Malam kini telah larut.
Setelah ditegur oleh Casma ibu mertuanya. Mau tidak mau mila harus kembali masuk kedalam kamar kevin . Tidur disana, satu kamar bersama kevin suaminya. Ia terlihat sangat lucu, raut wajahnya seketika langsung ditekuk penuh rasa kesal."Ternyata lo tuh emang gak bisa jauh dari gue yah.." kevin tersenyum mengejek.
"Gak usah mulai lagi deh lo!
Gue lagi gak mood berantem sama cowok gila kayak lo! Jadi jangan sampai kaki lo sebelah lagi gue bikin luka juga!" ketus mila tampak emosi.Kevin malah menutup mulutnya. Ia menahan tawa akibat melihat ekspresi wajah marah mila yang lucu.
"Minggir lo!!" tiba-tiba mila mendorong tubuh kevin kasar. Ia mendekati tempat tidur kevin dan duduk dipinggiran tempat tidur tersebut.
"Wisssh.. Lo mau beneran gue buat hamil yah? Pake acara deket-deket gue segala.." kevin berucap ngasal.
"Maksud lo?" mila membolakan matanya kaget.
"Haha, biasa aja kalik!
Lagian ogah banget gue nyentuh cewek stres kayak lo! Yang ada nanti gue ikut ketularan stres, trus anak-anak gue stres semua. Ihhh kan gak banget kalo gue harus punya keturunan stres juga. Hiihhh.." kevin bergidik geli diselingi tawa khasnya. Ia benar-benar memancing kesabaran mila."Issshh.. Lo tuh beneran ngeselin yah! Lagian siapa juga yang mau lo sentuh?
Bisa gila mendadak gue yang ada. Keturunan gue juga bisa orang gila semua. Hiihhh OGAH!!" mila bergidik geli. Ia membelakangi kevin tanpa mau menatap lagi wajah suaminya itu."Kalo orang stres sama orang gila nikah, gue yakin rumah tangganya bakalan ancur. Gak lama rumah sakit jiwa jadi bertambah satu pasient. Dan itu elo. Hahaha"
"Enak aja! Lo aja sana yang masuk rumah sakit jiwa. Udah jelas-jelas lo yang gila!"
"Gila ko gak mau ngaku! Lucu banget sih lu. Haha"
"Isssh.. Lo tuh bisa diem gak sih? Mulut lo tuh kayak petasan tau gak! Nyerocos mulu, gak capek apa!!" mila membentak emosi.
Kevin akhirnya diam. Meski tetap mulutnya tak bisa berhenti menahan tawa.
"Gue bakalan buat lo gak betah tinggal disini. Lo minta cerai dan gue bisa kembali beraktifitas normal. Gue gak mau kalau sampai masa depan gue jadi hancur dan gue relain gitu aja cuma gara-gara cewek stres kayak lo!" batin kevin tersenyum licik. Ia kemudian merebahkan tubuhnya. Bersender pada tempat tidur dengan kedua tangan yang ia lipat dan ditaruh dibawah kepalanya sebagai bantalan kepala.
"Ini minuman apaan?" tiba-tiba mila bertanya polos menunjuk dua gelas cairan berwarna coklat.
"Dasar cewek stres! Ngapain lo tanya itu minuman apaan? Udah jelas-jelas kalau itu coklat hangat. Stres yah lo!"kevin kembali meledek.
"Gak usah mulai lagi deh lo! Gue tuh capek debat sama orang gila kayak lo terus, gue haus.." mila mendelik ketus.
"Ooh jadi lo haus?.. Gue fikir cuma orang waras doang yang haus, ternyata orang stres juga bisa haus yah? Oohh gue ngerti sekarang.."
"Sekali lagi lo ngomong. Gue bakalan SIRAM coklat hangat ini ke kepala lo!" ancam mila seraya meraih segelas coklat hangat tersebut. Kevin semakin dibuat terpingkal-pingkal menahan tawa melihatnya.
"Nih cewek kayaknya emang beneran stres, lagi marah juga masih aja ada waktu buat haus.. Hahaha mimpi apa gue bisa punya istri kayak gini. Bisa-bisa kebawa stres gue nantinya. Haha.." kevin tertawa membatin. Ia memandang penuh tawa ekspresi wajah mila yang tengah meneguk segelas coklat hangat yang memang tadi dibuatkan oleh Casma sang mamah.
"Kayaknya emang enak kalo sebelum tidur minum coklat hangat dulu.." fikir kevin tiba-tiba. Ia kemudian meraih segelas coklat hangat yang masih utuh diatas meja kecil disamping tempat tidurnya.
"Ngiler juga kan lo? Makanya jangan marah-marah terus. Orang gila kayak lo juga kan bisa haus.. Haha" mila rupanya ingin memulai perdebatan lagi.
Namun kali ini kevin tidak menghiraukan. Ia tetap terus meneguk segelas penuh coklat hangat ditangannya hingga habis.
"Ahh.. Enak banget.. Eeuugg!!" kevin bersendawa kecil. Mila hanya cengo menatap cara kevin meminum coklat hangat tersebut yang begitu cepat seolah hanya dalah hitungan detik.
"Lo beneran kehausan?" mila bertanya polos.
"Menurut LO?" kevin menaruh gelas kosong itu diatas meja kecilnya kembali.
"Gak papa. Gue kan cuma tanya doang!" mila memalingkan wajahnya ketus.
"Sekarang gue mau tidur..
Mending lo turun deh. Lo tidur dibawah sana. Jangan ganggu gue!" tiba-tiba kevin merebahkan tubuhnya kembali diatas tempat tidur."Enak aja lo nyuruh gue tidur dibawah! Gue kan cewek, harusnya elo dong yang tidur dibawah, bukan gue!!" protes mila sewot.
"Gue gak peduli, gue ngantuk. Jadi mau gak mau, suka gak suka, lo harus tetep tidur dibawah!!" jelas kevin. Kini ia malah membalikkan tubuhnya membelakangi mila.
"Lo tuh gak GENTLE banget sih jadi cowok! Masa lo tega-teganya nyuruh gue seorang cewek tidur dibawah!! Kan harusnya elo yang tidur dibawah, bukan gue!!" dengus mila mulai marah kembali.
"Gue gak peduli, mau gentle kek, mau enggak kek. Yang penting badan gue gak sakit dan gue nyaman.
Atau kalau emang lo mau, lo boleh tidur disamping gue. Paling efeknya cuma dua. Kalau gak besok pagi baju lo lepas semua, ya paling sebulan kemudian lo hamil, hahaha" kevin berucap ngasal."Awas aja kalo lo berani! Gue BUNUH lo hidup-hidup!!" ancam mila emosi. Kevin masih saja tertawa terbahak. Rupanya mila akan sangat takut dengan dua hal tersebut. Gadis itu kemudian mengalah. Ia turun dari tempat tidur kevin dan beralih duduk disofa panjang yang memang terdapat didalam kamar kevin.
"Selamat malam tres.. Baju sama celana lo pegang yang erat yah. Jangan sampai gue khilaf.. Siapa tau aja gue ngigo pas lagi tidur nanti. Jadi jangan salahin gue kalo terjadi apa-apa.." kevin berujar ngasal diiringi senyum. Ia mulai memejamkan kedua kelopak matanya. Menutupnya rapat-rapat dengan ekspresi bibir menahan tawa.
"Awas aja kalo lo berani macem-macem sama gue. Beneran bakalan gue BUNUH lo!" ancam mila. Ia memegang erat bajunya karna takut akan ucapan ngasal kevin barusan.
"Hahaha. Gue yakin lo gak akan bisa tidur dengan nyenyak malam ini. Rasain lu! Lagian siapa suruh lo ngancurin masa depan gue. Dasar cewek stres!" kevin membatin puas sebelum ia benar-benar tertidur pulas dialam mimpinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjanjian Cinta
RomancePernikahan harus didasarkan atas cinta , namun apa jadinya jika pernikahan kedua insa KEVIN JULIO dan JESSICA MILA ini didasarkan atas perjanjian kedua orang tuanya