Ceklek
Isaac memasuki kamar sang adik bungsu, setelah kekacauan tadi; Jasmine di beri suntikan penenang oleh Chèrie.
Kamar yang biasanya tertata rapih, wangi dan hangat berubah menjadi berantakan dan banyak pecahan kaca berserakan.
Chèrie memberikan pertolongan pertama dan memeriksa Jasmine tadi, Istri putra sulung Pramoedya itu mengatakan kalau Jasmine bisa saja mengingat kambali -setelah bangun nanti. Entah seluruh memorinya kembali ataupun hanya baru sebagian saja.
Dengan lembut Isaac mengusap kepala Jasmine, merapalkan do'a - do'a di dalam hatinya; semoga saja apa yang di ingat kembali oleh adiknya, tidak akan merubah apapun.
Jasmine tetap ceria, semangat sekolah, menyayangi keluarganya, mempunyai visi misi untuk masa depannya sendiri dan tetap ingin menggapai cita - citanya; melanjutkan hidup dengan bahagia.
"Abang bangga sekali sama adek," gumam Isaac dengan suara lirih.
Bagaimana ia tidak bangga pada Jasmine?
Lihatlah ia, dengan fisik yang seolah di jungkir balikkan oleh berbagai kejadian dan tangan jahil orang - orang di sekitarnya, Jasmine masih hidup dan bertahan.
Mental yang terus menerus di serang hingga traumatis, tapi Jasmine tetap berjuang untuk melawannya.
Jasmine itu sesuatu di mata Isaac. Ia bangga pada adiknya.
Isaac berharap, kali ini, Jasmine juga membanggakannya; dengan bertahannya ia dalam kondisi yang tidak mengenakan seperti ini.
"Gak papa sayang buat ingat semuanya, jangan kamu tepis hanya karena itu menyakitkan. Karena justru sesuatu yang menyakitkan itu harus di terima dulu, baru kamu bisa melepaskannya kemudian langkah terakhir adalah kamu mengobati bekasnya," ucap Isaac pelan - pelan menasehati, ia tahu Jasmine sudah bangun. Hanya saja gadis itu enggan membuka matanya.
Isaac ingin Jasmine mengerti; bahwa setiap kejadian, mau tidak mau harus dijalani. Sebab takdir bukan di atur oleh manusia, melainkan oleh Tuhan Sang Pencipta. Bagaimana seorang makhluk ingin memberontak, sedangkan nyawanya saja berada dalam genggaman-Nya?
Dan dari setiap kejadian yang terjadi dalam hidup kita, tentu saja mempunyai dua dampak yang dapat di rasakan; rasa senang dan bahagia juga rasa sakit dan kesedihan.
Tidak selalu kaki mu akan kuat dan berdiri tegak dalam melangkah, ada kalanya ia terjatuh, terluka, tergores. Bagaimana kamu bisa menyembuhkannya, kalau kamu saja tidak mau menerima bahwa kamu terluka?
Terimalah luka dan berikut dengan rasa sakitnya, baru kamu bisa mencari obat untuk menyembuhkannya, menyamarkan bekas lukanya hingga kamu kembali sehat sedia kala.
Isaac tersenyum tipis, ketika ada butiran air mata terjatuh dari sudut mata sang adik, itu tandanya; memang benar Jasmine enggan membuka mata, akan tetapi tetap mendengarkan perkataan saudaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE LANGUAGE
Подростковая литература[ SEASON II ] Setelah semua sakit, bukankah seharusnya terbit senyuman; seperti pelangi yang hadir sehabis hujan turun? Namun, hidup mu dalam kehidupan ini tidak berjalan dan tidak berhenti hanya karena kamu menginginkannya. Tuhan adalah pengendali...