“Apa yang kau dapatkan?”
“Mereka adalah orang-orang suruhan asisten tuan besar veridro,ia ada di sini sudah dua minggu dan yara sering bertemu dengannya dan bahkan bermalam untuk beberapa malam”
Asael meremas pulpen di tangannya sampai patah,udara dingin menguar dari tubuhnya,sang asisten tidak berani bergerak dan mengeluarkan suara.
“Setelah libur,kita ke kediaman persembunyian opah tua. Laki-laki sialan itu berfikir opah tua sudah mati jadi dia bisa berlaku seenaknya.”
“Baik nona,arahan untuk tugas lainnya nona”
“Malam ini kita bergerak,menyiksa laki-laki sialan itu dan yara.”
“Apakah perlu ruang penyiksaan?”
“Tidak perlu,siapkan saja beberapa lelaki kekar dan tahan lama”
“Mengerti nona”
Walaupun hatinya dingin,asisten asael tetap melaksanakan tugasnya seperti biasa. Ia berfikir mungkin ini saatnya melihat kekejaman nonanya pada ibunya sendiri,walaupun dari bayangan.
Sang asisten pamit keluar dari ruangannya,asael menyelesaikan segala pekerjaannya dan langsung pulang karna tidak ingin membuat opah dan omahnya khawatir. Ketika ia sampai di mansion besar itu,sang omah terkejut melihat kondisi cucu kesayangannya,semua luka-luka asael di buka,di periksa,dan di obati kembali oleh dokter maru yang di panggil ke mansion oleh sang opah yang baru saja turun setelah mandi.
“Apa yang terjadi,hm?” tanya opah.
“Tadi pagi aku melihat ayah di keroyok banyak orang,para pengawal ayah sudah tidak bergerak di tanah jadi aku membantu ayah. Saat kami menghabisi mereka,banyak lagi yang datang membawa tongkat pemukul,belati,dan senjata api,aku menahan serangan belati dengan tanganku,tapi ayah terkena tembakan”
Asael menjelaskan secara singkat apa yang terjadi pada opah,omah,dan dokter maru,ia menekankan bahwa elio tertembak dan hal itu di tangkap oleh omah dan opah.
“Sudah panggil ambulance?” tanya omah.
“Sudah omah,tadi saat aku menyelamatkan ayah dari tembakan lain,ibu datang dan mengira aku selingkuhan ayah dan ibu langsung menamparku. Ayah terluka,jadi aku hiraukan ibu dan memasukkan ayah kedalam ambulance dan aku pergi ke sekolah”
“Yara menamparmu?”
Asael menganggukkan kepalanya membenarkan sang opah,ia bisa merasakan kemarahan dari opah dan omahnya.
“Apa dia begitu bodoh? Tidak melihat orang-orang yang terkapar di tanah?”
Pertanyaan omah mendapat endikan bahu dari sang suami dan cucu,bahkan dokter maru menggelengkan kepalanya dengan kekompakan opah dan cucu di hadapannya.
“Sialan. Zion,aku tidak mau tau kau harus memberi perempuan sialan itu pelajaran.”
Opah mengelus punggung sang istri,ia menatap bekas tamparan di pipi asael yang masih sedikit merah dengan dingin.
“Akan ku lakukan,tenang saja”
Asael sendiri tersenyum dalam hatinya,ia tentu tidak akan melewatkan kesempatan untuk membuat yara menderita karna berani bermain di belakang elio,sang pujaan hati.
‘Ku harap kali ini bisa menahannya untukmu,sayang’
“Nona muda sepertinya menahan belati langsung dengan tangan,sehingga lukanya sangat dalam dan panjang”
“Perlu di jahit?”
“Tidak perlu sampai di jahit,tapi perlu memakai perekat penahan agar jaringan kulitnya menyatu sendiri. Tapi nona muda perlu menahan diri agar tidak terlalu banyak memberi tekanan pada tangannya,agar prosesnya lebih cepat”
KAMU SEDANG MEMBACA
Asael
FantasyHai guys,R kembali dengan cerita baru dan sosok baru,yang pasti genrenya masih sama dong😉 femdom. Alurnya maju,mundur,cepat,kadang lambat. Semoga bisa menyesuaikan ya ~ Seorang anak perempuan terlahir di sebuah pinggiran kota kerajaan,dari orangtua...