𝟐𝟑. 𝐌𝐃 𝟐 : 𝐀𝐥𝐥𝐞𝐠𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬

1.3K 88 46
                                    

When everything that complicates things becomes more painful

Napas Arisa terasa tercekat saat pria di depannya memekiknya dengan nada kasar, "Wanita sialan!" Kata-kata itu begitu menusuk, terdengar berlebihan untuk situasi yang sudah membuatnya kebingungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Napas Arisa terasa tercekat saat pria di depannya memekiknya dengan nada kasar, "Wanita sialan!" Kata-kata itu begitu menusuk, terdengar berlebihan untuk situasi yang sudah membuatnya kebingungan. Seolah keadaan sedang bersenang-senang mempermainkannya, menambah tekanan yang menghimpit jiwanya.

Arisa masih memegangi pipinya yang perih, bekas tamparan pria itu memerah di kulitnya yang lembut. Matanya berkaca-kaca, namun dia berusaha tetap tenang, meski tubuhnya sedikit gemetar. Dia tidak pernah membayangkan akan diperlakukan seperti ini.

Suasana sekitar terasa berat dan penuh ketegangan, tatapan orang-orang yang menyaksikan semakin membuat Arisa merasa kecil. Di tengah situasi yang menyesakkan itu, seorang polisi mendekat, menghentikan kekacauan sejenak. Seragamnya rapi dan sikapnya tenang, tapi pandangan matanya tajam.

"Atas nama Arisa Vera?" tanyanya dengan nada formal.

Arisa mengangguk pelan, penuh keraguan. Bibirnya masih terasa kering, dan dia bisa merasakan getaran halus di tangannya yang mulai turun dari pipi. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi yang pasti, malam itu tidak akan dia lupakan.

"Anda ditangkap atas laporan kekerasan terhadap babysitter dan juga kekerasan terhadap anak Anda sendiri, Aveline," ucap polisi itu dengan suara tegas, dingin, dan tanpa ampun.

Kata-kata itu bagaikan petir yang menghantam Arisa. Ia terdiam sejenak, seolah-olah tubuhnya kehilangan kekuatan untuk berdiri tegak. Matanya melebar penuh keterkejutan dan ketidakpercayaan. Tuduhan seperti itu terdengar begitu asing, seakan berasal dari dunia lain. Bagaimana mungkin? Arisa yang selalu berusaha menyayangi dan melindungi Aveline, kini dituduh melakukan kekerasan terhadap anaknya sendiri?

Arisa mencoba membuka mulutnya, berusaha membela diri, tapi yang keluar hanyalah gumaman lemah, "Itu ... tidak benar. Saya tidak pernah ..."

Polisi itu tidak memberinya kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya. Ia melangkah maju, menggenggam lengan Arisa dengan gerakan tegas dan cepat, sambil mengeluarkan borgol dari saku. Mata Arisa terbelalak ketika logam dingin itu melingkari pergelangan tangannya, bunyi 'klik' dari borgol itu terasa seperti akhir dari semua harapannya.

"Mantan suami anda dan kesaksian menguatkan laporan ditambah dari babysitter Anda. Kami juga menerima beberapa bukti foto yang menunjukkan luka-luka pada Aveline dan perilaku Anda terhadapnya," lanjut polisi itu, suaranya masih tetap dingin dan tanpa emosi, seolah-olah sedang membacakan vonis.

Arisa tertegun, jantungnya berdebar semakin kencang. "Foto? Itu ... pasti ada kesalahpahaman ..." suaranya bergetar, hampir tidak terdengar, seolah-olah kata-kata itu saja sudah cukup untuk mengungkapkan kepanikannya.

Marriage With The Devil (GHOST CURSED 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang