Nailah pov
"Kak Nai kenapa sih ga pernah mau dateng setiap diundang ke acara penerbitan buku?" aku dan Habibah sedang berjalan menyusuri pesantren abi Rafi, satu tahun sudah berlalu, sejak aku mengijinkan buku ku untuk diterbitkan, begitu banyak undangan yg datang kepadaku namun tak satupun aku hadiri, hanya Habibah yg datang mewakilinya, dan sekarang adalah liburan, Habibah, abi dan umi datang mengunjungiku kesini, karena disini akan diadakan pengajian akbar maka dari itu aku tidak pulang ke Bandung seperti tahun sebelumnya."Gimana kabar Habibi?" tanyaku pada Habibah, aku tau darinya bahwa Habibi tidak bisa ikut karna dipesantrennya juga ada pengajian akbar.
"Kak Habibi baik, kak Nai kenapa tidak jawab?"
"Kakak belum siap ketemu banyak orang" ucapku.
"Tapi orang orang malah mengira itu adalah buku milik Habibah"
"Tidak apa apa, kan kamu adik kakak" ucapku tersenyum padanya.
"Kak Nai, kakak tau mas Syauqi terus mendesak Habibah untuk ngajak kak Nai datang, sudah 3 buku yg diterbitkan tapi tak sekalipun kak Nai datang"
"Kamu lelah bantuin kak Nai?"
"Ya ngga gitu, tapi mereka semua beneran ingin ketemu kak Nailah" aku tersenyum pada Habibah.
"Suatu saat nanti kamu pasti mengerti, dan suatu saat nanti kakak pasti akan hadir, kamu ga perlu khawatir"
"Hmm, sampe kapan?"
"Mungkin sampai kak Nai kembali dari Kairo"
"Maksud kak Nai, kak Nailah ingin ke Al Azhar?" aku tersenyum dan mengangguk.
"Kak kenapa sangat jauh?"
"Rasulullah saja menganjurkan untuk mencari ilmu sejauh mungkin, kakak ingin seperti itu, kakak mohon Bibah, dan kakak sudah istikharah, kamu mau mendukung kakak?"
"Kak, Bibah selalu sedih setiap kali mengingat kita berjauhan, dan sekarang kita akan lebih jauh?" aku tersenyum padanya.
"Kita kan sudah bisa komunikasi lewat hp, sedangkan disini, kita terasa sangat jauh karna kita jarang berkomunikasi"
"Hmm, kak Nai hati hati ya"
"Hey, kak Nai masih lama lagi pergi kesana"
"Iya tapi satu tahun lagi itu sangat singkat kak"
"Nailah" kami menoleh ke belakang saat kudengar seseorang memanggil.
"Nazwa"
"Umi Zahra mencarimu, tadi saat aku sampai dirumah pak ustadz umi menyuruhku memanggilmu, katanya sebentar saja" aku melihat kearah Habibah.
"Tak apa kak, aku masih ingin jalan jalan, aku jalan jalan sendiri saja"
"Hati hati ya, nanti kalo kak Nai sudah selesai, kakak susul kamu" Bibah tersenyum dan mengangguk padaku.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" aku dan Nazwa pergi menuju ke rumah abi Rafi.
"Assalamualaikum" ucapku dan Nazwa saat kami sampai dirumah abi Rafi.
"Waalaikumsalam" ucap umi Zahra.
"Umi manggil Nailah?"
"Iya Nai, ikut umi sebentar yuk, ke belakang"
"Baik umi" aku dan umi menuju ke taman belakang, sementara Nazwa bersama umi Salma.
Habibah pov
"Habibah" aku menoleh ke arah suara yg memanggilku, kulihat gus Dzaky berjalan kearahku bersama temannya, jantungku terasa berdetak begitu kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inshaa Allah
SpiritualPercayalah pada Allah, maka tak akan ada lagi yg membuatmu kecewa.