Always can't understand the devil's behavior
Angin berdesir pelan, menyentuh lembut permukaan pualam yang memancarkan kesedihan yang mendalam. Setiap desiran seolah menyentuh luka yang tersembunyi, membawa harapan yang mulai memudar, seperti gemerlap senja yang perlahan lenyap di ujung cakrawala. Dalam keheningan itu, waktu seakan terhenti, hanya meninggalkan bayangan dari segala kenangan yang telah berlalu, dan menyambut hadirnya babak baru yang menanti untuk diceritakan.
Semeta Skyhaven masih diliputi bayang-bayang duka atas kepergian pemimpin mereka yang bijaksana, Ganresha. Sosoknya, yang pernah menjadi pembawa perdamaian di antara berbagai makhluk, kini hanya tinggal kenangan dan nama yang tercatat dalam sejarah. Kesedihan itu memancar hingga ke setiap sudut alam, seolah meninggalkan bekas luka yang dalam. Awan-awan kelabu melingkar tanpa arah, membentuk sulur-sulur yang menyerupai pusaran duka, pertanda bahwa Skyhaven tak lagi sama. Aleta, yang menyadari keganjilan itu, hanya bisa menghela napas panjang.
"Oh my … pria itu…" gumam Aleta sambil memijit pelipisnya dengan lelah. Rasanya jengah, bahkan hanya beberapa hari setelah Ganresha berpulang, sekarang Arisa kembali hamil akibat ulah pria yang sama—Denial. Sungguh sosok iblis yang tak kenal batas.
Bidadari cantik dengan sayap keperakan yang kini tengah duduk di antara rerumputan hijau, dikelilingi bunga-bunga yang biasanya ia rawat dengan penuh cinta. Wajahnya yang anggun tampak suram, matanya menatap jauh ke depan, seolah berbicara dengan hatinya sendiri.
"Kali ini, aku merasa ingin dia mati," ucap Aella tiba-tiba, muncul di samping Aleta tanpa suara. Ucapan itu membuat Aleta tersentak sedikit, terperanjat oleh kedatangan tak terduga peri yang kerap hadir dengan langkah ringan seperti angin.
"Astaga, Aella, kau mengagetkanku," ujar Aleta sambil memegangi dadanya, masih setengah terkejut.
Aella tersenyum lembut, seolah menyadari ketidakbiasaannya. "Maafkan aku, kadang aku memang seperti ini," ujarnya sambil menyisipkan helaian rambutnya di balik telinga, ekspresi lembut yang tak biasa bagi seseorang yang baru saja mengucapkan kata-kata penuh dendam.
Aleta hanya tersenyum kecil dan mengangguk pelan, tak ingin memperpanjang perasaan terkejutnya. "Tak apa. Aku sudah terbiasa."
Aella mengalihkan pandangannya, memperhatikan langit Skyhaven yang kini penuh dengan sulur-sulur kelabu, seolah alam ikut berduka atas kehilangan Ganresha sekaligus merayakan kehamilan kedua Arisa. "Lihat, Denial ... Ganresha baru saja tiada, tapi dia tiba-tiba kembali dan hidup seperti biasa. Astaga, pria itu benar-benar tak kenal waktu," keluh Aella, dengan nada kesal yang tersirat di balik senyum lembutnya.
Aleta menghela napas, mencoba meredakan ketegangan dalam diri Aella. "Aella, jangan begitu. Denial juga merasa kehilangan dan kesedihan yang mendalam. Mungkin, pulang ke Arisa dan keluarganya adalah satu-satunya hal yang bisa menenangkannya. Arisa mungkin satu-satunya yang bisa memberinya rasa damai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With The Devil (GHOST CURSED 2)
FantasyHarap Membaca Bagian Pertama Terlebih Dahulu untuk Pemahaman Lebih Mendalam Arisa Vera kembali ke kehidupan lamanya-penuh kehancuran dan kekacauan. Ia sulit menerima kenyataan bahwa ikatannya dengan sang iblis, yang selama ini ia rasakan, ternyata h...