Asael 13

43 10 1
                                    

Dewi Hazel 👆🏻 ibu asael yang cantik dan sexy
.


“Kamu membuat orang yang ku cintai mati! Kamu membunuh tunanganku! Kamu pembunuh!”

“Menjauh!!”

“KAMU PEMBOHONG KEJI!”

“MENJAUH DARIKU!”

“Lepas elio”

“Tidak!”

“Menjauh atau kamu ingin aku mati juga?! Pembunuh!”

“Elio,aku mohon padamu untuk melepas belati itu ya?”

“Aku mohon jangan sakiti dirimu lagi,aku berjanji akan membawa yara kembali padamu”

“Tidak! Kau pembohong! Kalian pembohong!”

“KALIAN SEMUA PEMBOHONG!!”

“Kalian bilang yara baik-baik saja saat aku bersamamu! Tapi apa?! Yara bunuh diri karna dibully habis-habisan olehmu!”

“Aku jijik dengan cinta menjijikanmu itu! Sebaiknya aku menyusul yara dan membiarkanmu hidup dengan cinta menjijikanmu itu”

“Tidak elio!”

“MENJAUH ATAU KU TUSUKKAN BELATIMU INI DI JANTUNGKU!”

Asael membeku,ujung belati itu sudah membuat darah merembes di piyama elio, walaupun dikit itu akan sulit hilang.

“Elio ku mohon,ku mohon tarik belati itu”

“TIDAK AKAN! AKU INGIN PERGI BERSAMA YARA”

“Hahaha…yara,sayang,aku akan menyusulmu sayang,kita akan menikah disana dan hidup bahagia bersama”

“Tunggu sebentar lagi sayang”

“Elio hentikan!”

BRUK

“ELIO!!!”

“ELIO!!!”

Huhhhh!

Asael langsung duduk tegap,terbangun dari tidurnya dengan peluh sudah membanjiri baju,leher,dan dahinya,bahkan telapak tangannya berkeringat dingin.

“Elio…kenapa? Kenapa kamu melakukan itu..” gumam asael kecil.

Asael menegak air di botol yang ada di meja di depannya sampai habis,menenangkan dirinya dengan memijat pangkal hidungnya. Kemudian ia sadar ia berada di ruangannya,ruang bawah tanah,dan ia sepertinya ketiduran di meja kerjanya ketika sedang mengerjakan ide produk untuk perusahaan kecantikannya.

“Huhhh…”

Helaan nafas gusar itu keluar sangat kencang lewat bibir pucat asael,anak perempuan berusia 15 tahun itu bersandar di kursi kayu kerjanya dengan semua kelelahannya.

‘Ibu,ku mohon jangan biarkan elio mengingat semua kenangan di kehidupan kami sebelum-sebelumnya,ku mohon bu’

Pinta asael dengan sungguh-sungguh lewat hatinya,ia menatap langit-langit ruangan itu begitu dalam,tampak sekali ketakutan dalam matanya yang biasa menatap datar orang-orang.

‘Bu,bisakah aku memakai bahan batu yang ada di cincin semesta ini untuk dijadikan kalung? Aku ingin memberikan pada teman-temanku yang baru disini’

Akhirnya asael bisa sedikit rileks ketika mengingat teman-temannya di sekolah,ia baru pertama kali merasakan berada di sekolahan seperti ini dan berteman santai layaknya anak sekolah lainnya. Ia ingin memberi mereka hadiah sebagai tanda terimakasih karna mereka mau menerimanya sebagai tambahan anggota dalam geng self peace,geng yang biasanya ikut membantu dalam bencana alam,dan biasanya mereka juga hiking ke gunung sesekali,atau ke pantai.

AsaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang