Asael

Asael 45

Batu giok pengontrol 👆🏻
.

Sejak keluar dari rumah sakit,elio ingin sekali datang ke pemakaman,menemui tempat terakhir asael di tidurkan. Tapi ia di larang oleh papihnya karna kondisinya masih tidak baik,papihnya mengingatkannya untuk tidak membuat asael sedih dengan melihat keadaannya saat itu,jadi elio menunda sampai 2 minggu.

Ketika saatnya tiba ia bisa mengunjungi makam asael,elio di kejutkan dengan keberadaan vraxis disana dan sedang menangis sambil memeluk batu peringatan milik asaelnya. Dirinya ingin segera mengusir lelaki itu,tapi di tahan oleh papihnya,sang papih mengatakan bahwa lelaki itu adalah kekasih asaelnya,lelaki yang diberikan perlindungan oleh asael langsung sebelum kembali ke agras dan setelah asael tiada juga masih di lindungi.

Hal ini memukul elio,membuatnya marah,tapi ia tidak bisa benar-benar marah. Ia yakin cinta itu tidak pernah benar-benar ada,sampai akhirnya ia melihat dan mendengar sendiri video asael untuk vraxis. Permintaan maaf asael pada vraxis karna sudah menipunya,panggilan yang begitu intim dan elio inginkan untuknya,penjelasan jujur asael,perasaan kecewa asael ketika tau vraxis akan menjadi ayah dari anak yang dikandung yara,sampai permintaan asael pada vraxis untuk memeluknya sekali lagi saja jika memang vraxis marah padanya.

'Tidak! Asael tidak mencintainya! Itu hanya tipuan asael untuk menahan vraxis agar tidak mencari yara lagi'

'Asael hanya mencintaiku,selalu mencintaiku! Asa juga pernah mengatakan dan melakukan hal yang sama pada beberapa lelaki di beberapa kehidupan kami,hanya untuk melindungiku dan hubunganku dengan yara'

'Ya! Ini hanya sebuah tipuan yang asa buat untuk menggenggam vraxis'

Walaupun ia meyakinkan dirinya mengenai hubungan vraxis dengan asaelnya,tapi elio tidak bisa menahan rasa sakit di hatinya,rasanya sesak saat panggilam itu selalu disebut asael pada lelaki lain.

Elio ingin panggilan itu hanya untuknya,tapi sepertinya pengkhianatannya pada asael begitu besar sehingga sang papih melarangnya. Papihnya malah percaya bahwa asaelnya benar-benar mencintai vraxis,bahkan mengizinkan vraxis memiliki markas kecil asael di fric,menggunakan pakaian asaelnya.

Sakit,kecewa,marah,itu yang elio rasakan saat mendengarnya,lelaki tidak tau diri itu bahkan dengan berani mengecup nama asaelnya di batu peringatan sebelum pergi dan meninggalkannya bersama sang papih di depan makam asael. Elio marah,tapi ketika melihat tempat peristirahatan asael,hatinya mencelos,rasa kehilangan itu nyata adanya dan menenggelamkannya dalam kesedihan.

"Asa,aku kembali lagi ke tempatmu. Hari ini aku mulai melakukan kegiatanku kembali karna banyak orang yang hidupnya bergantung padaku,aku ingat kamu tidak suka melalaikan tanggung jawab ketika di bawah tangan kita ada banyak orang yang hidupnya bergantung dengan pekerjaan yang kita berikan pada mereka,dan aku baru sadar kemarin. Aku tidak mau kamu semakin tidak menyukaiku karna aku melalaikan tanggung jawabku dan orang-orang ini"

"Aku bawakan bunga dandelion untukmu"

Elio menaruh buket bunga dandelion di atas makam asael,berjongkok,mengusap batu peringatan yang terdapat nama asael dengan lembut,matanya penuh penyesalan dan cinta yang tak tertahankan.

"Bunga kesukaanmu dari kenangan kita yang lalu,maaf aku baru mengingat kisah kita"

Senyum yang hadir diwajah elio begitu lembut,senyum lembut dan hangat kesukaan asael dulu,tapi kini ia tidak melihatnya.

"Maaf asa,maaf kamu harus terlahir menjadi anakku dan dia,maaf telah membuat mu menderita lebih menyakitkan lagi dari pada kehidupan lainnya"

"Kamu disini menderita begitu banyak tanpa merasakan kedekatan kita dan cinta sesaat kita seperti di kehidupan lain,bahkan sejak kelahiranmu aku hanya memperhatikan sedikit,maaf...maaf telah membiarkan wanita itu menyakitimu dengan begitu mengerikan,memisahkan kita,kamu bahkan mengalah karna aku enggan melihat kehadiranmu yang akan membuat wanita gila itu menjauhiku lagi,maaf asa..maaf"