𝟏𝟔. MD 2 :𝐓𝐨𝐠𝐞𝐭𝐡𝐞𝐫𝐧𝐞𝐬𝐬

2.2K 155 34
                                    

Beautiful hugs depict a beautiful family

"Apa kau masih menganggap hubungan pernikahan kita sama seperti pernikahanmu dengan Izzaz?" tanya Denial, tatapannya tajam namun penuh perhatian, membuat Arisa terdiam sejenak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau masih menganggap hubungan pernikahan kita sama seperti pernikahanmu dengan Izzaz?" tanya Denial, tatapannya tajam namun penuh perhatian, membuat Arisa terdiam sejenak.

Pertanyaan itu menghantamnya dengan keras. Benar juga, pikir Arisa. Hubungan mereka tidak pernah dimulai seperti pernikahan pada umumnya. Mereka tidak melalui upacara formal, tidak ada kertas atau sumpah yang diucapkan di depan saksi-saksi resmi. Hubungan mereka jauh lebih aneh, lebih rumit, bahkan nyaris mistis.

Pikirannya kembali melayang ke masa lalu, ketika semuanya dimulai. Hubungan mereka terbentuk bukan karena cinta yang berkembang secara alami, melainkan karena suatu kejadian aneh dan supranatural. Arisa ingat dengan jelas, saat tangannya menyentuh patung di kuil kuno itu, bibirnya mencium bibir patung yang adalah Denial. Saat itu, ia tak menyadari bahwa sentuhan itu membawa konsekuensi besar. Dalam detik-detik berikutnya, kulitnya tergores oleh pedang, dan darah dari lukanya jatuh mengenai ujung pedang tersebut. Hal itu tampaknya memulihkan kekuatan Denial yang telah lama tersegel di patung tersebut.

Kekuatan misterius itu bukan sekadar membuka ikatan mereka, tapi menyatukan mereka dalam cara yang jauh melampaui pernikahan biasa. Denial bukanlah manusia biasa dia iblis, dan hubungan mereka bukanlah pernikahan yang didasarkan pada cinta atau komitmen yang diikat dengan hukum dan kertas. Arisa tidak bisa membandingkan apa yang mereka miliki dengan pernikahannya yang dulu dengan Izzaz, yang dijalani dengan janji pernikahan dan proses formalitas hukum.

Arisa menarik napas dalam-dalam, menyadari bahwa apa yang dimiliki dirinya dan Denial adalah sesuatu yang berbeda, lebih dalam, lebih mengakar ke dalam jiwa dan takdir mereka. Bukan hubungan biasa, melainkan ikatan yang hampir mistis, yang terbentuk melalui kejadian di luar pemahaman manusia biasa.

"Aku ... aku mengerti sekarang," jawab Arisa pelan, suaranya bergetar. "Hubungan kita ... bukan seperti hubungan pernikahan pada umumnya."

Denial mengangkat sebelah alisnya dengan tatapan menggoda, senyuman kecil terlukis di wajahnya. "Sudah mengerti? Wah, aku terkesan dengan kecerdasanmu yang tiba-tiba ini. Kupikir kau perlu dicekik lagi agar lebih paham," ujarnya, nada suaranya bercampur antara candaan dan ketajaman. "Baguslah, setidaknya kali ini aku tak perlu menjelaskan panjang lebar."

Perkataan Denial sontak membuat Arisa terkejut. Matanya langsung melebar, menatap Denial dengan pandangan nyalang, seolah tak percaya apa yang baru saja ia dengar.

"Jangan ya!" seru Arisa, nadanya penuh protes, namun wajahnya memerah sedikit. Rasa tegang bercampur dengan keheranan. Ia ingat dengan jelas saat Denial mencekiknya dalam sebuah momen intens, saat hubungan mereka masih diliputi ketidakpastian dan bahaya.

Marriage With The Devil (GHOST CURSED 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang