Asael 36 🚫

57 9 0
                                    

Kalau gambar yang 👆🏻 di blokir juga,maaf ya
.

Acara berendam 3 jam asael harus diakhiri karna ia mendengar vraxis semakin gelisah dan berniat main solo di kolam,asael langsung keluar dari kolamnya,menggunakan kimononya,berjalan turun dari bukit lewat tangga.

'Dia pergi! Sadarkan dirimu vraxis'

Vraxis melihat asael berjalan keluar dari area kolam air dingin dengan di kawal 4 bodyguardnya,ia langsung keluar dari kolamnya,memakai kimono dengan hati-hati karna setiap gesekan semakin membuat tubuhnya sensitif.

Menyusul asael kedalam,ia memperhatikan kamar yang asael masuki,kemudian memesan kamar di sebelah kamar asael dan masuk kedalam untuk menenangkan dirinya. Sampai malam hari vraxis tidak keluar dan sibuk menenangkan diri,tapi tubuhnya tidak juga membaik dan malah semakin sensitif dan ingin disentuh seluruh tubuhnya oleh seseorang.

"Ya..yara..."

Tubuhnya sudah begitu lelah karna tidak tahan dengan rasa yang ada di tubuhnya tak kunjung mereda,bahkan maninya kini sudah tidak keluar tapi penisnya tidak kunjung turun juga.

Vraxis terlihat seperti orang demam tinggi dan mabuk,ia ingin menelfon yara tapi ponselnya ternyata mati,berjalan sudah tidak kuat tapi ia butuh sesuatu untuk menenangkan tubuhnya atau ia akan semakin parah nanti. Berjalan keluar dari kamarnya dengan berpegangan di tembok,sempoyongan seperti orang mabuk,menggeram karna bagian lubangnya sana tergesek-gesek,membuatnya semakin sensitif.

"To-l..ong"

Dengan susah payah vraxis mengeluarkan kalimat dari bibirnya ketika melihat siluet seseorang dengan rambut panjang,kakinya semakin lemas karna gesekan dibawah membuat kenikmatan baru semakin intens.

Grep!

"Hati-hati."

Tubuh vraxis yang hampir jatuh langsung di peluk oleh orang yang ia lihat siluetnya tadi,harum misterius yang sudah ia kenal ini membuat tubuhnya semakin kepanasan,kedutan ditiap bagian sensitifnya semakin terasa.

"No..na,elas"

"Tuan vraxis. Sadar."

Kepala vraxis ditahan asael ketika tanpa izin maju ingin mencium bibirnya,nafas vraxis sudah begitu terengah-engah,tubuhnya sangat merah dan panas,keringat membasahi tubuhnya,kimononya bahkan tidak dipakai dengan benar.

"To..tolong...ak-u"

"Kau kenapa?"

Vraxis tidak sanggup menjelaskannya lagi,ia menarik salah satu tangan asael ke penisnya yang tegang dan keras.

"Tuan vraxis."

"Tolong..."

Air mata turun dari mata vraxis,terisak,bergumam karna ketidak nyamanannya,ia tersiksa dengan apa yang terjadi pada tubuhnya saat ini sejak tadi siang.

Smirk kemenangan hadir di bibir asael,ia langsung mengangkat tubuh vraxis ala brydalstyle kedalam kamar vraxis. Mengunci pintu,mengaktifkan peredam suara di seluruh ruangan,membaringkan tubuh vraxis ditempat tidur yang sudah berantakan dan basah dimana-mana,asael membuka seluruh kimono vraxis.

"Anda yakin saya menolong anda?"

Vraxis menganggukkan kepalanya,tubuhnya menegang tiba-tiba saat jari dingin asael mengusap nipplenya.

"Sakit atau gatal?"

"Dua-duanya" jawab vraxis.

Senyum devil itu hadir sedikit,asael menjilat salah satu nipple vraxis yang membuat sang empu mendesah dengan tubuh mengejang.

AsaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang