Asael 54 🌚

22 9 0
                                    

“Wooow…! Ini sangat luas…dan indah!”

Elio menatap sekeliling ruangan,mereka baru sampai diruang santai yang megah dan luas,sofa yang terbuat dari awan membuat elio semakin kagum.

“Apa itu bisa diduduki?” tanya elio.

“Bisa sayang”

Mata elio semakin berbinar,ia menatap asael dengan sebuah keinginan.

“Duduklah,milikku adalah milikmu.”

Sebelum elio bahkan meminta,asael sudah mengatakannya lebih dulu,elio tersenyum begitu senang.

“Makasih sayang!”

Cup

Elio mengecup pipi asael,ia segera berlari,duduk di sofa awan empuk itu dengan cara melompat.

“Empuk!”

Berbaring di sofa itu,elio terkejut karna sofa itu semakin memanjang dan melebar lebih dari ukuran tubuhnya yang berbaring,bahkan ada space lebih untuk memastikannya nyaman.

“Luar biasa! Asa ini sangat canggih!”

Asael mengangguk saja,senyumnya tidak pernah hilang,melihat betapa antusiasnya kekasihnya membuat asael bahagia.

Butuh setengah hari untuk berkeliling kastil luas ini,banyak ruangan besar disini,dapur luas lengkap dengan barang-barang modern,makanan,minuman,dan bahan dari dunia manusia modern juga banyak disini. Dari seluruh kamar,kamar asael-lah yang paling luas,kasurnya adalah awan putih juga yang asael tutupi dengan seprai abu-abu,ia suka dengan warna abu-abu untuk tempat tidurnya.

“Tidur saja sayang,kamu pasti lelah berkeliling kastil setengah hari ini”

“Ga mau~ pengen sama asa terus,el takut pas buka mata asa udah pergi”

Rengekan itu kembali asael dengar,ia tau elionya pasti saat ini sedang kelelahan dan mengantuk setelah makan.

“Tidak baby,aku disini bersamamu sampai kamu membuka mata. Aku berjanji”

“Ga mau,aku gaakan puas liat kamu,aku akan nyesel pas nanti sendiri lagi”

“Waktu disini jauh berbeda dengan diluar,sayang,satu jam banding sebulan disini. Kamu memiliki banyak waktu bersamaku sampai pagi di luar,tidur saja,hm?”

Dengan lembut dan penuh kesabaran asael memberi pengertian pada kekasihnya,elio menatap asael dengan menyelidiki.

“Sungguh?”

“Yes,aku tidak berbohong padamu”

Elio menimbang,ia memang begitu lelah dan mengantuk,ia harus istirahat agar energinya bisa kembali penuh dan bisa menikmati banyak aktifitas bersama asael nanti.

“Nanti asa sendirian”

Asael tidak bisa menahan kekehan tak bersuaranya,ia menyentuh hidung elio dengan lembut,tersenyum pada kekasih dalam dekapannya itu dengan lembut.

“Ada kamu dalam dekapanku,sayang. Aku tidak sendiri,kamu berada dalam pelukanku dan hangatmu bisa kurasakan”

Elio menikmati perhatian asael,ia senang asael lebih berani dan terbuka padanya sekarang dibanding waktu-waktu bahagia lalu di kehidupan dulu.

“Tidurlah,matamu sudah begitu kecil baby”

“Asa~ jangan panggil baby!”

“Kenapa?”

Tanya asael dengan sebelah alisnya terangkat,wajahnya dengan serius menunggu jawaban sang kekasih,takut kekasihnya tidak suka dan tidak nyaman dengan panggilan itu jadi asael siap meminta maaf dan menggantinya.

AsaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang