Asael 15

34 9 1
                                    

“Racunnya sudah 100% keluar,darah yang beku juga sekarang sudah mulai berjalan di jalur tepatnya,metode pengobatan nona asmar sangat cepat dan ampuh. Pembekuan di tengkorak kepala dan otak nyonya yara juga sudah kembali normal tanpa perlu operasi atau terapi,anda sangat beruntung nyonya,nona asael memiliki kenalan ahli seperti nona asmar” ucap dokter maru.

Elio terlihat begitu bahagia ketika mendengar ucapan dokter maru,ia bisa melihat warna di kulit pucat istrinya mulai muncul. Senyum bahagianya membuat asael membeku,sudah lama sekali ia tidak melihat senyum indah dan hangat itu,asael tersenyum begitu tipis ketika melihat senyum elio.

‘Senyummu selalu membuatku tenggelam dalam kehangatan,elio’

“Baiklah pak tua,kita tidak perlu bermalam disini”

Opah mengangguk,ia langsung berdiri tanpa menunggu yara dan elio berbicara.

“Pah tunggu! Dokter asmar,terimakasih atas bantuan anda yang sudah jauh-jauh ke agras untuk menyembuhkan istriku,saya akan memberi anda cek,anda silahkan isi sendiri”

“Tidak perlu”

Tolak asael tanpa menatap elio,karna ia sedang mencari kunci motornya yang ternyata ada di sela-sela sofa.

“Terimakasih tuan elio,tapi saya tidak perlu cek itu lagi”

Asael melihat elio yang kecewa,yara juga terlihat mencurigainya,jadi asael terpaksa harus berbohong lagi.

“Nona asael sudah membayar saya dengan sesuatu yang sangat langka,harganya tidak pernah terkira dengan sebuah cek. Saya juga sudah berjanji untuk tidak mengambil apapun dari kalian,semuanya sudah ditanggung nona asael,anda tidak perlu khawatir tuan,nyonya”

Opah tersenyum sedikit mendengar kebohongan asael,kemudian ia memberi lirikan remeh pada yara dan putra bungsunya itu yang kebetulan sedang menatapnya mungkin meminta bantuan.

“Leon,opah akan kembali ke bsert. Jaga dirimu baik-baik,katakan juga hal yang sama pada koa nanti,jaga pola makan kalian. Jika rindu kakakmu,hubungi saja lewat omah”

“Baik opah…”

Leon terlihat sedih,asael jadi tidak tega pada anak itu,ia tau leon ingin dirinya dan sang opah menginap dirumah ini.

“Pah,kenapa papih tidak bermalam dulu disini,papih pasti lelah baru sampai langsung kembali lagi”

Opah tidak repot-repot melirik yara yang mengucapkan hal manis munafik itu,ia memberikan dua kotak kecil yang ada di saku jasnya pada leon.

“Titipan dari kakakmu,titipkan untuk kakakmu koa juga. Periksa baik-baik kotak itu karna banyak hal didalamnya”

“Terimakasih opah!”

Opah tersenyum,ia mengusap kepala leon dahulu,lalu berbalik menatap putranya yang sudah menampilkan raut sedih.

“Perbaiki dirimu,makan,dan coba rawat kembali dirimu agar cucuku tidak sedih melihat kondisi ayahnya yang menyedihkan. Walaupun dirinya lebih menyedihkan darimu dan dia.”

“B-baik pah..maaf”

“Halo nona asael,aku ingin memberi laporan sesuai pesanmu”

Mereka semua menoleh pada asmar yang menempelkan ponselnya di kuping,ia menatap opah dengan senyum kecilnya.

“Opahmu membuat tuan elio sedih”

“Hukuman?”

“Asmar”

Opah memberi peringatan pada asmar yang di hiraukan asmar

“Pak tua,nona asael mengatakan jika dia tidak akan berbicara dengan anda selama sebulan”

AsaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang