Nailah pov
Aku dan Habibah kembali ke apartemenku setelah seharian aku mengajaknya mengelilingi Kairo.Aku duduk di balkon setelah aku dan Habibah membersihkan diri masing masing, aku melihat jam menunjukkan pukul 7 malam.
"Kak" aku menoleh kebelakang melihat Habibah berjalan kearahku, aku tersenyum padanya, dia duduk disampingku.
"Kakak masih lama disini?"
"Kakak udah percepat study kakak, mungkin 6 bulan lagi udah selesai"
"Kakak tau, abi Rafi sedang dirumah sakit"
"Apaaa? abi Rafi?" aku terkejut dan melihat Habibah mengangguk.
"Iya, maaf kalau kami ga pernah kabarin kakak, karna kami takut akan mengganggu fikiran kak Nai, sudah 3 tahun belakangan ini abi Rafi sering masuk rumah sakit, dia terkena penyakit jantung kak, saat ini dirawat dirumah sakit di Jakarta, dirumah sakit tempat kak Habibi magang"
"Tapi setidaknya kak Nai bisa mendoakan mereka"
"Maaf kak, Habibah juga ga bisa berbuat apa apa" aku menarik nafas pelan.
"Yasudahlah, tak apa, lalu bagaimana keadaannya sekarang?"
"Alhamdulillah sedikit membaik kak, sebelum Habibah berangkat kesini, Habibah sempat pamit pada mereka, mereka titip salam untuk kakak"
"Kamu brapa hari disini?"
"Satu minggu kak"
"Kakak ikut pulang ya"
"Ngga kak, umi ga ijinin, umi cuma ijinin Bibah ngasih tau ini aja, lagian 6 bulan juga ga lama lagi, Bibah ingin kak Nai fokus ke study kakak disini"
"Tapi Bibah"
"Kak, percaya sama Bibah, dengan kak Nai doakan mereka, inshaa Allah abi akan sembuh" aku mengusap wajahku pelan menenangkan hatiku.
Syauqi pov
"Mas Syauqi" aku menoleh ke samping saat kudengar seseorang memanggilku."Latifa" aku melihatnya berjalan kearahku, sudah beberapa hari ini aku slalu melihatnya dan semua pertemuanku dengannya seolah olah bukanlah suatu kebetulan melainkan adalah suatu kesengajaan, padahal sudah 3 tahun aku tak pernah melihatnya dan kudengar dari umi dia pergi keluar negeri.
"Nyari buku apa?" aku terdiam dan kembali melihat kearah rak buku, aku sedang berada di toko buku, memeriksa beberapa buku Nailah yg baru kemarin aku kirim kesini.
"Kita ketemu lagi ya, semuanya masih sama sejak aku pergi 3 tahun lalu"
"Mungkin" ucapku sekedarnya saja, aku melihatnya begitu berbeda, entah apa tapi aku tak mungkin terus menatapnya karna aku tak ingin dia salah paham lagi terhadapku.
"Oh ya gimana kabar Reyhan?"
"Baik"
"Dia dimana sekarang?"
"Masih di Jakarta bersama istri dan kedua anaknya"
"Bahagia banget ya dia, lalu mas Syauqi kapan akan seperti dia?"
"Maaf Latifa, sepertinya aku harus pergi, assalamualaikum" aku meninggalkannya begitu saja, semenjak kehadirannya beberapa hari yg lalu dan setiap harinya kami slalu bertemu tanpa aku duga, aku merasa dia seperti mendekatiku, bahkan sikapnya sekarang sangat agresif, sebenarnya apa yg terjadi padanya.
Aku memasuki mobilku, mengeluarkan hpku dari saku celanaku.
"Assalamualaikum mah"
"Waalaikumsalam qi, ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Inshaa Allah
SpiritualPercayalah pada Allah, maka tak akan ada lagi yg membuatmu kecewa.