Asael 7

35 12 0
                                    

“Asael,kenapa melamun nak?”

Asael yang melamun di balkon kamarnya di sadarkan oleh sang ayah,ia menatap ayahnya dalam-dalam.

‘Kamu di dekatku elio,benar-benar di dekatku. Tapi kenapa harus menjadi anakmu dan perempuan itu? Kenapa aku terlahir darinya?’

‘Kenapa aku harus menjadi anak kalian? Aku memang ikhlas kamu dan dia bersatu,tapi aku hanya ingin melihat dari jauh tanpa harus terlibat begitu dekat dengan kalian. Tapi apa ini? Aku malah menjadi putri kalian berdua. Putri yang perempuan itu benci,dan putri yang selalu membuatmu dan wanitamu bertengkar’

Elio yang melihat putrinya kembali melamun menatapnya,semakin khawatir.

“Sayang,kenapa? Ada sesuatu yang mengganggumu?”

Elio duduk di sisi asael,di balkon memang ada sofa untuk asael duduk. Elio memegang kedua bahu asael,ia menatap putrinya dengan khawatir,asael sejak tadi tidak berbicara padanya.

“Asael masih marah sama ayah?”

“Ayah bukannya ga percaya sama asael dan para supir,ayah hanya tidak menyangka ibu akan begitu tega mukulin kamu sampai seperti itu. Maafkan ayah sayang,maaf ayah membuat kamu kecewa”

Asael menelan semua pertanyaan didalam fikirannya,ia tidak berani memegang bagian tubuh elio,bahkan tangannya pun asael tidak berani pegang.

Karna di kehidupan terakhirnya sebelum terlahir menjadi anak elio dan wanitanya,elio dan asael pernah terlibat pertengkaran walaupun asael menjadi pasif ketika elio mengamuk. Saat itu elio mengamuk begitu mengerikan,ia bahkan sampai terluka parah karna memukuli para bodyguard yang menjaganya. Bodyguard-bodyguard itu asael tugaskan untuk menjaga keamanan elio ketika yara datang untuk menghancurkan mereka,asael berhasil menangkap dan menyingkirkan yara,tapi sayangnya elio melihat saat yara dibunuh olehnya dan itu kenapa elio mengamuk dan ingin membunuh asael.

.

Elio berhasil menembak asael di ginjalnya,ia juga membunuh para bodyguard itu,menghampiri asael,mencaci makinya,meludahinya,dan mengungkapkan betapa ia benci asael sampai diseluruh semesta karna telah membunuh yara. Asael tentu terluka,hatinya terluka,perasaannya terluka dengan kata dan sumpah benci yang elio ucapkan,sampai elio depresi dan ingin bunuh diri menyusul yara. Asael mencegahnya,tapi apa yang asael dapatkan adalah dirinya di pukul,di tendang,bahkan lagi-lagi di tembak di jantunganya,elio langsung sadar ketika asael meminta maaf dengan air mata yang sudah jatuh dari pelupuk matanya.

“Ma-afkan..aku…”

“A-ku,ak..an! Meneb-us..nya,padamu…ak-ku”

“Ber…jan-ji! Ka-mu…ak..an ber-te,mu…deng-an-nya,d..an memiliKI! A..nak..”

Asael berbicara begitu susah payah sambil batuk darah,ia tidak mencoba menggapai elio,ia juga tidak menyentuh elio dengan tangannya ketika elio mendekati dirinya yang sekarat. Karna elio tadi menolak sentuhannya,ketika asael memaksa menyentuh untuk menghalangi aksi elio,elio nekat menggores tangannya sendiri dengan belati milik bodyguard yang sudah mati terkapar di lantai.

“Ti-tidak…tidak,asael! Asael bertahan! Bertahan,maaf,maafkan aku asael,maaf”

“Peg..ang..jan-ji,ku! Ma-af..meng…ecew..akanmu”

“Berhenti berbicara,berhenti hiks hiks,bertahanlah asael”

Asael tersenyum lembut,tubuhnya di peluk elio yang menangis panik,tapi tangan asael tidak pernah berani menyentuhnya lagi karna takut elio akan mencoba bunuh diri lagi seperti sebelumnya.

“Ak-u…huhh..huhh…”

“Asael hiks berhenti bicara ku mohon,hiks hiks..simpan energimu”

AsaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang