota tim yang duduk di sekitar meja mulai saling berbisik, mengerutkan dahi, dan mencibir, mengisyaratkan ketidakpuasan terhadap penampilannya yang kusut.

Salah satu pewawancara, dengan nada meremehkan, berkata, "Sepertinya Anda belum siap untuk posisi ini. Kami butuh seseorang yang lebih profesional." Kalimat tersebut membuat Arisa terkejut.

Dia berusaha menjelaskan, "Tapi saya sangat berkomitmen untuk belajar dan berkembang. Saya bisa ...," namun kata-katanya terputus ketika pewawancara lainnya memotong, "Cukup! Kami tidak punya waktu untuk ini. Kembali ketika Anda sudah siap."

Perasaan panik menyelimuti Arisa. Dia ingin membela dirinya, tetapi kata-kata yang sudah terlontar membuatnya merasa putus asa. "Tapi ...," ujarnya dengan suara bergetar. Bukannya mendapatkan perhatian, dia justru dibentak, "Keluar! Kami tidak ingin mendengar alasan Anda!"

Marriage With The Devil (GHOST CURSED 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang