“Gimana? Tangannya sudah lebih baik?”
“Omah,aku baik-baik saja,ini hanya kemerahan”
“Tidak bisa! Seharusnya kamu tidak memilih panjat tebing untuk diikuti,sayang”
Asael hanya bisa tersenyum mendengar keluhan dan omelan omahnya,padahal baru pertandingan hari pertama panjat tebing,masih ada besok dan lusa untuk pertandingan yang tersisa sebelum mencapai pemenang di kedua gelandang.
Di pertandingan tadi asael hampir membuat semua orang gila karna ia memanjat dengan kecepatan 6 detik untuk mencapai bel dan turun kembali dengan ketinggian papan panjat 20 meter,tadi asael terganggu dengan kenangan yang terlintas di kepalanya. Dimana saat itu elio sedang di buru oleh para musuhnya sampai ia jatuh ke jurang,asael langsung membunuh semua pembunuh bayaran itu ketika sampai di lokasi dan turun kejurang,beruntung elio selamat dan asael menggendong elio di belakangnya dengan ikatan mati,ia memanjat begitu cepat untuk mencapai permukaan dan membawa elio secepatnya kerumah sakit. Menghiraukan semua luka di telapak tangan,lengan,lutut,kaki,yang ada dikepalanya saat itu hanya keselamatan elio,ia mencapai permukaan jurang hanya dalam semenit dan langsung membawa elio kerumah sakit.
“Kenapa? Sakit?”
Omah bertanya dengan khawatir karna melihat asael menggelengkan kepalanya,walaupun dengan gerakan yang minim.
“Tidak omah”
“Jujur pada omah,sayang”
“Sungguh omah,aku hanya merasa tidak enak pada teman-temanku yang tadi ku permalukan”
Akhirnya omah mengerti dengan kekhawatiran cucunya,ia tersenyum,mengelus sebelah pipi asael dengan lembut.
“Kamu tidak mempermalukan mereka sayang,kamu dengar sendiri tadi mereka kagum pada kamu,jangan terlalu difikirkan”
“Tapi aku begitu saja meninggalkan mereka di belakang,padahal mereka sudah berlatih begitu keras untuk pertandingan ini”
“Kamu juga telah berlatih keras,sayang,kamu dan mereka sama. Kamu mencapainya dengan kerja kerasmu dan keteguhanmu,jangan difikirkan,jika kamu terus memikirkannya kamu akan sulit tidur sayang”
Dengan lembut omah memberitahu cucunya,asael mengangguk mengerti,ia tidak terlalu memikirkan hal itu,hanya sebuah alasan agar omahnya tidak mencurigainya.
Setelah selesai di obati,asael tidur walaupun tergangu dengan mimpi buruk di kenangan yang sama. Ia harus terbangun di waktu hampir pagi yang masih cukup lama,jadi asael memilih olahraga dan renang.
“ADIK! KELUAR DARI AIR SEKARANG! Asataga,kenapa berenang begitu pagi begini,nanti di sekolah harus berenang lagi”
Asael bisa mendengar dengan jelas gerutuan kakaknya dailo yang sepertinya sedang berlari kearah kolam renang,sementara dirinya dengan cepat kembali ke bagian paling dalam kolam renang itu,masuk lebih dalam sampai dasar.
“ADIK KELUAR!”
“Sudah berapa lama adikku didalam sana?!”
“Nona berada didalam air sudah 5 menit,tuan muda dailo”
Didalam air asael menggelengkan kepalanya mendengar gerutuan sang kakak,ia mendorong kakinya kebawah yang menyebabkan tubuhnya langsung terdorong ke atas begitu cepat.
“Adik!”
Dailo melihat adiknya muncul ke permukaan,ia begitu khawatir karna ini baru jam 6 pagi dan adiknya entah sudah berapa lama berenang.
“Morning kak dailo”
“Morning,naik,naik!”
Dengan senyum kecil di ujung bibirnya,asael berenang ke pinggiran,naik keluar dari kolam renang yang langsung di sambut sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asael
FantasyHai guys,R kembali dengan cerita baru dan sosok baru,yang pasti genrenya masih sama dong😉 femdom. Alurnya maju,mundur,cepat,kadang lambat. Semoga bisa menyesuaikan ya ~ Seorang anak perempuan terlahir di sebuah pinggiran kota kerajaan,dari orangtua...