Asael 16

30 7 3
                                    

“El!”

Vlind melambaikan tangannya pada asael yang baru masuk ke pintu restaurant hotel ini,terlihat asael masih menggunakan pakaian olahraganya,ia memakai jaket bahan parasut warna putih yang masih bisa melihat tembus kedalam walaupun tak jelas. Asael memakai tang top olahraga didalamnya dengan ukuran crop top,celana joger kain hitam yang senada dengan bra sportnya,sepatu olahraga warna putih,topi berwarna putih,rambutnya diikat kuda memperlihatkan leher jenjangnya yang putih dan berkeringat.

Asael berjalan ke meja teman-temannya,menghiraukan tatapan dari banyak mata di beberapa meja,teman-temannya juga menatapnya tanpa berkedip.

“Ada yang salah?”

Tanya asael ketika sudah duduk di sisi vierxa,mereka langsung sadar,tapi tetap menatap asael begitu dalam,darlind langsung menundukkan wajahnya dan tenggelam dalam makanannya.

“Lo dari mana? Tadi pamit sama gue mau olahraga,gue nyusul lo ke tempat gym gaada”

Vierxa langsung memborbardir asael dengan banyak pertanyaan,bahkan ia sampai memarahi asael karna asael baru saja menolong seekor kucing yang terjebak di akar-akar pohon.

“Cepat pesan makananmu,kamu harus mandi dan bersiap ikut kami absen peserta kehijauan”

“Sudah ku pesan,kamu tidak melihatnya tadi?”

“Tadi? Kapan?”

“Kamu dan kalian semua bahkan menatapku sejak aku masuk,tidak lihat aku sudah pesan makananku?”

Vierxa mengernyit,ia menatap sahabat-sahabatnya yang lain yang tidak melihat,baru saja ia akan menuduh asael berbohong,darlind sudah membuka suaranya duluan.

“Asael memang sudah memesan.” ucap darlind dingin.

Asael hanya menaikan sebelah alisnya pada teman perempuannya ini yang cerewet,dan tak lama makanan asael datang,itu bubur,ayam panggang,susu,buah,dan salad.

“Tidak dengan daging merah?” tanya zelgra.

“Tubuhnya memang membutuhkan protein selalu,tapi tidak mampu menampung jika makan di pagi hari,atau asael akan demam dan muntah-muntah.”

Mereka menoleh pada xeali yang menjawab pertanyaan zelgra sekaligus menjelaskan kondisi tubuh asael,asael tersenyum kecil menanggapi ketanggapan xeali.

“Aku menyukaimu xeali”

“Uhuk! Uhuk! Uhuk!”

“Uhuk! Uhuk! Uhuk! Uhuk!”

Yang lainnya menoleh pada asael dengan terkejut,lalu pada xeali yang tersedak buahnya,dan darlind tersedak mungkin karna tekejut.

“Minum ini”

“Lo juga minum nih!”

Zelgra memberikan minum pada darlind,dan vlind memberikan minum pada xeali,sedangkan sang empu asik makan makanannya tanpa membuka suara lagi.

Huhh..huhhh..untung tuh buah bukan anggur” lega xeali.

Kemudian ia menatap asael dengan kuping yang memerah,asael sedang makan jadi ia tidak akan mengganggu perempuan yang sudah membuatnya tersedak dan jantungan itu.

Darlind melirik asael yang sedang makan dari ekor matanya,kemudian ia menatap xeali tanpa mengatakan apapun,meja itu jatuh dalam kesunyian karna asael sedang makan dan mereka kepo ingin bertanya apa maksud ucapan asael barusan.

“Jika kalian bertanya maksud perkataanku tadi. Sukaku pada xeali adalah suka pada temannya,aku suka memiliki teman seperti xeali yang mengetahui kondisi temannya tanpa perlu ku jelaskan apa yang terjadi padaku” jelas asael.

AsaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang