Asael 28

16 6 0
                                    

“Princess”

Zerova menghampiri adiknya,memerintah maid di belakang mengambil barang-barang adiknya,ia memeluk adik perempuannya itu dengan erat tanpa menghiraukan lepek di tubuh asael yang masih begitu wangi.

“Pasti lelah,mau berendam atau mandi saja?”

“Mandi air hangat saja kak,aku masih akan menyiapkan bahan untuk besok bersama teman-temanku”

“Biarkan maid membuatnya,hm?”

“Tanggung jawab kami,aku tidak mau menyerahkan tanggung jawabku pada orang lain”

Zerova tidak memaksa,ia tau betul bagaimana adik perempuannya ini,ia membawa asael masuk dan menghiraukan kedua saudaranya yang mendelik padanya karna para maid tidak membantu keduanya dan hanya membantu asael.

Asael mandi agak lama didalam cincin semesta,beristirahat disana dengan puas karna waktunya bisa dirubah. Ketika asael bangun,ternyata ada ibunya hazel dikamarnya, sedang mengusap-ngusap kepalanya.

“Itu kenapa aku tidur begitu nyaman tanpa mimpi-mimpi itu,karna ada ibu”

Sang dewi tersenyum mendengar penuturan putrinya,ia mengecup pelipis asael dengan lembut.

“Ingin ibu hentikan semua mimpi itu?”

Asael menatap ibunya dalam-dalam,ia tersenyum menatap ibunya.

“Tidak perlu bu,setidaknya semua itu membuatku ingat semua kenanganku bersamanya”

“Kenangan yang menyakitkan untukmu,putriku”

“Tidak semuanya bu”

“Tidakkah kamu lelah dengan semua ini?”

“Lelah tentu saja,tapi mencintainya aku tidak pernah lelah,aku akan tetap mencintainya dan mengusahakan kebahagiaannya,agar senyumnya yang sehangat mentari itu tidak hilang”

Mendengar penuturan putrinya,matanya yang memancarkan ketulusan yang selalu bisa mengguncang dunia para dewa,yang hanya terpancar ketika membicarakan lelaki itu. Tapi senyum dan tatapan tulus itu menyakitkan hati dewi hazel,begitu banyak kesakitan,kekecewaan,pengkhianatan,penolakan,dan bahkan luka yang membuat putrinya harus pindah ke kehidupan lain lagi,tapi putrinya masih mencintai lelaki itu.

“Kamu hanya membuang-buang waktumu putriku,ingatlah kamu akan tetap harus naik ke dunia atas untuk menjalankan tugasmu karna dirimu adalah putri ibu dan ayahmu,sebagai dewi perang dan dewa alam. Bahkan jika kamu menolak,dunia atas sendiri yang akan menarikmu tanpa campur tangan para dewa dewi,karna dirimu terlahir memang untuk hidup disana”

“Mencintainya yang tidak pernah mencintaimu,bahkan akan terus seperti itu karna lelaki itu terikat putaran karma tanpa henti,hanya akan membuat hatimu lemah. Putaran karmanya hanya bisa terhenti jika dia yang memilihmu,mencintaimu dengan hatinya,dan melupakan perempuan itu”

“Aku tau bu,setidaknya biarkan sisa waktu ini ku habiskan untuk mencintainya dan melindunginya”

“Kamu bisa melindunginya lebih leluasa lagi sebagai seorang dewi,putriku. Jika kamu bisa melakukan lebih banyak lagi,melindungi banyak manusia dan kehidupan,meningkatkan kemampuanmu,kamu bisa meminta sang karma untuk memutuskan karma yang mengikatnya,sehingga ia tidak akan kesakitan lagi,nak”

Asael mendengarkan semua ucapan ibunya,asael merasa ada harapan untuk membebaskan sang kasih agar tidak terus kesakitan dan menderita selamanya karna perempuan itu. Tapi lagi-lagi asael berfikir,ia tidak akan memaksa elio untuk menjadi miliknya,tidak ingin memaksa dengan kekuatannya untuk memisahkan mereka.

“Nak,mengakhiri putaran karma neraka bukanlah sebuah paksaan sepihak,kamu telah menyelamatkan seorang manusia atau bahkan beberapa orang yang menjadi korban keterlibatan dalam karma itu. Jika itu orang lain,bukan elio,misalnya saudara-saudaramu di dunia itu,apakah kamu masih akan berfikir memaksakan sesuatu dengan kekuatanmu? Bukan membantu seorang manusia keluar dari nerakanya dengan kekuatan yang kamu miliki?”

AsaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang