Asael

Asael 34

Ruangan itu hanya diisi pembicaraan tante anna,paman tirin,leon,koa,omah,sesekali asael dan axe akan menyahut jika ditanya atau di singgung. Asael sendiri masih duduk di dekat brankar ayahnya,elio sedang menutup mata,ia tidak tidur tapi hanya menutup mata untuk mendengarkan putrinya asael dan koa berbicara banyak.

Tapi ternyata asael lebih jarang berbicara dibanding koa,putranya itu hanya tidak mau berbicara padanya dan sang istri,bukan pendiam sebenarnya seperti asael dan axe.

Tok  Tok  Tok

“Permisi,tuan,nyonya”

Mereka menoleh ke pintu,asisten asael yang masuk ternyata.

“Nona”

Asael mengangguk,ia berdiri dari duduknya,berjalan kearah pintu diikuti asistennya.

“Adik,tidak mau pakai kursi roda saja?”

“Hanya didepan bang,akan ada yang masuk ambil jika aku membutuhkannya”

Axe mengangguk mengerti,elio membuka matanya sedikit,melihat punggung putrinya menghilang dari pintu membuat elio merasa aneh dengan perasaannya.

“Nona,ibu yara dan lelaki itu sudah keluar dari pulau,mereka saat ini sedang berada di sebuah apart milik ibu yara. Ada keanehan yang terjadi nona”

“Apa?”

“Ketika kami memantau terakhir kali dan mengetahui ibu yara hamil,hanya berjarak 3 minggu lebih,tapi sekarang kami menemukan ibu yara saat ini telah hamil 5 bulan. Kami juga kehilangan akses ketika memantau pulau tersebut selama seminggu,saya langsung mengirim orang kedekat pulau untuk mengecek apa yang terjadi,tapi tidak ditemukan apapun dan kami tidak bisa memantau ibu yara dan ayah vraxis dari jauh,kami memantau dari dekat selama seminggu lalu ditarik kembali”

‘Berhasil ternyata’

Asael memang sedang mencoba menggunakan kekuatan ruang dan waktu yang dimilikinya,ia sudah mencoba di cincin semesta dan itu berhasil,tapi untuk meyakinkan dirinya sendiri asael mencoba dipulau itu dan ini hasilnya.

‘Perbedaannya tidak sebanyak di cincin semesta,nanti bisa ku coba lagi’

“Tidak terjadi kecelakaan lain ketika keanehan terjadi?”

“Tidak nona,kami memastikannya,tidak ada yang terjadi”

“Anggap saja ini keberuntungan kami,kehamilan ibu yara tidak mungkin salah hitung karna alat itu yang tercanggih dan akurat. Anggap saja kejadian ini adalah peruntungan kami,sesuatu memihak kami,jangan bahas hal ini lebih banyak dan lebih jauh lagi.”

“Baik nona”

“Apa perutnya sudah membesar?”

“Sudah terlihat nona,jika saat pertemuan itu ibu yara datang menggunakan gaun,kami pastikan perutnya akan terlihat seperti sedang hamil”

Asael mengangguk puas,ia melihat foto dan video yang diberikan asistennya.

“Mereka seharusnya tidak saling tau anak masing-masing,beri kejutan di pertemuan itu”

“Kami memastikannya nona,tidak ada pembicaraan mengenai itu,kami mengawasi segalanya dengan ketat dan memastikan hal itu tidak terjadi”

“Bagus. Teruskan pemantauan,jika mereka masih menetap disana selama sehari,segera beritahu saya”

“Akan saya lakukan nona”

Setelah itu asael kembali masuk kedalam ruangan,ia duduk di kursi rodanya agar bisa bersandar dan tidak terlalu dekat dengan posisi elio.

“Nak”

“Iya ayah? Ayah mau minum?”

Elio menerima sedotan dan minum sedikit,ia menatap putrinya dalam-dalam,sudah memutuskan tetapi masih ragu.