Part 12

10.1K 679 5
                                    

Dzaky pov
Aku kembali ke pesantren, aku sudah menelusuri semua pesantren bahkan keluar pun aku sama sekali tidak menemukannya.

"Gimana Zak? Udah ketemu?" aku melihat Daffa menghampiriku, aku hanya menggeleng.

"Bagaimana bisa terjadi?"

"Tunggu, ayo ikut aku" aku mengajak Daffa menuju ke kelas.

Tok..tok..tok..

"Assalamualaikum" ucapku saat aku dan Daffa berada didepan kelas, kulihat pak Ahmad sedang mengajar.

"Waalaikumsalam, masuk Zak"

"Maaf pak mengganggu sebentar, saya ingin mencari seseorang"

"Ohh silahkan" aku memperhatikan semua santri didalam kelas ini, mataku tertuju pada satu santri laki laki yg tadi pagi memberitahuku bahwa abi memanggilku.

"Kamu, yg duduk di pojok, bisa maju sebentar?" ucapku pada santri itu.

"Bisa gus" dia berjalan kearahku.

"Memangnya ada apa Zak?" tanya pak Ahmad.

"Ehm, nanti akan saya jelaskan, bisa saya bawa dia sebentar pak?"

"Bisa"

"Terima kasih pak Ahmad, saya permisi dulu, Assalamualaikum" ucapku tersenyum padanya, aku keluar membawa santri itu, kulihat Daffa duduk dikursi yg ada didepan setiap kelas.

"Duduklah" suruhku pada santru itu.

"Siapa namamu?"

"Naufal gus"

"Hmm, kamu yg tadi pagi memanggil saya kan?"

"Iya gus" kulihat dia hanya menunduk, aku menepuk bahunya pelan.

"Tenanglah, tak usah takut, saya hanya ingin tanya, siapa yg menyuruh kamu tadi pagi memanggil saya?" kulihat dia diam saja.

"Na..zwa gus, dia yg menyuruh saya saat saya membersihkan mesjid, tiba tiba dia menghampiri saya dan menyuruh saya memanggil gus Dzaky, dia bilang kalau Ustadz Rafi yg menyuruhnya"

"Hmmm, yasudah ayo ikut saya" aku berdiri dan berjalan duluan, Daffa dan Naufal berada dibelakangku.

Aku berhenti dan berbalik kearah Daffa, kulihat mereka juga berhenti.

"Daf, tolong kamu bawa Naufal ke rumah, bilang sama abi aku akan menyusul, katakan apa yg aku tanyakan pada dia tadi, aku ada urusan sebentar"

"Baik Zak"

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" aku pergi meninggalkan mereka berdua, dan kulihat mereka berjalan kembali menuju rumah abi.

"Aliyah tunggu!!!" aku berlari kearahnya, aku melihatnya baru saja keluar dari masjid.

"Gus Dzaky"

"Bagaimana Nailah?"

"Hmm, masih belum kembali, kita juga ga tau harus mencari kemana lagi, abi juga sudah menghubungi orangtuanya"

"Astaghfirullah Nailah" kulihat wajah sedih darinya.

"Boleh aku bertanya sesuatu?"

"Silahkan gus"

"Bagaimana kalian berdua bisa berada disana tadi pagi?"

"Sebenarnya Nailah sudah pindah ke kamar santri tadi pagi, dan ternyata saya dan Nailah satu kamar, lalu saya membantu Nailah untuk membawa barang barangnya dari rumah gus Dzaky, namun saat kami sampai, kami langsung mendengarkan ucapan Nazwa, awalnya Nailah ingin pergi namun saya mencegahnya sampai Nailah mendengarkan semua perkataan Nazwa, maafkan saya gus, ini semua salah saya" kulihat Aliyah menunduk.

Inshaa AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang