"Sayang,maafkan ibu nak,ibu tidak tau apa yang ibu bawa akan membahayakan keluarga kita seperti ini,maaf"
Ketiga anaknya tidak ada yang menanggapi,axe begitu cuek walaupun tidak separah koa yang bahkan tidak sudi menatap yara,leon menatap ibunya dengan takut.
"Eon,ibu minta maaf ya? Ibu salah,ibu ga mastiin dulu makanan yang ibu bawa aman atau ngga,maaf sayang"
Leon menghindari tangan yara yang ingin menyentuh tangannya,ia menatap ibunya dengan lelah.
"Kami ingin tidur,bisakah ibu berhenti meminta maaf? Semuanya tidak akan mengembalikan kesehatan kami"
Ucapan leon begitu menusuk hati yara telak,penolakan terang-terangan dari ketiga anaknya,serta ketakutan leon padanya membuat yara menyesal telah melakukan itu pada anak-anaknya.
'Gara-gara anak itu. Gara-gara jalang kecil itu rencana gue hancur! Dia lagi yang ngehancurin rencana gue!'
'Seharusnya gue bisa dekat anak-anak gue dengan merawat mereka di rumah sakit,tapi gue tidak berharap jalang kecil itu akan datang dengan dokter ahli racun itu langsung. Gue meremehkan jalang itu,seharusnya gue pastikan berita ini ga sampai pada kedua tua bau tanah ini dan jalang itu.'
"Pergi. Cucu saya ingin istirahat,kau mengganggu mereka."
Yara di tarik kembali ke ruangan itu dengan suara mertuanya,ia menatap leon yang sudah berbaring membelakanginya dengan punggung meringkuk ketakutan,lalu koa yang memunggunginya dingin,dan axe yang menutup mata dengan posisi brankar setengah terangkat.
Yara akhirnya berbalik,menghadap kedua mertuanya,walaupun sudah terbiasa mendapatkan tatapan dingin dan tajam,tapi yara tidak pernah bisa mengusir ketakutannya terhadap kedua orang tua ini.
"Mah,pah"
Omah mendengus tajam,matanya menatap yara dengan jijik dan benci.
"Puas kau membuat cucu dan anakku masuk rumah sakit? Dan bahkan membuat putra bungsu bodohku kritis. Puas!"
"Hone,tenangkan suaramu"
Omah mendengus,ia akhirnya memilih diam agar tidak mengganggu ketiga cucunya.
"Apa yang kau inginkan? Cucu kami menolakmu."
Senyum yara semakin menyedihkan,ini tidak menyentuh opah dan omah,malah membuat opah dan omah jijik.
"Aku ingin bertemu asael pah,sudah begitu lama aku tidak melihat putriku..."
Dengan mata yang mulai berkaca-kaca,yara mengatakan hal itu dengan suara penuh kerinduan dan penyesalan yang tidak menyentuh opah,omah,koa,axe,bahkan leon mulai meragukan keaslian dalam tindakan ibunya.
"Jauhi adik perempuanku." ucap axe begitu dingin.
Yara terdiam mendengar putra sulungnya berkata begitu dingin padanya,dan meminta untuk menjauhi saudari mereka.
"Untuk apa? Ingin memukulinya sampai mati untuk melampiaskan kekesalanmu? Ingin membunuhnya karna berhasil menyelamatkan ayahnya dan saudara-saudaranya?" tanya omah tajam.
Wajah yara menunjukkan keterkejutan dan kesakitan,penyesalan besar itu hadir di matanya yang tidak berpengaruh.
"Pah,aku minta maaf untuk masa lalu...aku menyesal,aku sungguh menyesal pah"
"Aku ingin minta maaf pada putriku yang telah ku sakiti dengan kejam,aku menyesal pah...tolong maafkan aku,aku berusaha berubah pah,aku merindukan putriku"
Jika bukan karna leon mengetahui kebenaran dari kasus keracunan keluarganya selain sang kakak yang tidak ada dirumah itu,ia mungkin akan percaya dan membela ibunya,tapi kini semuanya telah terbuka untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asael
FantasyHai guys,R kembali dengan cerita baru dan sosok baru,yang pasti genrenya masih sama dong😉 femdom. Alurnya maju,mundur,cepat,kadang lambat. Semoga bisa menyesuaikan ya ~ Seorang anak perempuan terlahir di sebuah pinggiran kota kerajaan,dari orangtua...