𝟓𝟏. 𝐌𝐃 𝟐 : 𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐓𝐢𝐦𝐞 𝐒𝐨𝐟𝐭 (𝟐𝟏+)

4K 101 0
                                        

Can I say, tonight was the best?

Can I say, tonight was the best?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aah ..."

"Aah Denial ..."

Dalam keheningan malam, hanya terdengar suara desahan pelan Arisa yang mengisi kamar, menciptakan atmosfer hangat yang hampir penuh gairah. Di ranjang, Aveline tidur pulas, wajah polosnya sesekali terlihat menggeliat seolah mencari kenyamanan baru dalam tidurnya. Namun, dia tak sedikit pun terganggu oleh apa yang tengah terjadi antara kedua orang tuanya di sudut ruangan.

Arisa sendiri tenggelam dalam perasaan yang tak ia pahami—perasaan yang menggila dan memenuhi dirinya hingga membuatnya seolah takluk pada sentuhan Denial. Setiap belaian pria itu membawa sensasi yang berbeda. Di satu sisi, cumbuan Denial terasa begitu ganas, seakan menggenggam dirinya dengan kuasa penuh. Namun di sisi lain, kelembutannya pun tampak begitu nyata, melingkupi tubuh Arisa dengan kasih sayang yang membuatnya merasa terlindungi dan diinginkan.

Tangan Denial menjelajah dengan hati-hati, menyusuri lekuk tubuh Arisa dengan jari-jarinya yang kokoh namun lembut, meninggalkan jejak perasaan yang menghangatkan hati. Tatapan mata merahnya yang dalam dan intens memancarkan hasrat yang tak bisa disembunyikan, seolah menunjukkan bahwa baginya, Arisa adalah pusat dunianya saat ini.

Arisa memejamkan mata, membiarkan perasaannya terbawa pada gairah yang diciptakan pria itu. Setiap desahan yang lolos dari bibirnya bagaikan melodi yang mendayu, mengisi ruang sunyi dengan keintiman yang hanya milik mereka berdua. Setiap dorongan kejantanannya yang terus menerus menghantam setiap dinding kewanitaannya begitu dalam, begitu keras namun tidak sesakit dan tidak sekasar malam sebelumnya.

"You like it ?" Denial berbisik kasar dengan setiap dorongan, mencondongkan tubuh ke depan saat dia terus menidurinya dari belakang. Arisa mengangguk sebagai jawaban saat dia terus memperlambat erangannya, berpegangan erat ke dinding.

"You like it when I'm like this, huh? OK then, I'll keep fucking you like this until morning." Denial menggeram ketika jari-jarinya memegang pinggang Arisa sambil sesekali meremas pinggulnya saat kejantanannya terus berpacu.

"Aah Denial ..." Arisa menutup mata seraya menghembuskan nafas dengan memburu. Gaun yang ia kenakan tak berbentuk lagi akibat ulah pria itu.

"Keep moaning ... If Aveline wakes up, I'll punish you." Denial berbisik ketika salah satu jarinya meremas payudaranya dan menarik putingnya, membuat Arisa terkesiap.

"Aku berusaha ... mmh Denial."

"Fuck, you're so hot." Denial menggeram saat dia terus mendorong kemaluannya dalam dan keras.

Di tengah keheningan malam, suara halus dari aktivitas penuh gairah itu memenuhi kamar. Suara napas yang memburu dan desahan lembut Arisa menjadi satu-satunya bunyi yang terdengar, membentuk irama yang meresapi ruang yang biasanya hening.

Marriage With The Devil (GHOST CURSED 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang