Asael 43

38 8 4
                                    

Upacara perkenalan asael,peresmiannya kembali di angkat ke dunia atas dan kembali berkumpul dengan kedua orangtuanya,berjalan lancar. Kini para dewa besar sedang membuat pelindung di sekitar mimbar dan area penonton,karna asael akan menghadapi petir kesengsaraan pengangkatannya ke dunia dewa,dan juga pengangkatannya menjadi dewi kecil.

Langit gelap di atas kota menutupi seluruh kota,angin kencang berputar di seluruh mimbar memutari asael di tengah yang sedang menatap langit hitam gelap itu. Petir saling bersahutan yang mengeluarkan suara menggelegar,menekan para pelayan,dewa dewi kecil,sebagian dewa dewi bawahan,dan bahkan para dewa dewi besar merasakan petir itu memberi mereka peringatan bahwa mereka siap menghancurkan apapun yang menghalanginya.

"Asael,segera buka penyerap petir itu jika kamu sudah tidak bisa menahannya lagi. Mengerti?" tanya dewi hazel.

"Mengerti bu,percaya padaku,hm?"

Dewi hazel menatap putrinya sebentar dan mengangguk,asael tersenyum tipis,ia melirik barir berlapis yang ada di sekitar mimbar.

"Kau menakuti banyak dewa dewi,kawan."

GRURURU

JDAR! JDAR!

Sebuah petir yang membentuk panah terbentuk tepat di atas asael,para dewa dewi yang melihat hal itu merinding,apalagi para dewa dewi kecil terkejut karna kenaikan mereka tidak langsung membentuk petir realisasi dalam petir pertama.

"Datanglah dan berikan kekuatanmu itu untukku. Aku harus melindunginya."

JDAAARRR!

ZZZZUTT

WUSH!

Begitu petir panah itu menyambar kebawah dengan tajam,asael langsung terbang keatas dengan posisi menukik tajam dan kedua hal yang meluncur saling berhadapan dalam kecepatan tinggi itu membuat pemandangan gila bagi yang melihat.

"Dewi hazel,putrimu"

Dewi hazel tidak membalas gumaman tidak percaya dari dewa petir,matanya dengan tajam melihat pertemuan putrinya dengan petir panah di langit yang menghasilkan ledakan petir yang sangat kuat dan indah.

"Dia menyerapnya!"

"Sangat berani! Menyerap langsung petir panah tanpa ada petir yang menyambar ke tempat lain!"

"Dia memang putri dewi hazel,sang dewi perang"

Asael yang menukik tajam keatas bertemu langsung dengan petir anak panah itu,merasakan tusukan tajam di seluruh tubuhnya,sengatan tajam di seluruh aliran darahnya membuat asael menyipitkan matanya dengan tajam,senyum remeh hadir di sudut bibir asael.

"Tidak cukup."

Tubuh asael melayang agak turun setelah selesai menyerap seluruh petir dari petir anak panah pertama tadi,menatap langit yang kini muncul tombak besar yang tajam.

"Datang."

Asael kembali menukik tajam keatas berhadapan dengan tombak itu,tombak petir itu seperti menabrak sebuah perisai tapi petir yang menyambar berantakan langsung ditarik ketubuh asael yang seperti magnet,sehingga tidak ada yang menyambar ke tempat lain tapi terhubung dengan tubuh asael.

"Mengerikan!"

"Dia benar-benar menarik dan menyerapnya langsung!"

"Kekuatan tubuhnya tidak bisa kami bayangkan!"

"Apakah anak dari dewa atau dewi perang lain seperti ini?"

"Tidak...hanya ada 2 dewa yang mengalami hal yang sama seperti dewi kecil asael saat ini,itu sudah begitu lama dalam buku sejarah sejak terbentuknya dewa untuk pertama kali"

AsaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang