Nailah pov
"Assalamualaikum""Waalaikumsalam" ucap mereka semua.
"Kak Nailahhhh" Habibah berlari memelukku, hari ini aku pulang, karna saat ini adalah liburan, sudah satu tahun berlalu dan ini kali pertama aku melihat wajah Habibah dan Habibi, umi dan abi selalu mengunjungiku setiap satu bulan sekali.
"Habibahhh" aku membalas pelukannya dan melepaskan tas ku begitu saja.
"Udah de, masa kamu terus yg meluk, udah kayak teletubies aja" ucap Habibi, kami pun melepaskan pelukan kami, kulihat wajah Habibah cemberut.
"Kak Bibih, Bibah kan kangen sama kak Nai"
"Emang kamu aja yg kangen" Habibi berjalan kearahku dan memelukku, aku membalas pelukannya dan tersenyum bahagia, sungguh aku sangat merindukan mereka, beberapa saat berpelukan dengan Habibi aku melepaskannya dan mencium tangan umi lalu memeluknya, kemudian mencium tangan abi.
"Oh ya, Nailah bawa oleh oleh buat kalian"
"Habibah kebagian kan kak?"
"Semuanya kebagian kok, sebentar ya" aku berlari keluar, tersenyum pada Nazwa yg sengaja menunggu dibalik pintu karna aku ingin memberikan kejutan, aku menarik tangannya.
"Masuk yuk" Nazwa tersenyum dan mengangguk.
"Ini oleh olehnya" ucapku ceria.
"Assalamualaikum" ucap Nazwa.
"Waalaikumsalam" ucap mereka semua.
"Hai kak Nazwa" Habibah berlari kearah kami, dan memeluk Nazwa dengan bahagia, selama satu tahun ini aku slalu berusaha mengubah keadaan, awalnya Habibi dan Habibah begitu kecewa pada Nazwa, namun lama kelamaan mereka bisa menerimanya, begitupun umi dan abi yg juga selalu melihatnya setiap kali mengunjungiku.
"Hai Habibah" setelah berpelukan, Nazwa mencium tangan umi ku dan memeluknya, dan dia menangkupkan kedua tangannya pada abi dan juga Habibi.
"Yaudah Nai istirahat ya, ajak Nazwa juga, kalian pasti capek kan?"
"Iya umi, oh ya umi, Nazwa tidurnya bareng Nailah aja ya"
"Terus Bibah?" kulihat wajah Habibah cemberut.
"Ga apa apa Nai, aku tidur dikamar lain aja"
"Udah udah, rebutan Nailahnya nanti aja, sekarang Nailah sama Nazwa istirahat dulu ya, Habibah bantu umi di dapur, Habibi bersihin taman belakang ya"
"Habibi sendiri umi?"
"Sama abi, ayo" kami pun tersenyum, aku dan Nazwa berjalan kearah kamarku dilantai 2, umi dan Habibah pergi ke dapur.
"Ini kamar kamu Nai?" ucap Nazwa saat kami sudah sampai didalam kamar.
"Iya Nazwa"
"Bagus banget Nai, ini koleksi buku kamu Nai?" aku mengangguk padanya, dia berjalan kearah rak buku yg aku susun rapi disamping meja belajarku.
"Banyak banget Nai, kamu baca ini semua?"
"Ngga kok, sebagian punya Habibah, dia selalu baca buku dikamar ini, begitu juga Habibi, dulu setiap hari minggu kami bertiga selalu berada dikamar ini, baca buku juga nulis, apa saja kami kerjakan disini.
"Kamu sangat menyayangi mereka?"
"Sangat Nazwa, mereka bagian dari hidupku, tak ada alasanku untuk tidak menyayangi mereka, begitupun kamu"
"Terima kasih Nai"
"Hmm sama sama, oh ya itu kamar mandinya, baju kamu susun aja dilemari itu, ada tempat yg kosong kok, kalo mau pake baju aku pake aja ga apa apa, aku mau mandi di kamar Habibah aja, biar kita bisa sholat asar bareng" aku melihatnya tersenyum dan mengangguk, aku pun keluar dari kamar ku dan masuk ke kamar Habibah, lalu menuju kamar mandinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inshaa Allah
SpiritualPercayalah pada Allah, maka tak akan ada lagi yg membuatmu kecewa.