Part 38

9.4K 679 8
                                    

Nailah pov
"Farah, aku pulang dulu ya, badan aku lagi ga enak"

"Kamu sakit Nai?"

"Ngga kok, mungkin butuh istirahat aja, beberapa hari ini aku kurang tidur"

"Aku antar ya"

"Ngga usah, aku naik bis aja"

"Hmm yasudah kamu hati hati ya, kalau ada apa apa, langsung telfon aku"

"Iya, aku pergi dulu ya, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" aku pergi meninggalkan Farah yang masih diperpustakaan, aku merasa badanku benar benar tidak enak, aku berjalan kearah halte.

Aku duduk di halte, sepertinya belum ada tanda tanda bis akan lewat, aku melihat awan agak mendung dan hujan rintik rintik pun mulai turun, aku melihat seorang pria berlari kearah halte yg sama denganku, menggandeng sebuah tas dan beberapa buku ditangannya, sepertinya seorang mahasiswa juga.

Aku menundukkan pandanganku saat aku menyadari kami saling bertatapan beberapa detik begitu dia sampai dihalte.

"Assalamualaikum" aku menoleh kearah suara itu, ternyata pria tadi menyapaku, aku menggeser dudukku lebih ke tepi saat dia pun mulai duduk ditempat yg sama.

"Waalaikumsalam" ucapku menundukkan pandanganku, aku melihat kearah ujung jalan, berharap bis akan cepat datang.

"Indonesia?" aku melihat kearahnya.

"Yes, i'm from Indonesia"

"Alhamdulillah, saya juga dari Indonesia" aku hanya tersenyum kearahnya.

Kulihat sebuah bis melaju dari ujung jalan kearah kami, hatiku merasa lega, aku merasa tidak enak jika berlama lama berdua dengan pria yg bukan mahramku.

Aku menaiki bis ketika bis itu berhenti di halte tempatku menunggu, aku melihat pria itu juga ikut naik ke dalam bis, aku duduk dikursi yg tersisa, bis ini begitu ramai, aku duduk didekat jendela.

Aku melihat pria itu kebingungan saat memasuki bis ini, karna sudah tak ada lagi tempat duduk yg tersisa, dan hanya satu tempat duduk yg tersisa yaitu disampingku, aku menggeser tubuhku agar lebih rapat ke jendela.

"Permisi, boleh saya duduk?"

"Silahkan" ucapku dengan tersenyum sedikit.

Aku mengeluarkan Al Qur'an kecilku dari dalam tas, Al Qur'an pemberian seorang pria yg dulu bertemu di bis, mas Syauqi.

Akbar pov
Aku melihat wanita disampingku mengeluarkan sebuah al Qur'an, aku sedikit terkejut karna al Qur'an itu mirip sekali dengan Al Qur'an milik kakakku, tapi mungkin saja itu adalah al Qur'an yg sama.

Aku membuang jauh jauh fikiran itu, dan mulai membuka buku yg tadi aku beli di toko buku dekat Al Azhar.

Jantungku berdetak begitu cepat saat aku melihat wanita itu di halte tadi, wajahnya begitu sendu dan menenangkan setiap hati seorang insan yg melihatnya.

Aku meletakkan buku lainnya yg ada dikantong plastik didekat kakiku karna aku sedikit kesusahan memegangnya, tasku juga isinya begitu banyak.

Sudah 3 tahun aku menimba ilmu di negara ini, setelah lulus dari pesantren di Indonesia aku memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ku kesini, meski sebelumnya mamah, dan kedua kakakku tidak menyetujuinya, namun aku tetap bersikeras hingga akhirnya mereka mengijinkanku.

Beberapa lama diperjalanan aku sampai di tempat tinggalku, aku pun langsung berdiri dan turun dari bis itu, awalnya aku ingin menyapa wanita itu, namun sepertinya dia begitu kusyuk membaca al Qur'an itu, karna takut mengganggunya akupun langsung turun.

Inshaa AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang