Asael 37 🚫

55 11 0
                                    

“Asael,apa yang kamu lakukan dengan laki-laki itu?”

Asael menghadap opah tuanya dengan tenang,tentu saja sang opah bisa tau karna dirinya tidak dengan sengaja menutupi pertemuannya dengan vraxis atau saat ia mengantarkan vraxis.

“Membuatnya ragu untuk menikahi ibu,aku tidak mengotori diriku opah,percayalah. Aku hanya memberinya perhatian yang ia inginkan,sehingga ia akan memikirkanku terus dan perlahan hubungannya dengan ibu merenggang.”

“Tapi malam ini mereka akan kami pisahkan,asael”

“Opah,mereka masih bisa bersatu seperti tekad mereka di pulau itu. Jika aku bisa membuat laki-laki itu mengalihkan perhatiannya dari ibu,aku yakin hubungan mereka juga akan hancur perlahan. Aku hanya butuh sedikit sentuhan lagi dan laki-laki itu akan jatuh di tanganku. Dengan begitu ibu akan kembali pada ayah setelah hancur untuk ketiga kalinya”

Opah veridro menatap asael dalam-dalam,ia menghela nafas panjang.

“Kamu berkorban begitu banyak hanya untuk ayahmu dan wanita jalang ini bisa bersatu. Bahkan kamu menempatkan dirimu diantara mereka,yang bisa saja berbahaya”

“Ayah menginginkan ibu kembali,aku melakukan ini untuk ayah,bukan wanita itu.”

“Ayah yang tidak pernah menginginkan mu”

Asael mengendikan bahunya,duduk bersandar di sandaran sofa di belakangnya.

“Opah”

Opah veridro menatap cucu perempuannya itu dengan perhatian,tentu membuka kupingnya.

“Asael titip keluarga ini pada opah,terutama ayah dan saudaraku. Mereka sekarang sedang bermusuhan,tolong satukan mereka nanti jika asael belum bisa menyatukan mereka.”

“Kamu bisa menjaganya sendiri,kamu sudah berkembang jauh lebih dari opah”

“Ya aku bisa memerintahkan mereka melakukannya,tapi menyatukan keluarga ini kembali,ayah dan saudaraku,hanya opah yang bisa. Aku juga ingin pesan untuk menjaga apa yang diberikan padaku dan ku miliki,berikan pada keturunan perempuan lain yang lahir di keluarga ini. Jika suatu hari asael istirahat lebih cepat dari opah”

“Asael. Jaga ucapanmu.”

Opah veridro mengeluarkan udara dingin di sekitar,menatap cucu perempuannya dengan peringatan,tapi asael hanya tersenyum begitu hangat.

“Asael merindukan sikap opah yang ini,jika bisa asael ingin menyimpan kenangan kami di kepala asael selamanya agar nanti asael bisa menemukan kalian lagi setelah kematian”

“Asael!”

“Maaf opah!”

Asael langsung bersembunyi di belakang sofa dengan gerakan roll belakang,tepat ditempatnya tadi duduk,sendal rumah opahnya dilempar begitu keras.

“Kemari kamu!”

“Asael harus mandi opah! Bye”

“Hey! Kemari anak nakal!”

Asael lari keluar dari ruangan opahnya,bodyguard tidak menahannya,sudah biasa seperti ini sejak dulu. Opah yang melihat punggung asael merasakan rasa takut itu kembali kedirinya,entah kenapa perkataan asael tadi seolah dirinya akan pergi jauh dari mereka,darinya dalam waktu dekat.

Malamnya asael menonton acara pertemuan keluarga vraxis dan yara,melihat drama dimana ayah vraxis menolak keras hubungan vraxis dan yara,ibu vraxis curiga dan akhirnya terbongkar dimana ibu yara sedang hamil dengan perut yang sudah besar. Drama seru itu asael tonton sambil makan potongan daging panggang,perkelahian tidak terelakan dalam keluarga itu dan ibu yara adalah yang paling di lindungi.

AsaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang