Setelah cukup lama berkeliling mengitari kota Jakarta. Akhirnya mobil Alphard putih ini berhenti tepat disebuah warung pinggir jalan, dimana disana terdapat banyak sekali buah durian digantung berjajar rapi.
"Hufh, akhirnya sampai juga.." kevin membuang nafasnya. Mesin mobilnya pun ia matikan sesaat setelah mobilnya itu berhenti.
"Lo emang gila yah! Masa cuma nyari duren aja muternya ampe tiga kali. Lo fikir gak pusing apa muter-muter kayak gini? Beneran GILA lo!" mila menggerutu kesal. Ia tidak habis fikir akan sikap suaminya ini.
"Haha bawel lo! Udah sana turun. Cari durennya sepuas hati lo, gue tunggu disini aja.
Gue masih mau menikmati mobil baru gue." ujar kevin enteng."Ko gue? Kenapa gak elo aja yang turun?
Lo pilihin durennya, gue kan cewek. Lagian gue lagi hamil, masa gue harus keluar?" protes mila seraya mengelus perut buncitnya."Gue tuh gak suka sama duren. Udah deh lo sana!
Lo mau pilih sepuluh butir pun gue gak peduli, asal lo masukkin sendiri durennya kebagasi, jangan nyuruh gue.." kevin lagi-lagi berujar dengan entengnya. Ia sedikit mendorong tubuh mila agar mau untuk segera keluar dari dalam mobil Alphard barunya.Mila berdecak. Ia sangat sebal sekali melihat sikap suaminya ini. Ia pun terpaksa bangkit, membuka pintu mobilnya dan segera beranjak keluar sendiri.
"Haha tumben banget tuh anak nurut sama perintah gue?
Lagian siapa suruh nyuruh gue beli duren. Orang gue gak suka duren, mending didalam mobil baru. Nyamann.." kevin bergumam senang. Ia mengetuk-ngetuk jemarinya pada stir mobil Alphard putih yang baru didapatnya dari Harison sang papah."Kemarin minta mobil langsung dikasih. Tinggal minta rumah nih..
Biar gue gak tinggal satu rumah terus sama cewek stres itu. Trus kalau anak gue udah lahir, gue bisa punya rumah sendiri. Haha asyiikk.. Ternyata punya istri yang lagi hamil tuh seru yah? Bisa dimanfaatin, haha." kevin tertawa begitu lepas. Tampaknya hari ini ia memang sangat senang. Terlebih ide-ide brilian lain mulai bermunculan dikepalanya. Memanfaatkan kehamilan mila sebagai ladang bisnis penuh keuntungan untuknya. Sangat jahil sekali lelaki muda berparas tampan ini.Sementara mila sendiri. Ia masih saja asik memilih-milih buah durian yang berjejer rapi dihadapannya. Buahnya begitu besar dengan bau wangi yang menyengat. Mila sesekali menciumi aroma buah durian atau duren itu.
"Hemm.. Ini wangi banget pak? Ini namanya duren apa yah? Trus manis enggak?" tanyanya seraya menunjuk salah satu buah durian berukuran cukup besar lalu mencium aroma wanginya.
"Ohh itu durian montong neng, rasanya pasti manis. Bijinya kecil, tapi daging buahnya besar neng.." jelas si bapak penjual buah durian tersebut.
Mila hanya mengangguk kecil tanda mengerti.
"Kayaknya beli satu aja deh. Takut gak habis.." mila tampak ragu memilih buah durian yang akan dibelinya.
"Mau berapa buah neng?" bapak penjual durian itu bertanya dengan ramahnya.
"Engh, satu aja pak. Takutnya gak habis, soalnya suami saya enggak terlalu suka duren. Jadi cukup satu aja deh. Yang ini yah pak, yang besar, biar suami saya kenyang pas makannya.." mila menunjuk buah durian berukuran cukup besar dihadapannya dengan bibir yang tak henti menyunggingkan senyum penuh rasa senang.
"Si eneng ternyata udah punya suami yah?
Neng baik sekali, sampai mau beliin duren ini buat suaminya. Bapak aja gak pernah neng dibeliin duren sama istri bapak. Yang ada istri bapak mintain duren dagangan bapak terus.." sambil memasukkan durian pilihan mila pada kantung plastik. Si bapak penjual durian ini malah bercerita tentang kebiasaan istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjanjian Cinta
RomancePernikahan harus didasarkan atas cinta , namun apa jadinya jika pernikahan kedua insa KEVIN JULIO dan JESSICA MILA ini didasarkan atas perjanjian kedua orang tuanya